Sukses

Investree Borong 10,9 Persen Saham Bank Amar Rp 422 Miliar

Investree Singapore Pte. Ltd kini genggam 10,9 persen saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR).

Liputan6.com, Jakarta - Investree Singapore Pte. Ltd telah membeli 1.507.234.162 lembar saham saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) dari Tolaram Group Inc. Harga saham yang ditawarkan dalam transaksi yakni Rp 280 per lembar, sehingga nilai transaksi tersebut mencapai Rp 422,03 miliar.

"Investree telah membeli sejumlah 1.507.234.162 saham pada 7 Juni 2022 dari Tolaram Group Inc. Dengan demikian kepemilikan saham Investree Group setelah transaksi menjadi sebanyak 1.507.234.162 saham, mewakili 10,9 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar," ungkap Direktur Investree Group dan Co-Founder sekaligus CEO Investree  Adrian Gunadi dalam keterbukaan informasi bursa, ditulis Kamis (9/6/2022).

Sebelumnya, Investree Group dan Tolaram telah menandatangani perjanjian transaksi terkait dengan rencana akuisisi atas saham minoritas di PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank).

Investree akan membeli 18,4 persen saham Amar Bank yang dipegang oleh Tolaram. Investree Group sangat antusias dengan besarnya potensi pasar perbankan Indonesia serta peluang untuk mendorong inklusi keuangan di negara ini.

Ada sekitar 92 juta orang dewasa yang tidak memiliki rekening bank atau unbanked dan 47 juta yang kurang terlayani bank (underbanked) di Indonesia.

Sementara segmen UMKM yang tengah berkembang pesat tetapi kurang terlayani bank, menyumbang sekitar 60 persen dari PDB.

Secara khusus, melalui sinergi yang kuat dengan Amar Bank, Investree bermaksud untuk mengembangkan produk-produk pembiayaan dan menawarkan solusi bisnis digital yang lebih luas untuk mengangkat level operasional UMKM di seluruh negeri.

"Komitmen ini sejalan dengan salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia, yaitu mendorong inklusi keuangan, khususnya bagi komunitas UMKM yang belum terlayani dengan baik oleh bank di masa lalu.” ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Permintaan Kredit Bank Amar Naik hingga 20 Persen Jelang Lebaran

Sebelumnya, jelang Lebaran, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) mencatat kenaikan permintaan kredit hingga 20 persen.

Executive Vice President Retail Banking, Abraham Lumban Batu mengatakan, permintaan tersebut kebanyakan berasal dari layanan Tunaiku.

"Permintaan kredit mendekati Lebaran ada peningkatan 15-20 persen. Dari total permintaan kredit, 10-15 persen berasal dari business banking. Sedangkan 90 persen berasal dari platform Tunaiku," kata Abraham, ditulis Rabu (27/4/2022).

Amar Bank adalah bank digital Indonesia yang didirikan pada tahun 1991. Sejak berganti nama menjadi Amar pada tahun 2015, Amar Bank telah mengalami transformasi digital yang signifikan untuk menjadi salah satu lembaga fintech terdepan di Indonesia melalui platform pinjaman digital Tunaiku.

 

 

3 dari 4 halaman

Tunaiku

Tunaiku memberikan pinjaman tanpa agunan (KTA) kepada perorangan dan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang diproses dan disetujui dalam waktu 24 jam dengan memanfaatkan teknologi big data dan predictive analytics.

Tunaiku telah diunduh lebih dari 9 juta kali, dan menyalurkan lebih dari 800.000 pinjaman. Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Tunaiku telah menyalurkan lebih dari Rp 6,6 triliun kepada masyarakat dan pengusaha mikro, yang sebagian besar unbanked dan underserved.

Sepanjang tahun lalu, Bank Amar mencatatkan total pinjaman sebesar Rp 2,4 triliun atau tumbuh sebesar 40,1 persen secara tahunan (yoy).

Total Pinjaman tersebut mayoritas merupakan kontribusi platform pinjaman digital Tunaiku yang menyalurkan Rp 2 triliun atau naik 63 persen yoy.

Secara keseluruhan, portofolio Pinjaman Amar Bank telah mencapai 65 persen untuk pinjaman produktif. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari sisi penyaluran pinjaman, Bank Amar tetap bertumbuh dengan terus mendukung sektor yang produktif pada 2021.

4 dari 4 halaman

Perkembangan Rights Issue Bank Amar

Sebelumnya, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Aksi ini dalam rangka untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum sebagaimana disyaratkan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum (POJK No. 12/2020)

Bank Amar Indonesia akan meminta persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 Mei 2022 terkait aksi tersebut.

Executive Vice President Retail Banking Amar Bank, Abraham Lumban Batu mengatakan, perseroan juga tengah menjajaki investor potensial yang bakal mengeksekusi haknya pada saat rights issue, baik itu pemegang saham eksisting maupun calon pemegang saham baru.

Namun begitu, ia belum bisa menyebutkan pihak-pihak mana saja yang akan terlibat dalam rights issue Bank Amar.

“Kita tunggu konfirmasi karena terikat confidentiality. Kita jajaki dua-duanya. Mudah-mudahan tidak terlalu lama karena dari OJK juga targetnya tahun ini,” kata dia saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/4/2022).

Sebelumnya, manajemen mengumumkan rencana rights issue, di mana perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 20 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Seluruh dana hasil PMHMETD ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja perseroan dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap.