Sukses

Oscar Mitra Sukses Jadi Perusahaan Tercatat ke-20 di BEI pada 2022

PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk memakai kode saham OLIV pada pencatatan dan sebagai perusahaan tercatat ke-20 di BEI pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/5/2022).

Mengutip keterbukaan informasi, PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk memakai kode saham OLIV pada pencatatan dan sebagai perusahaan tercatat ke-20 di BEI pada 2022.

Perseroan mencatatkan saham perdana 1.900.000.000 saham dengan rincian saham pendiri 1.500.000.000 saham dan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 400.000.000 saham dengan nominal Rp 10 per saham. Adapun harga IPO Rp 100 per saham. Dengan demikian, dana hasil IPO yang diraup Rp 40 miliar.

Mengutip laman e-ipo, perseroan yang bergerak di perdagangan eceran furniture dan perdagangan eceran melalui media untuk barang perlengkapan rumah tangga ini memakai dana IPO sekitar 11,78 persen untuk belanja modal terkait renovasi gudang dan memperkuat jaringan perdagangan produk furnitur. Selain itu, perseroan juga memakai dana IPO sekitar 88,22 persen untuk modal kerja.

Selain itu, perseroan juga menawarkan 400 juta waran  atau setara 26,67 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Setiap pemegang satu saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran. Adapun harga pelaksanaan waran seri I Rp 120 per waran. Dengan demikian total dana yang diraup dari waran sebesar Rp 48 miliar.

"Dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja dalam bentuk pembelian persediaan, gaji karyawan, dan kegiatan pemasaran,” tulis perseroan dalam prospektus singkat.

Dalam pelaksanaan IPO ini, Oscar Mitra Sukses Sejahteratelah menunjuk PT Danatama Makmur sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Jadwal Waran

Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO dan pelaksanaan waran antara lain Hendro Jap sebesar 59,35 persen, Hioe Mie Tjen sebesar 5,87 persen, masyarakat lewat IPO sebesar 17,39 persen dan pelaksanaan waran sebesar 17,39 persen.

 

Untuk pelaksanaan waran yaitu:

-Tanggal pencatatan saham dan waran seri I pada 17 Mei 2022

-Tanggal mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 17 Mei 2022

Periode perdagangan waran seri I

-Pasar regular dan negosiasi pada 17 Mei 2022-15 Mei 2023

-Pasar tunai pada 17 Mei 2022-17 Mei 2023

Periode awal pelaksanaan waran seri I pada 14 November 2022

Periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 17 Mei 2023

 

Perseroan mencatat penjualan naik 64,78 persen menjadi Rp 39,38 miliar hingga Oktober 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 23,88 miliar.  Perseroan membukukan laba tahun berjalan naik 154,49 persen menjadi Rp 525,08 juta hingga Oktober 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 206,32 juta.

Perseroan membukukan aset Rp 29,06 miliar hingga 31 Oktober 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 15,10 miliar. Total liabilitas naik menjadi Rp 12,28 miliar pada 31 Oktober 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 8,20 miliar. Sementara itu, total ekuitas naik menjadi Rp 16,78 miliar pada 31 Oktober 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 6,90 miliar.

3 dari 4 halaman

IHSG Melemah 8,7 Persen pada 9-13 Mei 2022

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lesu pada 9-13 Mei 2022. IHSG cenderung tertekan imbas kekhawatiran inflasi dan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG merosot 8,73 persen menjadi 6.597,99 pada pekan ini dari pekan sebelumnya di posisi 7.228,91.  Kapitalisasi pasar pun susut 7,23 persen selama sepekan. Kapitalisasi pasar merosot Rp 691 triliun dari Rp 9.555 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 8.864,56 triliun.

Selanjutnya rata-rata volume transaksi harian bursa melemah 11,56 persen menjadi 21,573 miliar saham dari 24,393 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya. Rata-rata nilai transaksi harian bursa turun 14,63 persen menjadi Rp 20,45 triliun dari Rp 23,95 triliun pada pekan lalu.

Meski demikian, rata-rata frekuensi harian bursa sebesar 3,54 persen menjadi 1.517.364 dari 1.465.440 pada pekan sebelumnya. Investor asing membukukan nilai jual bersih Rp 2,29 triliun pada Jumat, 13 Mei 2022. Dengan demikian, sepanjang 2022, investor asing masih mencatatkan aksi beli Rp 63,05 triliun.

Vice President PT INFOVESTA, Wawan Hendrayana menuturkan, pergerakan IHSG pada pekan ini didorong kenaikan suku bunga dan data inflasi AS yang masih tinggi. Inflasi yang masih tinggi membuat potensi kenaikan suku bunga the Fed masih ada.

“Di samping pasca mudik antisipasi apakah akan ada kenaikan COVID-19 yang menaikkan level PPKM, membuat profit taking banyak dilakukan,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, investor juga mengalihkan dari sektor saham yang selama ini naik ke consumer good yang valuasi masih murah.

Mengutip data BEI, pekan ini, indeks sektor saham IDXnonsiklikal catat penguatan terbesar mencapai 3,58 persen. Disusul indeks sektor saham energi IDXenergy mendaki 2,74 persen dan indeks sektor saham IDXIndustry menguat 1,82 persen.

 

4 dari 4 halaman

Kabar Bursa Sepekan

Pada awal Mei 2022, ada dua obligasi dan satu sukuk tercatat di BEI. Adapun pada 9 Mei 2022, Obligasi Berkelanjutan III Merdeka Copper Gold Tahap II Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) tercatat di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 2 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi adalah idA (Single A) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Kemudian, pada akhir pekan, tepatnya Jumat, 13 Mei 2022, Obligasi IV Waskita Karya Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah I Waskita Karya Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan masing-masing nominal sebesar Rp 2,1 triliun  dan Rp 1,14 triliun.

Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi adalah idAAA(gg) (Triple A, Government Guarantee) dan Sukuk Mudharabah adalah idAAA(sy)(gg) (Triple A Syariah, Government Guarantee). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang 2022 adalah 47 emisi dari 35 emiten senilai Rp57,39 triliun.

Keseluruhan total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 502 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp456,84 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 124 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 151 seri dengan nilai nominal Rp4.854,41 triliun dan USD205,99 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,39 triliun