Sukses

Produsen Sari Roti Rambah Bisnis Selai dan Susu Coklat

Manajemen Nippon Indosari menyatakan, bisnis olesan coklat dan susu coklat bermula dari pengamatan atas produk-produk Sari Roti.

Liputan6.com, Jakarta - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) merambah bisnis olesan coklat dan susu coklat sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk meraih pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth).

"Untuk menjalankan bisnis olesan coklat dan susu coklat selama tiga tahun ke depan dibutuhkan sekitar 1 persen dari ekuitas Perseroan per 31 Desember 2021,” ujar  Direktur Nippon Indosari Corpindo Ida Apulia, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/5/2022),

Perseroan mencatat ekuitas Rp 2,84 triliun pada 2021 jika dibandingkan 2020 sebesar Rp 3,22 triliun.

Ia menuturkan, dampak positif dari bisnis olesan coklat dan susu coklat pada kinerja Perseroan akan lebih besar.

"Proyeksi internal kami memperlihatkan bahwa pada 2024 nanti, kontribusi bisnis olesan coklat dan susu coklat dapat mencapai sekitar 6 persen terhadap penjualan tahun 2021 dan sekitar 3 persen terhadap laba kotor tahun 2021,” ia menambahkan.

Manajemen Nippon Indosari menyatakan, bisnis olesan coklat dan susu coklat bermula dari pengamatan atas produk-produk unggulan Sari Roti, khususnya varian rasa coklat, yang telah sekian lama melekat di hati konsumen serta permintaannya yang terus meningkat.

Kemudian manajemen berinisiatif untuk mengembangkan beberapa produk komplementer didukung analisa bisnis yang komprehensif hingga akhirnya menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik untuk menuntaskan laporan studi Kklayakan.

Manajemen juga telah menyelesaikan kajian keuangan agar memastikan penggunaan modal yang efisien untuk kedua bisnis ini.

Bisnis olesan coklat nantinya berbagi dengan fasilitas produksi isian coklat (bread choco filler) yang juga akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan internal. Sementara produksi susu coklat akan sepenuhnya dilakukan oleh pihak ketiga sehingga tidak membutuhkan belanja modal yang besar.

Perseroan senantiasa tumbuh dan mempertahankan posisi sebagai produsen roti yang terbesar di Indonesia selama lebih dari 27 tahun, dengan mengoperasikan 14 pabrik berlokasi strategis didukung sebaran distribusi melalui kanal modern maupun tradisional yang mencakup 34 provinsi.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Produsen Sari Roti Cetak Rekor Penjualan pada Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), produsen sari roti mencatatkan pertumbuhan laba bersih 55,7 persen di kuartal I 2022 menjadi sebesar Rp88,3 miliar dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 56,7 miliar.

Hal tersebut disampaikan Direktur Nippon Indosari Corpindo Arlina Sofia melalui siaran persnya, ditulis Selasa, 3 Mei 2022.

Pencapaian ini merupakan hasil dari penambahan kapasitas produksi perseroan serta perluasan sebaran distribusi produk perseroan. Penjualan roti perseroan di kuartal I 2022 tumbuh sebesar 15,5 persen menjadi sebesar Rp908,9 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan catat penjualan Rp 787 miliar.

"Kami berhasil memecahkan rekor penjualan bahkan di tengah pandemi Covid-19. Penjualan ini sebesar Rp908,9 miliar ini sekaligus menjadi prestasi tertinggi kami sejak perusahaan ini berdiri 27 tahun lalu," kata dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, produsen roti dengan merek “Sari Roti” ini dalam lima tahun terakhir telah membangun empat pabrik baru yang berlokasi di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin.

Dengan tambahan empat pabrik baru tersebut, total kapasitas produksi perseroan naik menjadi 5,1 juta potong roti per hari. Hal ini juga memperkuat jaring distribusi perseroan ke seluruh Indonesia.

 

3 dari 4 halaman

Bangun Pabrik Baru pada 2022

"Pertumbuhan penjualan dari Wilayah Barat dan Timur masing-masing tumbuh sebesar 20,7 persen dan 19,1 persen. Sedangkan Wilayah Tengah, yang selama ini sebagai kontributor penjualan terbesar di kuartal I 2022 tetap mampu membukukan peningkatan sebesar 12,4 persen," kata Arlina.

Pertumbuhan kinerja perseroan pada kuartal I 2022 ini juga didukung oleh peningkatan efisiensi produksi yang tercermin pada marjin laba kotor yang mampu dipertahankan pada kisaran 52,1 persen di tengah lonjakan harga-harga bahan baku.

Perseroan juga berhasil meningkatan produktivitas operasionalnya sehingga bisa meraih marjin bersih sebesar 9,7 persen pada kuartal I 2022 atau melonjak dari sebelumnya hanya sebesar 7,2 persen pada periode sama tahun lalu.

Selanjutnya untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth), perseroan menargetkan pembangunan pabrik ke-15 di Pekanbaru bisa selesai pada penghujung 2022.

Untuk mendukung operasional dan ekspansinya, perseroan telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure-capex) sebesar Rp44,4 miliar, atau terserap sebesar 29,6 persen dari total capex yang dianggarkan tahun ini sebesar Rp150 miliar.

"Industri roti segmen mass-produced masih sangat prospektif dikembangkan di Indonesia.Oleh karena itu kami terus berkomitmen melakukan inovasi produk serta menerapkan strategi bisnis yang tepat, agar dapat melayani lebih banyak konsumen," kata dia.

4 dari 4 halaman

Buyback Saham

Sebelumnya, PT Nippon Indosari  Corpindo Tbk (ROTI) akan membeli kembali atau buyback saham mulai 21 April 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/4/2022), buyback saham PT Nippon Indosari Tbk dilaksanakan mulai 21 April 2022-20 Juli 2022. Nippon Indosari siapkan dana sekitar Rp 227,27 miliar untuk buyback saham. Jumlah saham maksimal 133.691.299 saham.

"Perseroan membatasi harga pembelian saham maksimal Rp 1.700 per saham,” tulis manajemen PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

Perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka buyback tersebut.

Manajemen PT Nippon Indosari Tbk menyatakan buyback saham dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif. Pembelian kembali atas saham perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi perseroan untuk kelola modal jangka panjang.

Hal ini mengingat saham treasuri dapat dijual pada masa yang akan datang dengan nilai optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal.

"Pelaksanaan pembelian kembali saham tidak mengakibatkan penurunan pendapatan dan tidak memberikan dampak atas biaya pembiayaan perseroan, mengingat dana yang digunakan adalah dana internal perseroan yang berasal dari kegiatan operasional,” tulis manajemen perseroan.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 20 April 2022, saham ROTI stagnan Rp 1.340 per saham. Saham ROTI berada di level tertinggi Rp 1.345 dan terendah Rp 1.315 per saham.  Total frekuensi perdagangan saham 419 kali dengan volume perdagangan 12.103 saham. Nilai transaksi Rp 1,6 miliar.