Sukses

Bersama Digital Infrastructure Genggam 62,38 Persen Saham TBIG

Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd borong 14.132.718.048 saham atau yang mewakili 62,38 persen dari modal disetor TBIG.

Liputan6.com, Jakarta - Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd atau dahulu bernama Provident Consolidated Holdings Pte Ltd membeli 14,13 miliar saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) secara bertahap pada akhir April 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/5/2022), Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd borong 14.132.718.048 saham atau yang mewakili 62,38 persen dari modal disetor TBIG.

Pembelian saham dilakukan pada 22,25 dan 26 April 2022 dengan harga pembelian Rp 3.200 per saham. Dengan demikian, total pembelian saham TBIG tersebut mencapai Rp 45,22 triliun. "Tujuan dari transaksi investasi. Status kepemilikan langsung,"

Sebelumnya Bersama Digital Infrastructure Asia Pte Ltd membeli saham treasuri TBIG sebanyak 1.025.945.500 saham pada 25 April 2022. Harga dari penjualan saham treasuri atau hasil pembelian kembali (buyback) saham TBIG sebesar Rp 3.200 per saham.

Dengan demikian, total pembelian saham treasuri TBIG itu sebesar Rp 3,28 triliun.Sementara itu, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) sebelum transaksi secara tidak langsung melalui PT Wahana Anugerah Sejahtera (WAS) anak usaha perseroan memiliki sebanyak 7.755.471.093 saham atau setara 34,23 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor TBIG.

Setelah transaksi, Saratoga Investama Sedaya secara tidak langsung melalui WAS, memiliki 2.098.321.840 saham atau setara 9,26 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor TBIG. Selain itu tidak langsung melalui Bersama Digital infrastructure Asia Pte Ltd, entitas yang didirikan berdasarkan hukum negara Singapura dan dimiliki 35,17 persen oleh Lynwood Hills Investment Solution Pte Ltd. Adapun sahamnya dimiliki 100 persen oleh WAS memiliki sebesar 14.132.718.048 saham atau setara 62,38 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor TBIG.

"Penjualan saham dilakukan oleh WAS yang merupakan entitas yang seluruhnya dimiliki oleh perseroan,"

Adapun tujuan dari transaksi penjualan saham pada 26 April 2022 untuk restrukturisasi pemegang saham dan divestasi. Status kepemilikan saham secara tidak langsung melalui WAS dan Bersama Digital Infrastructure.

Di sisi lain, PT Provident Capital Indonesia melepas 5,03 miliar saham yang mewakili 22,23 persen dari modal disetor TBIG pada 22 April dengan harga penjualan Rp 3.200 per saham. Transaksi tersebut dilakukan untuk penjualan saham dalam kegiatan investasi dengan status kepemilikan langsung. Dengan demikian, total penjualan saham TBIG sebesar Rp 16,11 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Transaksi Saham TBIG Sentuh Rp 21,3 Triliun di Pasar Negosiasi

Sebelumnya, transaksi saham mencapai Rp 39,9 triliun pada perdagangan Selasa, 26 April 2022. Hal ini seiring transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) yang melonjak di pasar negosiasi.

Mengutip data RTI, transaksi saham TBIG mencapai Rp 21,3 triliun di pasar negosiasi. Saham TBIG ditransaksikan enam kali dengan volume perdagangan 66.599.584.

Saham TBIG naik 0,75 persen ke posisi Rp 3.080 per saham. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 3.200 dan terendah Rp 3.030 per saham.

Di pasar regular, saham TBIG stagnan di posisi Rp 3.080 per saham. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 3.110 dan terendah Rp 3.030 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.504 kali dengan volume perdagangan 66.743.982. Nilai transaksi Rp 21,4 triliun.

Selain saham TBIG, transaksi saham MCAS di pasar negosiasi juga signifikan. Transaksi saham MCAS mencapai Rp 1,6 triliun.

Saham MCAS ditransaksikan 24 kali dengan volume perdagangan 1.242.844 saham. Saham MCAS melonjak 21,89 persen ke posisi Rp 13.042 per saham.Saham MCAS berada di level tertinggi Rp 13.155 dan terendah Rp 10.525 per saham.

Di pasar regular, saham MCAS menguat tipis 0,19 persen ke posisi Rp 13.00 per saham. Saham MCAS dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 13.000 per saham.

