Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan investasi Warren Buffett Berkshire Hathaway mengungkapkan seluruh investasi yang dilakukan pada kuartal I 2022 saat habiskan dana lebih dari USD 51 miliar atau sekitar Rp 746,80 triliun (asumsi kurs Rp 14.643 per dolar AS) untuk saham.
Sebelumnya Buffett telah menjelaskan mengenai investasi yang dilakukan Berkshire Hathaway kepada pemegang saham pada pertemuan tahunan perseroan tersebut. Pada saat itu, Buffett menyampaikan mengenai investasi yang lebih banyak di Chevron, Occidental Petroleum dan HP.
Baca Juga
Pada kuartal I 2022, Berkshire Hathaway juga telah membeli hampir 4 juta saham Apple. Namun, pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS juga mengungkapkan saham baru di Citigroup, Ally Financial, perusahaan media Paramount Global, Markel, Celanese Corp dan distributor farmasi McKesson Corp. Demikian mengutip Marketwatch, Selasa (17/5/2022).
Advertisement
Selain itu, Berskhire juga menambah 2 juta saham General Motors sehingga memiliki 62 juta saham produsen mobil tersebut selama kuartal I 2022. Aksi pembelian saham itu dilakukan saat kas jumbo yang dimiliki dan susut menjadi USD 106 miliar atau sekitar Rp 1.552 triliun dari USD 147 miliar atau sekitar Rp 2.152 triliun karena aksi beli saham.
Pengajuan Berkshire tidak menjelaskan langkah mana yang dilakukan Buffett dan investasi mana yang dilakukan oleh dua manajer investasi Berkshire lainnya.
Namun, Buffett biasanya menangani semua investasi perusahaan yang lebih besar senilai lebih dari USD 1 miliar seperti penempatan Berkshire Hathaway di saham Apple, Bank of America, dan Coca Cola. Adapun Warren Buffett dan pejabat Berkshire lainnya tidak komentari pengajuan saham tersebut.
Pengajuan SEC baru-baru ini menunjukkan Berkshire terus membeli saham Occidental Petroleum setelah kuartal I berakhir dan sekarang memegang lebih dari 15 persen saham produsen minyak.
Selain semua investasi baru, Berkshire menjual hampir USD 10 miliar saham termasuk memangkas kepemilikan di Kroger dan Verizon Communications. Berkshire Hathaway juga melepas investasi di produsen obat Abbvie dan Bristol Myers Squibb.
Selain investasi, Berkshire memiliki beragam dari 90 perusahaan termasuk kereta ap BNSF, beberapa utilitas utama Geico dan perusahaan asuransi lainnya, serta berbagai perusahaan manufaktur dan ritel.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Warren Buffett Kembali Beri Pesan Ini saat AS Hadapi Inflasi
Sebelumnya, inflasi berdampak buruk pada ekonomi Amerika Serikat (AS). Membuat segala sesuatu mulai dari gas hingga bahan makanan mengalami kenaikan harga yang tajam. Tidak banyak yang dapat dilakukan untuk menghindari inflasi.
Namun, CEO Berkshire Hathaway sekaligus investor legendaris, Warren Buffett mengatakan seseorang dapat membuat langkah-langkah tertentu untuk melindungi diri dari dampaknya.
Pada pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway 2022, Buffett mengulangi nasihat telah lama dipegangnya, salah satu perlindungan terkuat terhadap inflasi adalah mempertajam keterampilan dan bekerja untuk menjadi yang terbaik di bidangnya.
"Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah menjadi sangat baik dalam sesuatu," kata Buffett, dikutip dari CNBC, Selasa, 3 April 2022.
Tidak seperti mata uang, Buffet mengatakan keterampilan tahan terhadap inflasi. Jika seseorang memiliki keterampilan yang diminati, itu akan tetap diminati tidak peduli berapa nilai dolarnya.
