Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak pada perdagangan Jumat (13/5/2022). IHSG sempat menghijau berbalik arah melemah dan aksi jual investor asing masih masif.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,03 persen ke posisi 6.597,99. Indeks LQ45 naik 0,26 persen ke posisi 995,97.
Baca Juga
Sebagian besar indeks acuan kompak menguat. IHSG sempat berbalik arah menghijau pada sesi perdagangan, dan berada di level tertinggi 6.633,01. IHSG sempat berada di level terendah 6.509,87 jelang akhir pekan ini.
Advertisement
Sebanyak 302 saham menguat sehingga tahan pelemahan IHSG. 234 saham melemah dan 149 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.415.266 kali dengan volume perdagangan 22,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 18,7 triliun. Investor asing lepas saham senilai Rp 2,29 triliun.
Sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin indeks sektor saham IDXenergy 2,10 persen dan IDXtransportasi 2,10 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXnonsiklikal menanjak 2,07 persen dan indeks sektor saham IDXindustry menguat 1,82 persen. Indeks sektor saham IDXtechno melemah 3,81 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance melemah 0,92 persen.
Bursa saham Asia ebagian besar menguat. Indeks Jepang Nikkei bertambah 2,64 persen ke posisi 26.427,65. Penguatan indeks Nikkei ditopang kenaikan saham grup SoftBank yang melonjak lebih dari 12 persen meski perseroan laporkan rugi di unit Vision Fund Invesment. Indeks Topix bertambah 1,91 persen ke posisi 1.864,20.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bursa Saham Asia Menguat
Di Hong Kong, indeks Hang Seng melompat 2,68 persen ke posisi 19.898,77. Bursa saham China menguat. Indeks Shanghai naik 0,96 persen ke posisi 3.084,28 dan indeks Shenzhen bertambah 0,58 persen ke posisi 11.159,79.
Di sisi lain, indeks Korea Selatan Kospi melonjak 2,12 persen ke posisi 2.604,24. Indeks ASX 200 menguat 1,93 persen ke posisi 7.075,10. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 1,95 persen.
Kekhawatiran atas inflasi dan prospek ekonomi telah bebani sentimen investor global dalam beberapa hari terakhir dengan aset berisiko yaitu saham teknologi dan cryptocurrency terpukul.
Alex Wolf dari JPMorgan Private Bank menuturkan, perusahaan cukup berhati-hati pada saham Asia saat ini.
“Benar-benar tidak ada tempat untuk bersembungi. Risiko pertumbuhan yang luas menciptakan ketidakpastian jangka pendek untuk Asia terutama pasar negara berkembang,” ujar Wolf.
Indeks dolar AS ditransaksikan di posisi 104,529 setelah berada di posisi 104,3. Yen Jepang diperdagangkan di posisi 128,81 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,6898.
Harga minyak pada jam perdagangan di Asia, harga minyak Brent naik 0,6 persen menjadi USD 108,09 per barel. Harga minyak berjangka AS bertambah 0,4 persen menjadi USD 106,55 per barel.
Advertisement
Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham SLIS melonjak 24,29 persen
-Saham INDX melonjak 23,08 persen
-Saham LTLS melonjak 17,27 persen
-Saham ESTA melonjak 14,63 persen
-Saham PURI melonjak 14,04 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham BBHI melemah 6,97 persen
-Saham WINR melemah 6,94 persen
-Saham ARTO melemah 6,86 persen
-Saham SKBM melemah 6,83 persen
-Saham KICI melemah 6,80 persen
Saham-saham yang dibeli investor antara lain:
-Saham ADRO senilai Rp 77,5 miliar
-Saham ITMG senilai Rp 58,9 miliar
-Saham AMRT senilai Rp 54,1 miliar
-Saham HRUM senilai Rp 48,2 miliar
-Saham UNTR senilai Rp 32,2 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 571,3 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 333,6 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 298,2 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 257 miliar
-Saham INTP senilai Rp 112,6 miliar
Penutupan Wall Street pada Kamis 12 Mei 2022
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Kamis, 12 Mei 2022. Indeks Dow Jones turun dalam enam hari berturut-turut seiring trader gagal menemukan pijakan di tengah pasar yang semakin bergejolak.
Pada penutupan perdagangan wall street, ineks Dow Jones melemah 103,81 poin ke posisi 31.370,30. Indeks S&P 500 susut 0,13 persen menjadi 3.930,08. Indeks Nasdaq naik tipis 0,06 persen ke posisi 11.370,96.Tiga indeks acuan tersebut berada di jalur yang mencatatkan koreksi.
Indeks S&P 500 mencapai level terendah baru pada 2022, ditutup lebih dari 18 persen dari level tertinggi dalam 52 minggu. Indeks S&P 500 mendekati wilayah pasar yang melemah.
“Bahkan jika Anda mengatakan kita berada di pasar bearish, ada reli dalam pasar bearish yang bisa sangat tajam,” ujar Keith Lerner dari Truist, dilansir dari CNBC, Jumat (13/5/2022).
Dari rata-rata indeks acuan, indeks Nasdaq berada di wilayah yang tertekan setelah jatuh sekitar 30 persen dari rekor tertingginya. Hal ini karena saham teknologi yang terus terpukul.
“Menurut pendapat saya, ini adalah pasar yang memperdagangkan emosi dan bukan logika rasional,” tutur Jim Lebenthal dari Cerity Partners.
Sejumlah saham memimpin upaya reli singkat dari hari sebelumnya dan ditutup lebih tinggi. Saham Lucid melonjak 13,2 persen. Sementara itu, saham GameStop dan AMC menguat lebih dari 10 persen dan 8 persen. Saham Rivian Automotive juga menguat hampir 18 persen setelah melaporkan hasil kuartalan terbarunya. Carvana, yang mencapai level terendah dalam dua tahun pada awal sesi perdagangan, naik hampir 25 persen.
Meskipun tidak jelas apa yang mendorong kenaikan dari Lucid, GameStop dan AMC, itu bisa berarti tekanan pendek sedang terjadi. Hedge funds yang telah mendapatkan untung dari kerugian tajam selama pandemi COVID-19 yang dinilai terlalu tinggi pada 2022, akhirnya menutup posisi pendeknya dengan kembali membeli sahamnya.
Short selling sebuah taktik ketika hedge fund mejual saham yang dipinjam dari bank investasi dan untuk menutup perdagangan mereka perlu membeli saham dan mengembalikannya.
“Aksi perdagangan ini menunjukkan beberapa investor yang telah membuat taruhan besar pada saham meme yang terpukul menaikkan taruhan dengan harapan menang besar,” ujar Direktur Pelaksana Schwab Center for Financial Research.
“Saya pikir ini adalah langkah putus asa, ini adalah langkah perjudian. Ini tiket lotere yang berharap pembayaran besar dan mereka mungkin beruntung, tetapi kemungkinan besar, mungkin tidak,” ujar dia.
Advertisement