Sukses

XL Axiata Kantongi Pinjaman Rp 1,9 Triliun dari MUFG Bank Ltd

PT XL Axiata Tbk telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman bergulir tanpa komitmen dengan MUFG Bank Ltd.

Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) meraih pinjaman Rp 1,9 triliun dari MUFG Bank Ltd (cabang Jakarta) pada Kamis, 9 Juni 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (13/6/2022), PT XL Axiata Tbk telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman bergulir tanpa komitmen dengan MUFG Bank Ltd sebesar Rp 1,9 triliun. Pinjaman tersebut berjangka waktu 18 bulan sejak tanggal penandatanganan perjajian.

"Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan perseroan untuk keperluan umum perusahaan termasuk aksi korporasi dan belanja modal,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.

Sebelumnya, perusahaan Telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 9 triliun pada 2022.

Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini melalui siaran persnya, Senin, 21 Februari 2022.

Anggaran capex tersebut relatif sama dengan 2021. Meskipun tahun lalu realisasi capex XL Axiata sedikit lebih besar hingga mencapai Rp 9,92 triliun.

"Kami telah membelanjakan capex yang lebih besar pada tahun 2021 untuk meningkatkan kualitas jaringan serta meningkatkan digitalisasi guna menghadirkan customer experience yang terbaik. Fokus kami bukan untuk merespon persaingan tarif layanan, tetapi lebih pada memberikan customer experience terbaik dan menciptakan nilai bagi pelanggan kami," kata Dian.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Penggunaan Belanja Modal

Seperti halnya tahun lalu, anggaran capex pada 2022 pun akan digunakan untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan XL Axiata pada 2022.

Apalagi tahun ini ada sejumlah peluang positif di Industri Telekomunikasi Indonesia yang bisa dimanfaatkan perseroan untuk dapat meningkatkan performa ke depan. Peluang-peluang tersebut antara lain:

1. Pemulihan ekonomi, yang diprediksi akan bisa terlaksana seiring dengan prediksi akan meredanya Covid-19 pada tahun 2022, yang berarti pertumbuhan ekonomi siap untuk pulih lagi.

2. Cara kerja digital meningkat, termasuk di lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari masyarakat, akan menciptakan peningkatan permintaan jangka panjang struktural untuk data.

3. Potensi peningkatan permintaan untuk layanan fixed broadband (FTTH) karena tuntutan bekerja dari rumah dan kerja secara hibrida.

4. Keberadaan Omnibus Law, di mana regulasi ini membawa peluang positif jangka panjang bagi industri melalui efisiensi capex dan opex untuk perkembangan 5G serta manfaat lainnya.

"Kami melihat peluang pengembangan layanan konvergensi yang sangat luas di masa mendatang," kata dia.

 

 

3 dari 3 halaman

Pengembangan Layanan

Pengembangan layanan konvergensi diyakini akan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan untuk produk yang bisa menghadirkan akses internet cepat dan stabil, juga bisa digunakan satu keluarga, serta memberikan banyak kemudahan dan manfaat tambahan, seperti akses ke layanan hiburan.

Selain itu, secara bisnis, layanan konvergensi juga akan meminimalkan tingkat churn serta meningkatkan loyalitas pelanggan.

Dengan akuisisi Linknet, hal ini akan sangat mendukung pengembangan bisnis konvergensi ke depannya," kata Dian.

Sesuai dengan visi untuk menjadi  the no 1 Converged Operator in Indonesia, perseroan terus berupaya memperkenalkan layanan konvergensi sekaligus meningkatkan manfaatnya.

Hasilnya, penetrasi layanan konvergensi ini telah mencapai 11 persen, yang berarti menunjukkan kuatnya permintaan atas produk ini. Akuisisi Linknet yang baru saja dilakukan perseroan akan sangat mendukung pengembangan produk konvergensi ini pada masa mendatang.

Dian menambahkan, para pelaku pasar telekomunikasi saat ini lebih fokus pada customer experience daripada memainkan tarif. Karena itu, investasi XL Axiata pada jaringan serta digitalisasi menjadi strategi perseroan guna menyajikan customer experience terbaik.