Saham MCAS berada di level tertinggi Rp 13.150 dan terendah Rp 12.975 per saham. Total frekuensi perdagangan 428 kali dengan volume perdagangan 1.247.468. Nilai transaksi Rp 1,6 triliun.

 

3 dari 4 halaman

Di Pasar Negosiasi, Transaksi Saham TBIG Sentuh Rp 21,7 Triliun

Sebelumnya, menjelang akhir pekan, transaksi saham melonjak signifikan pada perdagangan Jumat, 22 April 2022. Hal itu dipicu transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di pasar negosiasi.

Mengutip data RTI, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,70 persen ke posisi 7.225,60 pada Jumat, 22 April 2022. Indeks LQ45 melemah 0,65 persen ke posisi 1.056,85. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggu 7.291,48 dan terendah 7.174,81.

Sebanyak 372 saham melemah sehingga menekan IHSG. 156 saham menguat dan 164 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.404.568 kali dengan volume perdagangan 37 miliar saham. Nilai transaksi Rp 38,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 2,22 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.296.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,56 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melemah 2,11 persen dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXhealth melemah 1,85 persen dan indeks sektor saham IDXbasic susut 1,55 persen.

Adapun transaksi saham mencapai Rp 38,6 triliun didorong transaksi saham TBIG. Di pasar negosiasi, transaksi saham TBIG mencapai Rp 21,7 triliun.

Saham TBIG naik 5,61 persen ke posisi Rp 3.200 per saham. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 3.200 dan terendah Rp 3.030 per saham. Total frekuensi perdagangan 15 kali dengan volume perdagangan 67.770.132 saham.

Sementara itu, di pasar regular, saham TBIG stagnan di posisi Rp 3.030 per saham. Saham TBIG dibuka turun 20 poin ke posisi Rp 3.010 per saham. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 3.150 dan terendah Rp 3.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.147 kali dengan volume perdagangan 68.230.852 saham. Nilai transaksi Rp 21,8 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, Perusahaan penyedia menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan laba bersih Rp 1,55 triliun pada 2021, naik 53,42 persen dibanding laba bersih perseroan di 2020 yang sebesar Rp 1,00 triliun.

Hal tersebut disampaikan Tower Bersama Infrastructure melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar Modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 21 Maret 2022.

Kenaikan laba bersih tersebut dihasilkan dari pertumbuhan pendapatan Tower Bersama Infrastructure sebesar 15,99 persen menjadi sebesar Rp 6,18 triliun pada 2021 dari sebelumnya sebesar Rp 5,33 triliun pada 2020.

Pendapatan Tower Bersama terbesar berasal dari sewa menara dari pihak ketiga yaitu dari PT Telekomunikasi Selular sebesar Rp 2,20 triliun, dan dari PT Indosat Tbk sebesar Rp 1,33 triliun. Sisanya dari PT XL Axiata Tbk sebesar Rp 975,93 miliar, PT Hutchison 3 Indonesia sebesar Rp 916,26 miliar, PT Smartfren Telecom Tbk sebesar Rp 439,73 miliar dan PT Smart Telecom sebesar Rp 270,49 miliar. Selain itu, terdapat pendapatan dari sumber lainnya sebesar Rp 48,61 miliar.

Meski beban pokok pendapatan meningkat, beban usaha menurun, sehingga laba setelah pajak tercatat sebesar Rp 1,60 triliun, naik 50, 14 persen dari 2020 yang sebesar Rp 1,07 triliun.

Laba bersih per saham TBIG tercatat meningkat sebesar 53,41 persen menjadi Rp 74,25 per saham pada 2021 dibanding sebelumnya sebesar Rp 48,40 per saham pada 2020.

Aset Tower Bersama tercatat meningkat sebesar 14,65 persen menjadi sebesar Rp 41,87 triliun pada 2021 dibanding sebelumnya sebesar Rp 36,52 triliun pada 2020.

Adapun liabilitas Tower Bersama Infrastructure meningkat sebesar 17,87 persen menjadi sebesar Rp 32,08 triliun pada 2021, dibanding sebelumnya sebesar Rp 27,22 triliun pada 2020.

Sementara jumlah ekuitas perseroan hanya naik tipis sebesar 5,22 persen menjadi sebesar Rp 9,79 triliun pada 2021 dibanding sebelumnya sebesar Rp 9,30 triliun pada 2020.