Sukses

Tak Lagi Rugi, Indika Energy Kantongi Laba Setara Rp 1,1 Triliun pada Kuartal I 2022

PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatat pertumbuhan pendapatan dan cetak laba bersih pada kuartal I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) mengumumkan kinerja perseroan dan entitas anak untuk periode tiga bulan pertama 2022. Pada periode tersebut, perseroan mengukuhkan pendapatan sebesar USD 830,8 juta atau setara Rp 12,2 triliun (kurs Rp 14.631 per USD).

Pendapatan naik 58,2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar USD 525,2 juta. Melansir laporan keuangan Indika Energydalam keterbukaan informasi bursa, Jumat (20/5/2022), pendapatan berasal dari kontrak dan jasa sebesar USD 86,6 juta. Rinciannya, dari BP Berau Ltd sebesar USD 63 juta, PT Exxon Mobil Indonesia USD 6,6 juta, CSTS Joint Operation USD 12,3 juta.

Lalu pendapatan dari penjualan batu bara dengan total mencapai USD 737,4 juta. Disumbang dari pelanggan luar negeri senilai USD 590,5 juta dan pelanggan dalam negeri USD 146,9 juta.

Serta perdagangan lainnya dari pelanggan di dalam negeri menyumbang USD 6,8 juta pada total pendapatan perseroan pada kuartal I 2022.

Sejalan dengan kenaikan tersebut, beban pokok penjualan dan pendapatan tercatat naik menjadi USD 570 juta dibanding USD 106,4 juta di kuartal I 2021. Sehingga perseroan mencatatkan laba bruto sebesar USD 260,8 juta, naik 145,3 persen dibanding kuartal I 2021 sebesar USD 106,4 juta.

Pada periode ini, bagian laba bersih entitas asosiasi tercatat sebesar USD 5,9 juta dan pendapatan investasi USD 1,2 juta. Di saat bersamaan, beban penjualan umum dan administrasi tercatat sebesar USD 40,1 juta, beban keuangan USD 26,6 juta, amortisasi aset tidak berwujud USD 34 juta, dan lain-lain USD 9,4 juta.

 

2 dari 4 halaman

Kinerja Laba

Dari rincian tersebut, perseroan mencatatkan laba sebelum pajak USD 155,5 juta. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan mengukuhkan laba bersih periode berjalan sebesar USD 84,93 juta atau sekitar Rp 1,24 triliun. Berbanding terbalik dari posisi kuartal I 2021 yang catatkan rugi tahun berjalan sebesar USD 3,2 juta.

Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD 75 juta atau setara Rp 1,1 triliun. Berbaik dibanding posisi kuartal I 2021 yang catatkan rugi Rp 9,4 juta. Laba per saham dasar tercatat sebesar USD 0,0144 dari sebelumnya rugi USD 0,0019.

Dari sisi aset perseroan hingga Maret 2022 tercatat sebesar USD 3,99 miliar, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 3,7 miliar. Terdiri dari aset lancar USD 2,3 milia dan aset tidak lancar USD 1,7 miliar.

Liabilitas perseroan sampai dengan Maret 2022 tercatat sebesar USD 2,99 juta, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 1,7 miliar. Terdiri dari liabilitas lancar USD 1,3 miliar, dan liabilitas tidak lancar USD 1,7 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan Maret 2022 tercatat sebesar USD 1 miliar. Naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 883,7 juta.

3 dari 4 halaman

Gerak Saham INDY

Pada perdagangan Jumat, 20 Mei 2022, saham INDY melonjak 11,33 persen ke posisi Rp 2.850 per saham. Saham INDY dibuka stagnan Rp 2.560 per saham.

Saham INDY berada di level tertinggi Rp 2.910 dan terendah Rp 2.560 per saham. Total frekuensi perdagangan 20.179 kali dengan volume perdagangan 1.064.107 saham. Nilai transaksi Rp 294,4 miliar.

Penguatan saham INDY di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 1,39 persen ke posisi 6.918.

Pada Jumat, 20 Mei 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 6.965,10 dan terendah 6.804,90. Sebanyak 346 saham menguat dan 173 saham melemah. 164 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.405.773 kali. Total volume perdagangan 21,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 15,5 triliun.

Sepanjang 2022, saham INDY melonjak 65,70 persen ke posisi Rp 2.560 per saham. Saham INDY berada di level tertinggi Rp 3.120 dan terendah Rp 1.460 per saham. Total volume perdagangan 4.955.337.800 saham. Nilai transaksi Rp 11,1 triliun dan total frekuensi perdagangan 993.944 kali.

 

4 dari 4 halaman

Ekspansi Kendaraan Listrik, Indika Energy Bikin Perusahaan Diler

Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usaha yaitu PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) dan PT Electra Distribusi Indonesia (EDI) mendirikan dua perusahaan yang terkait pengembangan kendaraan listrik.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (11/5/2022), PT Indika Energy Tbk melalui anak usaha yang secara tidak langsung dimiliki 100 persen oleh perseroan yaitu PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) dan PT Electra Distribusi Indonesia (EDI) mendirikan perusahaan bernama PT Electra Auto Indonesia (EAI) pada 28 April 2022.

Indika Energymenyatakan EAI merupakan perusahaan dealership untuk kegiatan perseroan dalam mengembangkan dan ekspansi usaha ke sektor kendaraan listrik, terutama roda dua di Indonesia.

Perseroan mendirikan kegiatan usaha EAI ini antara lain melakukan usaha perdagangan eceran sepeda motor baru mencakup usaha penjualan eceran sepeda motor baru termasuk motor sepeda atau moped.

Kemudian untuk usaha perdagangan eceran sepeda motor bekas, termasuk motor sepeda atau moped, dan melakukan usaha perdagangan eceran suku cadang sepeda motor dan aksesorisnya mencakup usaha penjualan eceran suku cadang sepeda motor dan aksesorisnya.

Selain itu melakukan usaha reparasi dan perawatan sepeda motor mencakup usaha pemeliharaan dan reparasi sepeda motor, termasuk pencucian sepeda motor dan usaha perawatan lainnya.

“Penyertaan saham dalam anak usaha perseroan di EAI merupakan langkah perseroan untuk melakukan ekspansi usaha ke sektor kendaraan listrik di Indonesia,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Indika Energy Tbk Adi Pramono.