Sukses

IHSG Rawan Aksi Ambil Untung, 4 Saham Ini Jadi Pilihan BNI Sekuritas

PT BNI Sekuritas prediksi laju IHSG rawan aksi ambil untung pada Kamis, 2 Juni 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas dan rawan profit taking atau aksi ambil untung pada perdagangan Kamis (2/6/2022). Investor dapat mencermati saham UNVR, ADMR, PGAS dan MAPI.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar menuturkan, secara teknikal IHSG terlihat dalam trend bullish selama di atas 6.932, sehingga berpeluang menguat dan closing di atas 5 day Moving Average (MA).

"Namun, indikator MACD Bearish, Stochastic overbought & weak buy power. Selama di atas 6.930, berpeluang menuju 6.888 DONE-6.988 DONE-7.040 DONE/7.090 DONE/7.150/7.209,” jelas Andri dalam riset harian, Kamis pekan ini.

Adapun level resistance hari ini IHSG berada di 7.155/7.186/7.209/7.248, sedangkan level support berada di 7.126/7.090/7.0407.023 dengan perkiraan range: 7.090 - 7.200.

Sementara itu, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Leisyaputra menuturkan, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,54 persen, begitu juga dengan indeks S&P 500 yang mencatat pelemahan 0,75 persen, sementara indeks Nasdaq Composite juga terkoreksi 0,72 persen.

"Pelemahan tersebut terkait dengan kekhawatiran investor terhadap kondisi perekonomian. Disamping itu, bursa Eropa juga melemah. Inflasi zona Euro mencapai 8,1 persen YoY pada Mei 2022, melebihi perkiraan,” kata Maxi.

Bursa saham Asia Pasifik pada perdagangan kemarin bergerak variatif dengan indeks Nikkei, Strait Times dan Kospi menguat, sementara Hang Seng terkoreksi. Adapun kurs Rupiah sedikit melemah dibandingkan penutupan Selasa lalu yang berada di posisi IDR14.590 per USD.

Investor dapat mencermati saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan rekomendasi buy pada level 4.700-4.730, dengaj target 4.900/5.000 dan stop di bawah 4.650/4.500.

Kemudian saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan rekomendasi speculative buy pada target 2.380/2.500 dan stop di bawah 2.130.

Investor juga dapat mencermati saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan rekomendasi trading buy pada target 1.850/1.890 stop loss di bawah 1.740. Sementara saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) direkomendasikan trading buy pada target 910/920 stop loss di bawah 850.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Pembukaan IHSG Kamis Pagi 2 Juni 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Kamis (2/6/2022). Investor asing pun melakukan aksi beli saham di seluruh pasar.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG melemah 18 poin ke posisi 7.130,60. Indeks LQ45 susut 0,26 persen ke posisi 1.053. Sebagian besar indeks acuan merosot. Pada pukul 09.16 WIB, IHSG berbalik arah menghijau dengan naik 0,38 persen ke posisi 7.175.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.209,07 dan terendah 7.117,97. Sebanyak 254 saham menguat sehingga angkat IHSG. 186 saham melemah dan 181 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 228.413. Total volume perdagangan 3,4 miliar saham dan nilai transaksi harian Rp 3,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 320 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.485.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Sedangkan indeks sektor saham IDXfinance melemah 0,51 persen dan indeks sektor saham IDXenergy susut 0,44 persen dan indeks sektor saham IDXbasic merosot 0,09 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno melonjak 2,26 persen, indeks sektor saham IDXtransporasi menanjak 1,57 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal menguat 0,52 persen.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham BMSR naik 24,86 persen

-Saham ASHA naik 24,59 persen

-Saham GPRA naik 15,58 persen

-Saham HAIS naik 13,29 persen

-Saham POLL naik 12,04 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham KBLI melemah 6,94 persen

-Saham NPGF melemah 6,90 persen

-Saham ABMM melemah 6,89 persen

-Saham FISH melemah 6,83 persen

-Saham AKSI melemah 6,79 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 56,3 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 32,3 miliar

-Saham ASII senilai Rp 32 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 31,1 miliar

-Saham AMRT senilai Rp 30,6 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham ADMR senilai Rp 54,2 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 22,9 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 21,8 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 10,6 miliar

-Saham BBYB senilai Rp 4,1 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia pada Kamis 2 Juni 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia kompak tertekan pada Kamis, 2 Juni 2022. Indeks Hang Seng melemah 1,53 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,97 persen, indeks Jepang Nikkei turun 0,25 persen. Indeks Shanghai melemah 0,25 persen, indeks Singapura turun 0,53 persen dan indeks Taiwan susut 0,74 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, bursa saham Asia beragam pada Rabu, 1 Juni 2022. Hal ini seiring investor amati reaksi pasaar terhadap survei swasta yang menunjukkan aktivitas pabrik China pada Mei 2022.

PMI manufaktur Caixin untuk Mei di posisi 48,1. PMI tersebut meningkat dari pembacaan April di posisi 46 tetapi masih tetap di bawah level 50.

Di sisi lain Australia rilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal I 2022 tumbuh 0,8 persen kuartal per kuartal, dan di atas harapan 0,5 persen.

Indeks Hang Seng melemah 0,56 persen, indeks Shanghai susut 0,13 persen, indeks Jepang Nikkei bertambah 0,65 persen. Sementara itu, indeks Australia naik 0,32 persen, indeks India melemah 0,37 persen, indeks Thailand turun 0,20 persen dan Malaysia turun 1,06 persen.