Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau disebut PGN akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 3,016 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (31/5/2022), pembagian dividen 2021 itu setara Rp 124,42 per saham. Adapun hal yang menjadi pertimbangan PGN untuk pembagian dividen itu antara lain laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar USD 303,82 juta, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 303,82 juta dan total ekuitas USD 3,28 miliar.
Baca Juga
Berikut jadwal pembagian dividen PT Perusahaan Gas Negara Tbk:
Advertisement
-Tanggal efektif pada 27 Mei 2022
-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 7 Juni 2022
-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 8 Juni 2022
-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 9 Juni 2022
-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 10 Juni 2022
-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 9 Juni 2022 pukul 16.00 WIB
-Tanggal pembayaran dividen pada 29 Juni 2022
Pada penutupan perdagangan Senin, 30 Mei 2022, saham PGAS stagnan di posisi Rp 1.780 per saham. Saham PGAS berada di level tertinggi Rp 1.815 dan terendah Rp 1.750 per saham. Total volume perdagangan 90.036.450 saham dan nilai transaksi Rp 160,1 miliar. Total frekuensi perdagangan 12.066 kali.
Sepanjang tahun berjalan 2022, saham PGAS menguat 29,45 persen ke posisi Rp 1.780 per saham. Saham PGAS berada di level tertinggi Rp 1.815 dan terendah Rp 1.260 per saham. Total volume perdagangan 9.561.785.292 saham. Nilai transaksi Rp 14 triliun. Total frekuensi perdagangan 990.959 kali.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan kinerja positif sepanjang 2021. Hal ini seiring pertumbuhan pendapatan dan mencetak laba bersih pada 2021.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (16/3/2022), PT Perusahaan Gas Negara Tbk mencatat pendapatan USD 3,03 miliar atau setara Rp 43,41 triliun (asumsi kurs Rp 14.302 per dolar AS). Pendapatan itu naik 5,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,88 miliar atau setara Rp 41,27 triliun.
Beban pokok pendapatan naik 1,39 persen menjadi USD 2,44 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,41 miliar. Laba bruto tercatat USD 586,84 juta pada 2021. Laba bruto tersebut tumbuh 24,85 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 470,01 juta.
Perseroan mencatat kenaikan beban umum dan administrasi naik menjadi USD 167,09 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 144,10 juta.
Pendapatan lain-lain turun menjadi USD 37,47 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 41,95 juta. Beban lain-lain susut menjadi USD 36,91 juta pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 64,15 juta.
Advertisement
Selanjutnya
Dengan demikian laba operasi bertambah 38,39 persen menjadi USD 402,31 juta pada 2021 dari periode 2020 sebesar USD 303,71 juta. Melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 303,82 juta atau setara Rp 4,34 triliun pada 2021. Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya rugi USD 264,77 juta atau Rp 3,78 triliun.
Laba bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 0,013 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya 0,011.
Total liabilitas tercatat USD 4,22 miliar atau turun 7,69 persen pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 4,57 miliar. Total ekuitas naik 11,14 persen menjadi USD 3,28 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,95 miliar pada 2020.
Total aset susut 0,30 persen menjadi USD 7,51 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 7,53 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 1,5 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,17 miliar.
Tebar Dividen 2021
Sebelumnya, pemegang saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN menyetujui pembagian deviden tahun buku 2021 sebesar USD 205,96 juta atau Rp 3,02 triliun atau Rp 124,42 per lembar saham. Besaran itu setara 67,8 persen dari laba bersih perseroan di 2021.
"Sebesar USD 205,96 juta dibagikan sebagai dividen secara tunai dalam mata uang Rupiah kepada pemegang saham sebesar Rp 3,02 triliun," mengutip hasil RUPS Perseroan, Jumat (27/5/2022).
Selain untuk dividen, sisa laba bersih tahun buku 2021 dialokasikn sebagai saldo laba untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan perseroan.
Sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 303,82 juta. Berbanding terbalik dibanding posisi tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi USD 264,77 juta.
Raihan ini sejalan dengan kenaikan pandepatan 5,2 persen menjadi USD 3,03 miliar dari tahun sebelumnya USD 2,88 miliar.
Untuk perubahan pengurus perseroan, Pertamina selaku penerima kuasa dari Seri A Dwiwarna tidak mengusulkan perubahan pengurus dan RUPST membatalkan agenda perubahan pengurus.
“Dalam peran sebagai Subholding Gas Pertamina, perseroan secara berkelanjutan mengoptimalkan setiap peluang gas bumi melalui program gasifikasi, LNG trading, dan retail yang merupakan fokus perusahaan saat ini dan ke depan,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama.
Dengan portofolio bisnis mencakup upstream, midstream, hingga downstream, PGN berkomitmen mengelola rantai bisnis gas bumi, CNG dan LNG yang terintegrasi dengan jaringan infrastruktur gas bumi di berbagai wilayah Indonesia.
Advertisement