Sukses

DRMA Incar Pertumbuhan 20 Persen, Kendaraan Listrik Jadi Pendorong Kinerja

Diharapkan DRMA dapat mencapai pertumbuhan hingga 20 persen di tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif milik Triputra Group, optimis era transformasi kendaraan listrik akan menjadi salah satu pendorong kinerja di tahun ini. 

Perseroan siap menangkap peluang tersebut dengan terus menggencarkan produksi komponen untuk kendaraan listrik berupa battery pack dan battery management system yang saat ini sudah digunakan pada kendaraan roda tiga dan juga e-bike.

Pada tahun ini, DRMA akan fokus dalam mengembangkan bisnis dengan menjalankan berbagai strategi bisnis mulai dari menambah pangsa pasar, mengembangkan produk-produk baru, pemasaran produk-produk yang memiliki nilai lebih tinggi, serta ekspansi bisnis memasuki segmen lain diluar OEM dengan meluncurkan produk kendaraan roda tiga. 

Selain itu, DRMA juga bekerjasama dengan salah satu perusahaan dari Korea untuk membuat charging station, baik yang high speed charging maupun yang low speed charging. Kesepakatan kerjasama tersebut dibuat minggu lalu di Korea.

Presiden Direktur DRMA, Irianto Santoso menjelaskan dengan berbagai langkah strategis serta ekonomi nasional yang sudah mulai pulih, daya beli masyarakat akan semakin membaik di tahun ini, khususnya untuk industri otomotif.

“Diharapkan, sejalan dengan hal tersebut, kami menargetkan DRMA dapat mencapai pertumbuhan hingga 20 persen di tahun ini,” kata Irianto dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (21/5/2022).

Di sisi lain, Irianto mengungkapkan dalam menyambut era Electric Vehicle (EV) di Indonesia, DRMA telah memproduksi rangka badan kendaraan dengan menggunakan lightweight material dan daya tarik yang tinggi. 

“Dalam memenuhi kebutuhan kendaraan listrik (EV), DRMA sudah mempersiapkan komponen yang akan di supply ke customer agar badan kendaraan listrik menjadi lebih ringan dengan bahan high tensile,” ungkap Irianto.

 

2 dari 3 halaman

Baterai pack

Irianto menambahkan saat ini berat baterai kendaraan listrik hampir mencapai 1/3 dari total berat kendaraan oleh karena itu berat rangka badan kendaraan harus dibuat lebih ringan dari rangka kendaraan konvensional.

Selain itu, DRMA juga sudah membuat baterai pack untuk sepeda, e-scooter, dan kendaraan roda tiga yang diproduksi sendiri. 

“Dalam pengerjaan komponen otomotif, kami selalu mengembangkan kemampuan kami dalam bidang riset dan engineering untuk mendesain dan membuat sendiri peralatan (tools) dan mesin-mesin yang diperlukan, sehingga semua dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan,” jelas Irianto.

Irianto menjelaskan, DRMA juga telah menyediakan wiring harness, salah satu komponen yang pasti dibutuhkan oleh setiap kendaraan listrik dengan spesifikasi yang lebih tinggi dari yang sudah ada saat ini. 

 

3 dari 3 halaman

Produk

Setiap kendaraan listrik membutuhkan kabel yang dapat menghantarkan arus listrik dengan tegangan tinggi, namun kabel yang ada saat ini tidak dapat mensupport tegangan tersebut sehingga dapat mengakibatkan kabel akan terbakar.

“Oleh karena itu, kami sudah memproduksi baterai pack untuk kendaraan sepeda listrik dan kami sudah mempersiapkan battery management system yang membutuhkan teknologi tersendiri," tutur dia.

Adapun untuk baterai pack, Irianto mengatakan terdiri dari sekitar 300-400 baterai yang dijadikan satu dan harus diatur kerjanya agar tidak terbakar dan rusak.

DisclaimerSetiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.