Sukses

IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Investor Asing Lepas Saham PTBA hingga ITMG

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Senin (23/5/2022), IHSG melemah 1,1 persen ke posisi 6.841,70.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan sesi pertama, Senin (23/5/2022). Investor asing melakukan aksi jual saham pada sesi pertama.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melemah 1,1 persen ke posisi 6.841,70. Indeks LQ45 merosot 1,16 persen ke posisi 1.003,44. Seluruh indeks acuan kompak melemah.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.972,18 dan terendah 6.838,22. Sebanyak 246 saham menguat dan 265 saham melemah.

Sementara itu, 169 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 897.730 kali dengan volume perdagangan 13,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 56,30 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.654.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Sementara itu, indeks sektor saham IDXhealth naik 1,41 persen dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal menguat 0,31 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,23 persen.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 1,8 persen, indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,30 persen, indeks Jepang Nikkei naik 0,61 persen dan indeks Thailand mendaki 0,67 persen. Diikuti indeks Taiwan menguat 0,51 persen. Sementara itu, indeks Shanghai merosot 0,47 persen dan indeks Singapura susut 0,49 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing pada Sesi Pertama 23 Mei 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham POLL naik 24,46 persen

-Saham NFCX naik 17,73 persen

-Saham PEGE naik 16,34 persen

-Saham PNSE naik 15,89 persen

-Saham AHAP naik 14,75 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham PGJO melemah 8,57 persen

-Saham BEBS melemah 6,95 persen

-Saham SAMF melemah 6,9 persen

-Saham NZIA melemah 6,88 persen

-Saham BSML melemah 6,86 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBNI senilai Rp 67,7 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 53,6 miliar

-Saham INCO senilai Rp 29 miliar

-Saham ASII senilai Rp 27 miliar

-Saham AMRT senilai Rp 16 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 76 miliar

-Saham PTBA senilai Rp 66,6 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 29,9 miliar

-Saham ADMR senilai Rp 25,3 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 24,5 miliar

 

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada Jumat 20 Mei 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Jumat, (20/5/2022). Investor asing masih melakukan aksi beli saham. Namun, nilai tukar rupiah tembus 14.700 per dolar AS.

Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 1,39 persen ke posisi 6.918,14. Indeks LQ45 melemah 0,69 persen ke posisi 1.015,17. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.965,10 dan terendah 6.804,90. Sebanyak 346 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 173 saham melemah dan 164 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.417.590 kali dengan volume perdagangan 22 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,9 triliun.Investor asing beli saham Rp 232,3 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.708.

Seluruh sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtechno pimpin penguatan dengan naik 4,11 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy menguat 2,86 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal mendaki 2,37 persen, dan indeks sektor saham IDXtechnologi menguat 1,27 persen, dan indeks sektor saham IDXhealth menanjak 1,21 persen.

4 dari 4 halaman

IHSG Melonjak 4,8 Persen pada 17-20 Mei 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signikan pada periode 17-20 Mei 2022. IHSG naik 4,85 persen selama sepekan.

IHSG naik ke posisi 6.918,14 pada pekan ini dari pekan sebelumnya 6.597,99. Hal tersebut juga diikuti kapitalisasi pasar yang naik 3,23 persen menjadi Rp 9.150,62 triliun dari pekan lalu Rp 8.864,56 triliun.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa bertambah 4,84 persen menjadi 22,61 miliar saham dari 21,57 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Demikian mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (21/5/2022).

Di sisi lain, rata-rata frekuensi harian bursa melemah 6,76 persen menjadi 1.414.820 dari 1.517.364 pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian juga susut 17,08 persen menjadi Rp 16,95 triliun dari Rp 20,45 triliun pada pekan lalu.

Investor asing membukukan nilai beli bersih Rp 223,63 miliar pada Jumat, 20 Mei 2022. Sepanjang 2022, investor asing membukukan beli bersih Rp 62,91 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG selama sepekan dipengaruhi oleh rilis data neraca perdagangan yang surplus didukung tingginya ekspor komoditas yang diipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) mengalami surplus berturut-turut selama 2 tahun terakhir. Per April 2022, NPI mencatat surplus sebesar USD 7,56 miliar.

“Sentimen tersebut terjadi di tengah kekhawatiran investor akan ancaman perlambatan ekonomi AS dan global akibat tingginya inflasi dan agresifnya kebijakan moneter The Fed,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, dari sisi teknikal, pergerakan IHSG ini adalah technical rebound akibat penurunan yang agresif pada pekan sebelumnya.

“Jumat kemarin, IHSG ditutup menguat dan masih inline dgn analisa teknikal yang kami berikan, dari sisi lain penguatan ini terjadi ditengah koreksi bursa AS dan kami perkirakan penguatan tersebut juga terjadi karena adanya pencabutan larangan ekspor CPO oleh pemerintah,” ujar dia.

Untuk pekan depan, secara teknikal, Herditya perkirakan pergerakan IHSG berpeluang menguat terbatas dan rawan terkoreksi, dr sisi lain juga akan ada rapat dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan 7DRRR akan tetap di level 3,5 persen.