Sukses

IHSG Menguat 0,63 Persen, Investor Asing Kejar Saham BMRI hingga FILM

Pada penutupan perdagangan, Selasa (7/6/2022), IHSG menguat 0,63 persen ke posisi 7.141,04.

Liputan6.com, Jakarta - - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Selasa (7/6/2022). Akan tetapi, investor asing masih melakukan aksi jual saham di seluruh pasar.

Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 0,63 persen ke posisi 7.141,04. Indeks LQ45 melemah 0,53 persen. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.192,54 dan terendah 7.062,96. Sebanyak 229 saham menguat dan 298 saham melemah. 169 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.572.661 kali dengan volume perdagangan 32 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 18,6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 811,72 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.487.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtecno melonjak 1,99 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno naik 1,99 persen, indeks sektor saham IDXindustry menguat 1,64 persen dan indeks sektor saham IDXenergy menanjak 1,53 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 2,32 persen, dan bukukan koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDX susut 1,45 persen, indeks sektor saham IDXbasic merosot 0,63 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,29 persen, indeks sektor saham IDXfinance susut 0,25 persen.

 Bursa saham Asia pasifik berjuang mencari arah pada perdagangan Selasa, 7 Juni 2022 seiring bank sentral Australia mengumumkan kenaikan suku bunga lebih tinggi dari yang diperkirakan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Bank Sentral Australia Dongkrak Suku Bunga

Indeks Australia ASX 200 turun 1,5 persen ke posisi 7.095,70, dan saham bank di wilayah tersebut merosot. Saham Commonwealth Bank of Australia turun 2,6 persen, saham Westpac tergelincir 2,13 persen. Selain itu, saham National Australia Bank turun 3,25 persen, dan saham Australia and New Zealand susut 1,49 persen.

Bank sentral Australia secara tak terduga menaikkan suku bunga 50 basis poin menjadi 0,85 persen. Sebelumnya, analis perkirakan kenaokan suku bunga 25 basis poin dan 40 basis poin, menurut Reuters.

“Ekspektasi pasar dan kami juga, mereka tidak akan sesulit ini. Jelas RBA merasa terjepit, meresa tekanan inflasi global ada di sana, itu juga tiba di Australia dan mengawasi rekan-rekan di luar negeri dan langkah cepat dari apa yang dilakukan bank sentral lain mungkin memainkan peran juga,” ujar Ekonom HSBC, Paul Bloxham kepada CNBC.

 

3 dari 4 halaman

Indeks Lainnya

Dolar Australia melonjak ke posisi 0,7245. Di pasar lain, bursa saham China bervariasi. Indeks Shanghai naik 0,17 persen menjadi 3.241,76. Indeks Shenzhen melemah tipis ke posisi 11.935,57. Indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,38 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi merosot 1,66 persen ke posisi 2.626,34. Indeks Jepang Nikkei naik 0,1 persen. Indeks Topix bertambah 0,41 persen. Indeks MSCI dai saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,01 persen.

Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 132,60 per dolar Amerika Serikat. Di sisi lain, imbal hasil treasury bertenor 10 tahun kembali di atas 3 persen. Indeks dolar AS berada di posisi 102,652. Sementara itu, harga minyak pada jam perdagangan di Asia, harga minyak Brent naik 0,68 persen ke posisi USD 120,32 per barel. Harga minyak berjangka AS melonjak 0,69 persen ke posisi USD 119,32 per barel.

 

4 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing dan Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham HDFA melonjak 34,08 persen

-Saham ENRG melonjak 24,79 persen

-Saham RAJA melonjak 19,67 persen

-Saham PGLI melonjak 18,33 persen

-Saham OASA melonjak 16,67 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham PPGL melemah 9,94 persen

-Saham MGLV melemah 9,72 persen

-Saham NICK melemah 7 persen

-Saham YELO melemah 6,96 persen

-Saham PBSA melemah 6,95 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 101,8 miliar

-Saham INCO senilai Rp 54,5 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 41,5 miliar

-Saham INDF senilai Rp 24,1 miliar

-Saham FILM senilai Rp 22,9 miliar

 

Saham-saham yang dilepas investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 292,9 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 283,1 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 135,8 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 38,5 miliar

-Saham ASII senilai Rp 26,8 miliar