Liputan6.com, Jakarta - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) akan membagikan dividen tunai Rp 19,30 per saham. Total dividen tunai untuk tahun buku 2021 yang dibagikan sebesar Rp 249,90 miliar.
Dividen tersebut 36 persen dari laba bersih 2021. Pembagian dividen telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 31 Mei 2022. Selain itu, penetapan sisa laba bersih Rp 450,184 miliar sebagai laba ditahan Siloam International Hospitals. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (4/6/2022).
Baca Juga
Berikut jadwal pembayaran dividen tunai PT Siloam International Hospitals:
Advertisement
-Cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 9 Juni 2022
-Ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 10 Juni 2022
-Cum dividen di pasar tunai pada 13 Juni 2022
-Ex dividen di pasar tunai pada 14 Juni 2022
-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen pada 13 Juni 2022
-Tanggal pembayaran dividen pada 17 Juni 2022
Pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Juni 2022, saham SILO naik 0,45 persen ke posisi Rp 1.110 per saham. Saham SILO sempat dibuka melemah lima poin ke posisi Rp 1.100 per saham.
Saham SILO berada di level tertinggi Rp 1.130 dan terendah Rp 1.100 per saham. Total frekuensi perdagangan 599 kali dan volume perdagangan 7.699 kali dengan nilai transaksi Rp 857 juta.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Siloam Tebar Dividen Rp 250 Miliar
Sebelumnya, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menyepakati akan menebar dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 250 miliar atau setara dengan Rp 19.3 perlembar saham.
"Net profit perusahaan pada tahun 2021 sebesar Rp 700 miliar, dibagikan 35,7 persen jadi Rp 250 miliar," ungkap Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals Tbk Darjoto Setyawan dalam public Expose di Aryaduta Karawaci, Kabupaten Tangerang, Selasa (31/5/2022).
Dalam RUPS Tahunan tersebut juga dibahas mengenai Capex perusahaan sebesar Rp 1 triliun, hal ini diperuntukan pembelajaan peningkatan alat kesehatan penunjang pemeriksaan pasien.
"2 sampai 3 persen untuk maintenance setiap rumah sakit, lalu sisanya untuk pengadaan dan pembaruan alat canggih untuk menunjang pemeriksaan pasien," ungkap Daniel Phua Direktur PT Siloam Internasional Hospitals Tbk.
Perusahaan pun mencatatkan pendapatan pada 2021 lebih meningkat 33 persen dibanding 2020, menjadi Rp 7,6 triliun. Lalu, untuk laba bersih meningkat 459 persen pada 2021 menjadi Rp 700 miliar.
Untuk marjin laba bersih naik 9 persen, dari sebelumnya 2 persen. Margin EBITDA pada 1Q2022 tetap berada di angka 23,4 persen dengan 190 poin lebih rendah dibandingkan dengan 25,3 persen pada 1Q2021. Laba bersih Siloam pada 1Q2022 adalah Rp102 miliar, menurun 32,1 persen dibandingkan dengan 1Q2021.
"Nah, untuk tahun ini di 2022, kami menargetkan sama seperti 2021. Karena kami optimis pandemi sudah berlalu berganti menuju endemi, performa perusahaan masih terus membaik," ungkapnya.
Â
Â
Advertisement
Aplikasi Digital Dorong Kinerja Siloam
 Inovasi aplikasi digital MySiloam diprediksi akan mendorong kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). Untuk diketahui, SILO merupakan anak usaha dari PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) yang bergerak di sektor kesehatan.
Dalam laporannya, Ciptadana Sekuritas Asia menyebutkan rumah sakit yang meluncurkan aplikasi seluler untuk pasien tentunya akan mendukung kinerja operasional dan pelayanan. Siloam International Hospitals misalnya melalui MySiloam, mampu meningkatkan efisiensi dan membantu pasien melalui fungsi online yang secara langsung meningkatkan layanan offline Siloam Hospitals.
Pasien juga dapat menggunakan aplikasi MySiloam sebagai asisten virtual saat mengunjungi Siloam Hospitals. Fitur ini memungkinkan pasien untuk melakukan check-in tanpa sentuhan dan antrian virtual sehingga meningkatkan pengalaman pasien.
"Kami percaya aplikasi seluler akan meningkatkan layanan rumah sakit dan memperkuat loyalitas pasien yang ada," papar tim analis Ciptadana Sekuritas Asia dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3/2022).
Sementara itu, tim analis RHB Sekuritas Indonesia juga memprediksi kinerja Siloam Hospitals akan bertumbuh stabil pada tahun 2022, salah satunya didorong penggunaan aplikasi MySiloam.
Digitalisasi juga meningkatkan kemampuan SILO dalam kerjasama B2B khususnya dengan perusahaan asuransi. Apalagi, kebutuhan layanan medis secara online meningkat saat pandemi Covid-19.
"Ekspansi digital ini akan memperluas penetrasi pasar Siloam," jelas tim analis RHB Sekuritas Indonesia.
Â
1.000 Dokter
Pertumbuhan kinerja SILO tersebut tentunya berdampak positif terhadap LPKR sekaligus induk usaha. LPKR merupakan pemegang saham utama SILO dengan kepemilikan 55,4 persen saham.
CEO LPKR sekaligus Komisaris Utama SILO John Riady mengatakan, LPKR melalui SILO berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. Untuk itu, berbagai pengembangan terus dilakukan SILO, salah satunya menyediakan layanan telehealth yang terhubung dengan 1.000 dokter melalui aplikasi MySiloam.
Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi.
"LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegasnya.
Advertisement