Liputan6.com, Jakarta - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) membeli saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) senilai Rp 500 miliar pada Selasa, 7 Juni 2022.
Menguti keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/6/2022), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk membeli saham BANK sebanyak 294.118.000 saham dengan harga Rp 1.700 per saham. Nilai pembelian saham BANK tersebut Rp 500 miliar. Manajemen perseroan menyatakan, pembelian saham BANK tersebut untuk memperoleh peluang investasi di samping kerja sama sinergi bisnis.
Baca Juga
“Transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi yang tergolong ke dalam ketentuan dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha dan Peraturan OJK Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Tomin Widian.
Advertisement
Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 Juni 2022, saham BANK stagnan di posisi Rp 1.970 per saham. Saham BANK berada di level tertinggi Rp 1.990 dan terendah Rp 1.915 per saham. Total volume perdagangan 24.101.800 saham. Nilai transaksi Rp 47,1 miliar. Total frekuensi perdagangan 1.602 kali.
Pada perdagangan Kamis, 9 Juni 2022 pukul 11.04 WIB, saham BANK naik tipis 0,25 persen ke posisi Rp 1.975 per saham. Saham BANK dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 1.990 per saham.
Saham BANK berada di level tertinggi Rp 2.020 dan terendah Rp 1.970 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.630 kali dengan volume perdagangan 179.696 saham. Nilai transaksi Rp 35,9 miliar.
Sementara itu, saham AMRT melemah 1,08 persen ke posisi Rp 1.830 per saham. Saham AMRT dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 1.865 per saham.
Saham AMRT berada di level tertinggi Rp 1.865 dan terendah Rp 1.815 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.889 kali dengan volume perdagangan 177.066 saham. Nilai transaksi Rp 32,6 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Alokasi Capex
Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mencatatkan adanya pertumbuhan gerai Perseroan dan Entitas Anak sepanjang 2021 sekitar 7,27 persen atau sebanyak 1.275 gerai. Sehingga total menjadi 18.810 gerai.
Sumber Alfaria Trijaya Tbk adalah pengelola Alfamart. Perseroan memiliki anak usaha PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) yang mengelola Alfamidi, Alfamidi Super, Lawson dan Midi Fresh.
Tomin Widian, Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk menjelaskan, 18.810 gerai tersebut terdiri dari 16.492 gerai milik Perseroan dan 2.318 gerai milik Entitas Anak.
“Di tahun 2021 ini, pertumbuhan gerai Perseroan dan Entitas Anak menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun masih dilanda pandemi Covid-19, tetapi Perseroan masih dapat memanfaatkan peluang dengan melakukan ekspansi dengan menempatkan diri semakin dekat dengan konsumen sehingga konsumen tetap dapat memenuhi kebutuhannya,"ungkapnya dalam public expose di Alfa Tower, Alam Sutera, Kota Tangerang, Rabu (25/5/2022).
Lalu untuk target 2022 ini, ditargetkan ada pembukaan gerai 800 sampai 1.000 gerai di seluruh Indonesia. Dengan pangsa pasar luar Pulau Jawa menjadi sasaran utama pembukaan gerai di tahun ini.
Makanya, pengelola Alfamart, menggelontorkan belanja modal atau capex sebesar Rp 3,5 triliun untuk 2022. Perusahaan berencana melanjutkan ekspansi gerai setelah menambahkan total 1.275 gerai baru bersama entitas anak.
"Capex Rp 3,4 triliun sampai Rp 3.5 triliun itu pembagiannya untuk penambahan toko 800 sampai 1.000 toko, kita juga ada memperpanjang sewa toko-toko. Kita ada rencana beli tanah dan bangun di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Gorontalo," ungkap Tomin.
Sampai kuartal I 2022, PT Sumber Alfaria Trijaya tercatat telah membuka 300-an gerai baru dengan serapan capex mencapai Rp800 miliar.
Advertisement
Bagikan Dividen 2021
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola Alfamart akan membagikan dividen tunai tahun 2021 atau dividen final sekitar Rp 779, 8 miliar. Jumlah tersebut 40 persen dari laba tahun 2021.
Pembagian dividen itu setara dengan Rp 18,78 perlembar sahamnya. Keputusan pembagian dividen telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan pelaksanaan pembayaran dilakukan sejak 24 Juni 2022.
"Dalam putusan RUPS, pembagian dividen sebesar 40 persen atau Rp 18,78 perlembar saham. Dari laba bersih Rp 1,95 trilun sekian, Rp 1 miliar dicadangkan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar, sekitar Rp 779 miliar atau 18.78 persen persaham akan dibayarkan sebagai dividen," tutur Tomin Widian, Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, saat public expose di Alfa Tower, Alam Sutera, Kota Tangerang, Rabu (25/5/2022).
Namun, di tengah kondisi yang masih belum menentu ini Tomin memastikan, Perseroan berhasil mempertahankan kinerja yang dinilai sangat memuaskan, dengan membukukan pendapatan neto sebesar Rp84,90 triliun. Atau umbuh 11,97 persen dari Rp75,83 triliun pada tahun 2020.
"Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan dan penambahan jumlah gerai Perseroan dan Entitas Anak sepanjang tahun 2021,” ujar Tomin.
Bukan hanya membahas soal dividen saja, dalam RUPS tahunan itu juga, ada penambahan komisaris di jajaran perseroan. Sehingga saat ini PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk memiliki lima orang komisaris.
Dividen MIDI
Sebelumnya, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) bakal bagikan dividen tunai 30 persen dari laba 2021 atau senilai Rp 82,5 Miliar. Pembagian akan dilakukan pada 24 Juni 2022. MIDI adalah perusahaan pengelola minimarket Alfamidi Alfamidi Super, Lawson dan Midi Fresh.
Finance Director Midi Utama Indonesia Suantopo Po memaparkan, jumlah total dividen tersebut setara dengan 30 persen dari laba bersih MIDI pada 2021.
"Nilainya setara sekitar Rp 82,5 miliar atau 30 persen dari laba bersih tahun lalu," ujarnya dalam public expose yang digelar di Alfa Tower, Alam Sutera, Rabu (25/5/2022).
Dia juga menjabarkan, pada 2021, MIDI mencatatkan kenaikan pendapatan neto sebesar 7.30 persen atau menjadi sebesar Rp 13.58 triliun dari Rp 12.66 triliun pada tahun 2020.
Lalu, pada laba berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik induk, naik 37.42 persen menjadi Rp 275,22 miliar. Angka tersebut tentu naik dari Rp 200.27 miliar di tahun 2020.
Lalu, Suantopo juga menjelaskan bila tahun 2022 ini memiliki optimis lebih tinggi. Perekonomian katanya tumbuh lebih baik, makanya Midi Utama Indonesia optimis tahun ini tumbuh dikisaran minimal sama seperti tahun 2021, yakni sebesar 7.31 persen.
"Sebab kita tidak bisa pungkiri masih dibayangi inflasi, tapi perkembangan mudik kemarin benar-benar menggairahkan perekonomian, termasuk perseroan. Seperti Alfamidi, Alfamidi Super, Lawson dan Midi Fresh," katanya.
Advertisement