Sukses

Hasnur International Tebar Dividen Rp 3,99 per Saham, Cek Jadwalnya

PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) akan membagikan dividen Rp 10,48 miliar untuk tahun buku 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) akan membagikan dividen tunai atas laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021. HAIS bagikan dividen tunai sebesar Rp 10,48 miliar atau Rp 3,99 per saham.

Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 3 Juni 2022. 

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen PT Hasnur Internasional Shipping Tbk:

Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi: 13 Juni 2022

Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi: 14 Juni 2022

Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen: 15 Juni  2022

Cum Dividen di Pasar Tunai: 15 Juni 

Ex Dividen di Pasar Tunai: 16 Juni 2022

Pembayaran Dividen: 7 Juli 2022

Sementara itu, dividen tunai tersebut akan dibagikan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham  (DPS) perseroan pada 15 Juni 2022 sampai dengan  pukul 15.00 WIB.

Sebelumnya, pemegang saham PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) menyetujui pembagian dividen 30 persen dari laba bersih 2021. Selain itu, perseroan juga menggunakan 5 persen laba bersih 2021 menjadi cadangan umum.

Hal itu ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Jakarta, 3 Juni 2022. Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin, 6 Juni 2022, dengan pembagian dividen itu, pemegang saham akan menerima Rp3,99 per saham.

"Berkat dukungan pemegang saham kami dapat membagikan dividen untuk pemegang saham sesuai komitmen kami saat melantai di bursa September 2021 lalu,” kata Presiden Direktur Hasnur Group, Jayanti Sari, Senin, 6 Juni 2022.

Pemegang saham juga menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo dan Rekan untuk melakukan audit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.

Kemudian, pada agenda terakhir, pemegang saham menyetujui pengangkatan Iwanho sebagai komisaris baru. Perseroan mencatat laba bersih naik 88 persen menjadi Rp 35 miliar pada 2021. Laba bersih itu didukung pendapatan yang tumbuh 38 persen menjadi Rp 428,3 miliar pada 2021.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Tambah Kapal

Sebelumnya, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk  (HAIS) meresmikan  kapal Tunda Hasnur 113 dan tongkang Hasnur 333 pada Kamis, 18 November 2021. Kapal tongkang tersebut berukuran 330 feet dan mampu mengangkut kargo curah sebanyak 10 ribu metrik ton.    

Direktur Utama Hasnur Internasional Shipping, Jayanti Sari mengungkapkan, penambahan armada ini akan membuat perseroan semakin berkembang dan bisa melayani pelanggan dengan lebih baik lagi.

"Penambahan kapal tersebut juga sebagai upaya memperkuat  armada HAIS yang selanjutnya akan mendorong kinerja Perseroan," ujar Jayanti dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Kamis (18/11/2021).  

Dengan penambahan ini, Perseroan kini memiliki 12 set armada kapal tunda dan tongkang dengan kapasitas angkut yang bervariasi. Mulai 7.500 ton hingga 10.000 Metrik Ton dan 1 kapal pengangkut CPO (crude palm oil).

PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) adalah perusahaan yang berada di bawah Hasnur Grup yang berdiri pada 1966. Hasnur Group saat ini bergerak dalam kegiatan bisnis kehutanan, pertambangan, agribisnis, media, jasa dan logistik.

3 dari 4 halaman

Pendatang Baru di BEI

Sebelumnya, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan tercatat ke-29 pada 2021 pada Rabu, 1 September 2021.

PT Hasnur Internasional Shipping Tbk catatkan saham di papan utama BEI dengan kode saham HAIS. Perseroan mencatatkan saham 2.626.250.000 atau 2,62 miliar saham di BEI yang terdiri dari saham pendiri sebanyak 2.101.000.000 saham dan penawaran umum 525.250.000 dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Harga penawaran saham Rp 300 per saham.

Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp 157,.57 miliar dari hasil IPO. Mengutip laman BEI,Rabu (1/9/2021), perseroan juga mengadakan program alokasi saham pegawai atau employee stock allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak 1,15 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum atau sebanyak 6.018.500 saham.

Saham itu terdiri dari saham jatah pasti dengan lock-up period selama 24 bulan terhitung dari tanggal efektif saham perseroan dicatatkan di bursa.

Selain itu, sehubungan dengan pemenuhan Peraturan OJK No. 25/2017 mengenai Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, PT Nur Internasional Samudra, PT Hasnur Jaya International, Jayanti Sari, dan Zainal Hadi HAS HB selaku para pemegang saham Perseroan yang memperoleh kepemilikan sahamnya pada 30 Juni 2021 dengan harga nilai nominal Rp100 per lembar saham.

Hal ini berdasarkan Akta No. 107/2021, dilarang untuk mengalihkan seluruh kepemilikan atas saham Perseroan tersebut hingga delapan bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif.

4 dari 4 halaman

Rincian Dana IPO

Perseroan memakai dana IPO antara lain sebanyak 46 persen dari hasil IPO untuk belanja modal untuk membeli tiga set armada kapal laut dan tongkang dengan indikasi harga senilai Rp 50 miliar.

“Jika dari 40 persen dari hasil IPO tersebut tidak cukup untuk mendanai pembelian tiga kapal dan tongkang, maka kekurangannya akan menggunakan dana pihak ketiga yang akan diusahakan setelah IPO,” ujar  Direktur Utama PT HIS, Jayanti Sari pada paparan publik, 26 Juli 2021.

Selain itu, PT HIS ingin pembelian tiga set armada tersebut akan memperbaiki kinerja operasional melalui perbaikan komposisi penggunaan Armada antara kapal sewa atau rentship dan kapal milik sendiri atau ownship.

Lalu 23 persen dana dari hasil IPO akan disalurkan kepada entitas anak yaitu PT Hasnur Resources Terminal (HRT) dalam bentuk pinjaman untuk pembelian peralatan untuk mendukung rencana pengembangan serta peningkatan fasilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang jasa kepelabuhan. Selanjutnya sebanyak 31 persen akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional.