Sukses

Antam Tebar Dividen 2021 Rp 930,87 Miliar

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam membagikan dividen 50 persen dari laba bersih 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 930 miliar.

Corporate Secretary Division Head Antam, Syarif Faisal Alkadrie menyampaikan, besaran dividen tunai tersebut setara 50 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.

"Pada mata acara RUPST kedua, disetujui penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2021 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan, yaitu dividen sebesar 50 persen atau Rp 930,87 miliar,” ungkap Syarif dalam konferensi pers usai RUPST Aneka Tambang di Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Sementara sisa laba bersih atau 50 persen lainnya dicatat sebagai saldo laba. Adapun sepanjang tahun lalu, Antam mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 40,4 persen menjadi Rp 1,86 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,14 triliun.

Raihan itu diperoleh dari kenaikan penjualan menjadi Rp 38,44 triliun pada 2021. Tumbuh 40,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 27,37 triliun.

Selain pembagian dividen, pemegang saham juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Dalam RUPST ini, telah diangkat kembali Gumilar Rusliwa Somantri dan Anang Sri Kusuwardono sebagai Komisaris Independen Antam.

Dengan demikian, susunan pengurus perseroan menjadi sebagai berikut:

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: F.X. Sutijastoto

Komisaris Independen: Gumilar Rusliwa Somantri

Komisaris Independen: Anang Sri Kusuwardono

Komisaris: Bambang Sunarwibowo

Komisaris: Dilo Seno Widagdo

Direksi

Direktur Utama: Nicolas D. Kanter

Direktur Operasi dan Produksi: I Dewa Wirantaya

Direktur Penembangan Usaha: Dolok Robert Silaban

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Elisabeth RT Siahaan

Direktur Sumber Daya Manusia: Basar Simanjuntak

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham ANTM

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 24 Mei 2022, saham ANTM naik 1,19 persen ke posisi Rp 2.560 per saham.

Saham ANTM dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 2.550 per saham. Saham ANTM berada di level tertinggi Rp 2.580 dan terendah Rp 2.540 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.272 kali dengan volume perdagangan 388.174. Nilai transaksi Rp 99,2 miliar.

Penguatan saham ANTM di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat pada sesi pertama.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG menguat 1,08 persen ke posisi 6.914,97. Indeks LQ45 melonjak 1,37 persen ke posisi 1.016,33. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.934,38 dan terendah 6.822,14.

Sepanjang 2022, saham ANTM melonjak 12,44 persen ke posisi Rp 2.530 per saham. Saham ANTM berada di posisi tertinggi Rp 3.170 dan terendah Rp 1.705 per saham. Total volume perdagangan 17.247.719.290 saham dengan nilai transaksi Rp 41,2 triliun. Total frekuensi perdagangan 2.302.977 kali.

3 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. Selama tiga bulan pertama, Antam mencatat pertumbuhan laba bersih signifikan dan penjualan.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Aneka Tambang Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,46 triliun selama tiga bulan pertama 2022. Jika dibandingkan kuartal I 2021 perseroan raup laba Rp 630,37 miliar, laba tersebut tumbuh 132,46 persen.

Kinerja laba tersebut juga ditopang kenaikan penjualan Antam yang naik 6 persen menjadi Rp 9,75 triliun pada kuartal I 2022 jika dibandingkan periode kuartal I 2021 sebesar Rp 9,21 triliun.

Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp 7,42 triliun atau 76 persen dari total penjualan bersih Antam pada kuartal I 2022. Demikian mengutip keterangan tertulis perseroan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (21/5/2022).

Perseroan mencatat earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) sebesar Rp 2,54 triliun pada kuartal I 2022. Realisasi EBITDA naik 105 persen jika dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 1,24 triliun.

"Pertumbuhan EBITDA yang positif terutama didukung oleh kinerja operasi dan penjualan komoditas utama Antam yang solid serta peningkatan efisiensi biaya di tengah apresiasi positif kenaikan harga komoditas global,” tulis perseroan.

Perseroan juga membukukan laba kotor Rp 2,45 triliun atau tumbuh 51 persen dari kuartal I 2021 sebesar Rp 1,63 triliun. Laba usaha perseroan bertambah 104 persen menjadi Rp 1,62 triliun pada kuartal I 2022. Pada periode kuartal I 2021, laba usaha tercatat Rp 793,89 miliar.

“Faktor pendukung tercapainya peningkatan ini adalah optimalisasi tingkat penjualan serta pengelolaan biaya beban pokok penjualan dan usaha yang optimal serta katalis positif kenaikan harga komoditas global,” tulis perseroan.

Dengan demikian, perseroan membukukan laba bersih per saham dasar dan dilusi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 60,98 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,23.

4 dari 4 halaman

Total Aset

Total ekuitas naik menjadi Rp 22,30 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 20,83 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 9,23 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 12,07 triliun.

Perseroan membukukan aset Rp 31,54 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 Rp 32,91 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,15 triliun pada kuartal I 2022.

Untuk rincian penjualan perseroan berdasarkan segmentasi komoditas, emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan Rp 5,88 triliun atau sebesar 60 persen. Disusul feronikel yang membukukan penjualan Rp 1,86 triliun atau 19 persen. Bijih nikel sebesar Rp 1,62 triliun atau 17 persen, serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp 299,40 miliar atau tiga persen.

Pada kuartal I 2022, Antam membukukan total volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 370 kg atau tumbuh 28 persen dari tingkat produksi emas pada kuartal I 2021 sebesar 290 kg. Pada 2022, Antam kembali fokus dalam mengembangkan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri.

Hal itu seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam investasi emas dan pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik. Kinerja penjualan emas Antam pada kuartal I 2022 mencapa 6.575 kg.