Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengumumkan hasil tinjauan indeks semi tahunan pada Mei 2022. Dari hasil tinjauan itu, ada tambahan emiten yang masuk indeks MSCI Global Standard dan MSCI Small Cap.
Hasil tinjauan dari indeks MSCI Global Standard dan Small Cap ini akan efektif pada 1 Juni 2022. Di indeks MSCI Global Small Cap, ada tambahan 11 emiten Indonesia dalam portofolio. Sedangkan tiga emiten keluar dari portofolio di indeks tersebut.
Baca Juga
Emiten itu antara lain PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY). Selanjutnya ada PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT MNC Capital Indonesia Tbk (BCAP), dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).
Advertisement
Sedangkan emiten yang keluar yaitu PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).
Dalam indeks MSCI Global Standard ada tambahan tiga emiten dari Indonesia, dan satu emiten keluar. Tambahan emiten itu antara lain PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Sedangkan emiten yang keluar yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
Hasil tinjauan indeks MSCI Agustus 2022 selanjutnya diumumkan pada 11 Agustus 2022, dan efektif pada 1 September 2022. Indeks saham MSCI ini merupakan indeks yang diterbitkan oleh Morgan Stanley Capital International untuk mengukur kinerja pasar di wilayah tertentu yang ditetapkan sesuai standar perhitungan MSCI.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penutupan IHSG Jumat 13 Mei 2022 pada Sesi Pertama
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada sesi pertama perdagangan saham Jumat (13/5/2022). Akan tetapi, investor asing masih melakukan aksi jual besar.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG naik tipis 0,11 persen ke posisi 6.606,88. Indeks LQ45 naik 0,88 persen ke posisi 1.002,04. Sebagian besar indeks acuan menghijau.
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.612,21 dan terendah 6.509,87. Sebanyak 252 saham melemah sehingga tahan penguatan IHSG. Sebanyak 271 saham menguat sehingga dorong IHSG menghijau.
Total frekuensi perdagangan 864.363 kali dengan volume perdagangan 14,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,4 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.603.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXtechno melemah 3,75 persen dan indeks sektor saham IDXfinance susut 1,02 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 1,83 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustry menanjak 1,59 persen dan indeks sektor saham IDXbasic menguat 1,26 persen.
Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng naik 2,06 persen, indeks Korea Selatan Kospi menguat 1,91 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 2,47 persen, indeks Shanghai menanjak 0,48 persen. Selain itu, indeks Singapura naik 1,03 persen dan indeks Taiwan bertambah 1,23 persen. Sementara itu, indeks Thailand melemah 0,17 persen.
Advertisement
Aksi Investor Asing dan Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham INDX melonjak 19,23 persen
-Saham BELL melonjak 16,94 persen
-Saham PURI melonjak 14,62 persen
-Saham SWAT melonjak 13,95 persen
-Saham BEBS melonjak 12,78 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham BBHI melemah 6,97 persen
-Saham ASSA melemah 6,97 persen
-Saham WINR melemah 6,94 persen
-Saham MSIN melemah 6,92 persen
-Saham ARTO melemah 6,86 persen
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham ITMG senilai Rp 54,7 miliar
-Saham AMRT senilai Rp 26 miliar
-Saham INCO senilai Rp 25,8 miliar
-Saham EMTK senilai Rp 25,5 miliar
-Saham UNVR senilai Rp 23,2 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 302,4 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 188,7 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 155,9 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 83 miliar
-Saham INTP senilai Rp 63,3 miliar
Pembukaan IHSG Jumat 13 Mei 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merosot pada perdagangan saham Jumat (13/5/2022). Investor asing pun masih melakukan aksi jual saham jelang akhir pekan.
Pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini, IHSG melemah 13 poin ke posisi 6.586,57. Pada pukul 09.14 WIB, IHSG melemah 1,8 persen ke posisi 6.515. Indeks LQ45 turun 0,92 persen ke posisi 984,19. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.590,83 dan terendah 6.509,87. Sebanyak 229 saham melemah sehingga menekan IHSG. 167 menguat dan 187 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 172.646 kali dengan volume perdagangan 3 miliar saham.
Nilai transaksi harian Rp 2,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 401 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.580.
Sebagian besar sektor saham tertekan. Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy naik 0,10 persen, indeks sektor saham IDXindustry melonjak 0,50 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno melemah 4,33 persen dan alami koreksi tajam pada Jumat pekan ini. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance tergelincir 1,68 persen dan indeks sektor saham IDXhealth susut 0,85 persen.
Dalam riset PT NH Korindo Sekuritas Indonesia prediksi, IHSG berpotensi menguat ke 6.500-6.700 pada Jumat pekan ini seiring sentimen positif dari penjualan ritel Maret. Pada perdagangan Kamis, 12 Mei 2022, IHSG merosot lebih dari tiga persen ke level di bawah 6.600 di tengah relatif melandainya tekanan pasar SUN Indonesia.
Advertisement