Sukses

Intip Rencana Bisnis Cilacap Samudera Fishing Industry Usai Melantai di Bursa

Cilacap Samudera Fishing Industry memiliki misi untuk pemberdayaan masyarakat Pesisir dan Perempuan sebagai wujud pembentukan kapasitas (capacity building)

Liputan6.com, Jakarta PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam rencana bisnisnya, salah satu penggunaan dana yang diperoleh dari Initial Public Offering (IPO) adalah akuisisi PT Jembatan Lintas Global.

Direktur Utama PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk, William Sutioso mengatakan, akuisisi tersebut merupakan langkah strategis dalam pengembangan pengolahan ikan.

Di mana PT JLG memiliki lokasi strategis di Jawa Timur, dengan limpahan ikan segar dari Pantai Utara dan Pantai Selatan dan tersedianya SDM, serta akses langsung ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

“Pada saat ini, PT JLG telah membuka pasar ekspor untuk pengolahan ikan ke Australia dan dalam proses pasar benua Amerika. PT JLG akan dikembangkan dalam pengelolaan Ikan dan import untuk pasar lokal maupun reekspor,” kata Direktur Utama PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk, William Sutioso, Jumat (27/5/2022).

Selain itu, perseroan juga memiliki misi untuk pemberdayaan masyarakat Pesisir dan Perempuan sebagai wujud pembentukan kapasitas (capacity building) dan kesetaraan gender dalam unit pengolahan ikan perseroan.

Ke depannya, perseroan berencana meningkatkan kontribusi pendapatan dari penjualan dalam negeri, Adapun saat ini, mayoritas pendapatan perseroan berasal dari penjualan luar negeri atau ekspor mencapai 90 persen.

“Meskipun pada saat ini pasar terbesar adalah export mencapai 80-90 persen namun di kemudian hari perseroan akan mengembangkan pasar lokal, karena seringkali pasar lokal memiliki harga yang lebih baik,” imbuhnya.

Dengan pengalaman 40 tahun di industri perikanan, perseroan telah membangun jejaring yang cukup luas.

Pada saat ini, secara aktif pelanggan lokal mencapai 383 klien dan eksport 48 klien. Perseroan secara aktif mengembangkan produk-produk baru, pasar ekspor dan domestik yang belum tersentuh.

“Pada Desember 2021, perseroan melalui afiliasinya telah memperoleh izin impor untuk 1,000 ton ikan. Dengan demikian, Perseroan memiliki spektrum penerimaan yang luas,” kata William.

2 dari 2 halaman

Resmi Melantai di Bursa

PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini di papan pengembangan dengan kode saham ASHA.

Direktur BEI, Kristian S. Manullang mengatakan, perusahaan menjadi perusahaan tercatat ke 21 pada 2022 yang melantai di pasar saham.

Capaian ini merupakan bagian dari kerja keras segenap manajemen dan karyawan PT Cilacap Samudera Fishing Industry, sehingga bursa juga mengapresiasinya.

Di sisi lain, pencatatan ini menjadi langkah sebagai langkah awal perusahaan untuk lebih besar lagi.

“Bursa berharap PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk sebagai perusahaan tercatat akan merealisasikan rencana atas prosit yang telah dihimpun. Semakin maju, serta terus menjaga transparansi dan akuntabilitas operasional perusahaan,” kata Kristian dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham ASHA, Jumat (27/5/2022).

Bursa juga akan senantiasa mendukung perusahaan tercatat untuk mencapai kinerja tebriknya sehingga dapat diberikan atribusi optimal kepada para stakeholders.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Cilacap Samudera Fishing Industries Tbk, William Sutiyoso menghaturkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu kelancaran pencatatan saham perusahaan di BEI.

Perseroan sendiri berdiri pada 1999, adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri perikanan yang terintegrasi.

Lini bisnis perseroan terdiri dari kapal perikanan, docking kapal, unit pengolahan ikan beku untuk frozen food, court channel logistik dan perdagangan ikan, baik untuk pasar ekspor maupun pasar domestik.

“Terlepas adanya pandemi covid-19, sales kami cukup baik di pasar luar negeri maupun dalam negeri. Sales kami naik signifikan di pasar global terutama dua tahun terakhir ini. Ini menandakan bahwa sektor komoditas pangan tetap konsisten dan dibutuhkan oleh masyarakat global,” kata dia.

 

Video Terkini