Sukses

Wall Street Menguat Tersengat China Longgarkan Lockdown

Pada penutupan perdagangan wall street Senin, 6 Juni 2022, indeks acuan kompak menguat termasuk indeks Dow Jones.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Senin, 6 Juni 2022 seiring mencoba menguat dari pekan lalu yang tertekan. Selain itu, pelaku pasar mencermati lonjakan imbal hasil treasury atau surat utang pemerintah AS.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq naik 0,40 persen. Indeks S&P 500 menguat 0,31 persen. Indeks Dow Jones bertambah 16,08 poin atau kurang dari 0,1 persen. Indeks Dow Jones naik lebih dari 300 poin pada awal sesi perdagangan di wall street. Imbal hasil treasury AS tenor 10 tahun mencapai di atas 3 persen.

Sentimen investor didorong dari Beijing yang membatalkan sejumlah pembatasan terkait COVID-19. Sementara itu, the Wall Street Journal melaporkan regulator China sedang menyelesaikan penyelidikan terhadap raksasa ride hailing Didi yang berpotensi menandakan tindakan keras negara itu terhadap sektor teknologi mungkin akan segera berakhir.

Sementara itu, saham naik lebih dari 1 persen di China dan lebih dari 2 persen di Hong Kong. Saham Didi yang diperdagangkan di Amerika Serikat melonjak lebih dari 24 persen. Sementara itu, JD.com dan Pinduoduo masing-masing bertambah 6,5 persen dan 5,6 persen.

Perkembangan di China dapat mendorong investor tentang prospek ekonomi AS dan Eropa.

"Sejak posisi terendah 3.800 di indeks S&P 500 telah ada kemajuan nyata. China kembali dibuka dan mudah-mudahan ekonomi akan hampir beroperasi pada kapasitas hampir penuh dalam sebulan,” ujar Tom Essaye dari Sevens Report dalam sebuah catatan, demikian mengutip dari laman CNBC, Selasa (7/6/2022).

Ia menambakan, hal itu akan menambah pengaruh besar pada ekonomi global dan mungkin paling penting mengurangi tekanan rantai pasokan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Sentimen dari China

Berita dari China tampaknya meningkatkan saham kasino dengan saham Wynn Resorts naik hampir 2,5 persen. Selain itu saham energi menguat seiring pemerintahan Joe Biden menangguhkan tarif produk panel surya dari empat negara dengan Enphase Energy naik lebih dari 5 persen.

Di sisi lain, saham Amazon naik hampir 2 persen setelah stock split 20:1. Amgen dan Salesforce masing-masing turun lebih dari 1 persen membebani Dow.

Investor telah bergulat dengan kekhawatiran bank sentral dapat menaikkan suku bunga terlalu cepat dan banyak menyebabkan resesi. Pernyataan terbaru dari pembuat kebijakan the Federal Reserve menunjukkan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Juni dan Juli 2022.

Imbal hasil treasury AS tenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam hampir sebulan karena investor menjual obligasi. Meskipun langkah tersebut tampaknya menekan saham dari level tertingginya, hal itu tidak menyebabkan koreksi besar dalam saham seperti yang terjadi pada awal 2022.

 

3 dari 4 halaman

Investor Menanti Data Inflasi

"Saya pikir keterkejutan telah memudar karena menembus level 3 persen itu selama 10 tahun. Kami pernah ke sana sebelumnya, dan kami kembali,” ujar Chief Investment Officer MissionSquare Retirement, Wayne Wicker.

Ia menambahkan, meskipun tentu saja suku bunga naik adalah sesuatu yang tidak disukai pelaku pasar, itu adalah kesimpulan kalau akan melihat suku bunga lebih tinggi dalam waktu dekat. “Pertanyaannya adalah apakah pasar obligasi telah menetapkan harga yang tinggi untuk itu,” tutur dia.

Selain itu, investor akan fokus pada pembacaan indeks harga konsumen pada Mei 2022 yang dijadwalkan rilis pada Jumat pagi, 10 Juni 2022. Pengukur inflasi utama diperkirakan hanya sedikit mereda dari April. Hal ini dapat ditafsirkan oleh sejumlah orang sebagai konfirmasi kalau inflasi telah mencapai puncaknya.

Ekonomi Amerika Serikat menambahkan 390.000 pekerjaan pada Mei 2022, yang lebih baik dari yang diharapkan meskipun ada kekhawatiran perlambatan ekonomi dan di tengah laju inflasi yang menderu.

4 dari 4 halaman

Sentimen The Fed

Beberapa investor percaya data perekrutan kuat dapat membuka jalan bagi the Federal Reserve untuk tetap agresif.

“Untuk saat ini, pasar melihat the Federal Reserve mencoba menavigasi jalan yang menyakitkan dan bergelombang, namun berusaha menemukan jalan keluar yang lembut,” ujar Chief Equity Strategist LPL Financial Quincy Krosby.

Ia mengatakan antara ingin percaya pada reli tetapi tidak percaya the Fed dapat menegosiasikan soft landing.

Adapun pasar saham awal pekan ini telah mengecewakan investor. Hal ini karena rata-rata indeks acuan alami kerugian moderat. Pasar saham telah mengalami tahun yang bergejolak dengan rata-rata indeks acuan kembali turun dari rekor tertingginya. Indeks S&P 500 susut sekitar 14 persen dari level tertinggi sepanjang masa pada Januari. Indeks acuan turun ke wilayah bearish pada bulan lalu.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Wall Street

  • Treasury