"Kemampuan apa pun yang Anda miliki tidak dapat diambil dari Anda. Mereka tidak dapat benar-benar digelembungkan dari Anda. Investasi terbaik sejauh ini adalah apa pun yang mengembangkan diri Anda sendiri, dan tidak dikenakan pajak sama sekali,” katanya.
Nasihat ini mirip dengan apa yang dibagikan Buffett pada 2009 yang merupakan akhir resesi hebat. Pada saat itu, Buffett juga mengatakan hal investasi dalam "bisnis yang luar biasa”.
Dia menggunakan perusahaan seperti Cola-Cola sebagai contoh. Buffet mengatakan. orang akan tetap menginginkan soda favoritnya beberapa dekade dari sekarang, dan inflasi tidak berperan dalam keputusan mereka.
"Tidak ada bedanya apa yang terjadi pada tingkat harga, karena orang akan tetap membayar untuk produk yang mereka sukai,” ujar dia.
Advertisement
Cerita Warren Buffett saat Mulai Investasi
Sebelumnya, perjalanan ke New York Stock Exchange saat berusia 9 tahun menjadi inspirasi bagi miliarder Warren Buffett yang diketahui sudah mulai berinvestasi sejak berusia 11 tahun. Ia menyampaikan hal tersebut saat Rapat Pemegang Saham Tahunan Berkshire Hathaway.
"Saya pergi ke New York Stock Exchange, saya kagum akan hal itu," kata Warren Buffett dilansir dari CNBC, dikutip Senin, 2 Mei 2022.“Saya menjadi sangat tertarik pada analisis teknis dan memetakan saham dan melakukan segala macam hal gila, melakukan berjam-jam dan menghemat uang untuk membeli saham lain dan mencoba. Aku baru saja melakukan semuanya," ia menambahkan.
Ia membeli saham pada usia 11 tahun setelah menghabiskan masa kecilnya membaca buku tentang subjek tersebut dari perpustakaan dan di kantor ayahnya.
Dia mengatakan pendekatannya untuk berinvestasi kemudian berubah sepenuhnya ketika dia berusia 19 atau 20 tahun setelah membaca satu bagian buku tertentu yang dia katakan pasti adalah "Investor Cerdas" karya Benjamin Graham.
“Saya melihat buku ini dan saya melihat satu paragraf dan itu memberi tahu saya bahwa saya telah melakukan semuanya salah. Saya hanya memiliki pendekatan yang salah, ”kata Buffett.
Selain itu, karier Warren Buffett telah menjadi bukti dalam jangka panjang, nilai investasi dapat menghasilkan keuntungan besar.
Rekam Jejak
Dari awal 1965 hingga akhir 2021, valuasi pasar per saham Berkshire Hathaway memiliki rata-rata keuntungan tahunan gabungan 20,1 persen, menurut surat tahunan perusahaan. Itu hampir dua kali lipat 10,5 persen S&P 500, termasuk dividen.
Sementara Buffett telah membangun keunggulan besar selama beberapa dekade, ia terus sukses dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2010, Berkshire telah melampaui S&P 500 dalam delapan tahun kalender. Itu akan terjadi lagi pada 2022.
Mengapa hanya sedikit analis yang merekomendasikan untuk membeli saham Berkshire?
Banyak investor mungkin terkejut mengetahui hanya ada tujuh analis yang meliput Berkshire Hathaway di firma riset ekuitas utama Wall Street.
Di antara para analis ini, enam di antaranya memiliki peringkat yang setara terus dan hanya satu yang memiliki peringkat beli, menurut CNBC Research.
Alasan utama kurangnya bulls Berkshire adalah kinerja bintang konglomerat pada 2022 membuat banyak orang percaya bahwa kabar baik telah diperhitungkan ke dalam saham. Kedua, beberapa analis memperkirakan perlambatan pembelian kembali menyusul rekor pembelian kembali saham selama satu tahun.
Advertisement