Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 307,54 miliar. Dividen berasal dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021 yang tercatat sebesar Rp 1,2 triliun.
"Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar kurang lebih Rp 307,54 miliar atau sebesar Rp 8,5 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 kepada pemegang saham yang berhak untuk menerima dividen tunai,"mengutip hasil RUPST Bank Permata, Senin (23/5/2022).
Baca Juga
Adapun RUPST telah dilaksanakan pada Jumat, 20 Mei 2022. Di tengah pemulihan perekonomian Indonesia, Bank Permata membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat secara signifikan sebesar 71 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 722 miliar.
Advertisement
Selain untuk dividen, laba bersih tahun buku 2021 dialokasikan untuk dana cadangan wajib perseroan sebesar Rp 200 miliar, dan sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan. RUPST juga menyetujui perubahan susunan pengurus Bank Permata.
Pemegang saham menyetujui dan menerima pengunduran diri Chalit Tayjasanant dari jabatannya sebagai Direktur Utama Bank Permata, sekaligus menyetujui pengangkatannya sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Permata.
Posisi Direktur Utama lalu diisi oleh Meliza M. Rusli yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Permata Bank. Pengangkatan Meliza M. Rusli sebagai Direktur Utama Bank Permata sebelumnya telah memperoleh persetujuan fit and proper test dari OJK.
Pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Suwatchai Songwanich dari jabatannya sebagai Direktur Bank Permata, lalu digantikan Setiatno Budiman.
Serta menyetujui pengangkatan H. Muhamad Faiz, MA sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah PermataBank dan Prof. Dr. H. Jaih, SE., MH., M.Ag sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah Permata Bank.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Susunan Pengurus Bank Permata
Dengan demikian, susunan jajaran dewan komisaris, direksi dan Dewan Pengawas Syariah Bank Permata menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Chartsiri Sophonpanich
Komisaris: Chong Toh
Komisaris: Chalit Tayjasanant
Komisaris: Niramarn Laisathit
Komisaris Independen: Haryanto Sahari
Komisaris Independen: Rahmat Waluyanto
Komisaris Independen: Goei Siauw Hong
Komisaris Independen: Yap Tjay Soen
Direksi:
Direktur Utama: Meliza M. Rusli
Direktur: Abdy Salimin
Direktur: Lea Setianti Kusumawijaya
Direktur: Darwin Wibowo
Direktur Kepatuhan: Dhien Tjahajani
Direktur Unit Usaha Syariah: Herwin Bustaman
Direktur: Djumariah Tenteram
Direktur: Dayan Sadikin
Direktur: Setiatno Budiman
Dewan Pengawas Syariah:
Ketua: H. Muhamad Faiz, MA
Anggota: Prof. Dr. H. Jaih, SE., MH., M.Ag
Advertisement
Direktur Utama Bank Permata Chalit Tayjasanant Mengundurkan Diri
Sebelumnya, PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyatakan telah menerima surat pengunduran diri Direktur Utama Chalit Tayjasanant pada 22 Maret 2022.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/3/2022), untuk memenuhi ketentuan Pasal 8 ayat 3 POJK 33/2014, manajemen Bank Permata menyatakan, keputusan atas permohonan pengunduran diri Chalit Tayjasanant dari jabatannya sebagai Direktur Utama Perseroan akan dilaksanakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat.
Chalit Tayjasanant diangkat sebagai Direktur Utama Bank Permata dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 April 2021 dan masa jabatan efektif pada 9 Juni 2021. Sebelumnya ia menjabat sebagai Komisaris Bank Permata pada 2020-2021.
Pria yang memperoleh gelar Bachelor of Engineering dari Michigan Technological University Amerika Serikat pada 1977 ini memulai karier di Department of Armament Royal Thai Force pada 1979-1980.
Ia pun pernah menduduki sejumlah posisi antara lain di Domestic Banking Unit, Bangkok Bank Public Company Limited-Head Office Thailand pada 1981-1984, International Country Officer, Bangkok Bank Public Company Limited Head Office, Thailand pada 1984-1986, dan Assistance Branch Manager, Bangkok Bank Public Company Limited-Indonesia pada 1986-1989.
Lalu Branch Manager, Bangkok Bank Public Company Limited-Indonesia pada 1989-1993, Branch Manager, Bangkok Bank Public Company Limited-Shanghai, China pada 1993-1996, Chief Executive Officer Bangkok Bank Berhad, Malaysia pada 1996-2002.
Kemudian ia pernah menjabat sebagai General Manager, Bangkok Bank Public Company Limited-Indonesia pada 2002-2019, dan Executive Advisor, Bangkok Bank Public Company Limited-Indonesia pada 2019-2020.
Laba Bersih Bank Permata Melesat 71 Persen pada 2021
Sebelumnya, PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,2 triliun. Raihan laba bersih meningkat secara signifikan sebesar 71 persen dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 722 miliar.
"Dengan pencapaian saat ini, kami yakin dapat menjadi waralaba deposito dan wealth terkemuka, mitra ekosistem pilihan bagi pelaku bisnis dan teknologi, serta pemimpin dalam layanan digital-first perbankan di Indonesia di tahun mendatang," ujar Direktur Utama Bank Permata, Chalit Tayjasanant dalam keterangan resmi, Selasa (15/3/2022).
Dukungan berkesinambungan dari pemegang saham pengendali, Bangkok Bank PC menghantarkan Bank Permata memperkuat posisi sebagai salah satu dari 10 bank komersial terbesar di Indonesia berdasarkan nilai total aset.
PermataBank mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 18,5 persen Year-on-Year (YoY) menjadi Rp 234 triliun. Penyaluran kredit tumbuh 6,2 persen YoY menjadi sebesar Rp 125,5 triliun. Terutama didorong oleh pertumbuhan kredit Korporasi sebesar 12 persen YoY dan pertumbuhan KPR sebesar 22 persen YoY.
Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah bertumbuh sebesar 24 persen YoY. Terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan tabungan dan giro sebesar 30 persen. Sejalan dengan itu, rasio CASA Bank mengalami peningkatan menjadi 54 persen, lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 51 persen.
Bank membukukan pendapatan operasional sebesar Rp 10,1 triliun atau tumbuh 11 persen YoY. Sehingga laba operasional sebelum pencadangan tumbuh sebesar 24 persen YoY menjadi Rp 4,7 triliun.
Advertisement
Penyaluran Kredit
Pertumbuhan pendapatan operasional dikontribusikan oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 17 persen sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit pada 2021.
"Hal ini juga mencerminkan pengelolaan dana, baik simpanan nasabah maupun dana setoran modal dari pemegang saham, dapat dikelola secara optimal,” kata Chalit.
Bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan, mengingat dampak pandemi yang masih terus berlanjut dan secara tidak langsung telah menyebabkan peningkatan risiko kredit inheren.
Hal ini tercermin dalam peningkatan rasio NPL gross pada Desember 2021 menjadi 3,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,9 persen.
Namun demikian, rasio NPL net terjaga lebih baik menjadi 0,7 persen dibandingkan dengan 1 persen di 2020. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank untuk membukukan pencadangan kerugian kredit secara prudent dalam mengantisipasi potensi kerugian kredit.
Rasio NPL coverage Bank dipertahankan secara mencukupi di kisaran 227 persen. Rasio permodalan Bank adalah salah satu yang terkuat di antara 10 besar Bank Komersial, dengan rasio CAR dan CET-1 sebesar masing-masing 35 persen dan 27 persen.