Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan sanksi peringatan tertulis terhadap PT Kiwoom Sekuritas Indonesia. Hal itu karena perseroan tidak memenuhi kelengkapan laporan keuangan tahunan audited 2021.
"Dengan ini diumumkan bahwa Bursa memberikan sanksi peringatan tertulis kepada PT Kiwoom Sekuritas Indonesia (Perusahaan),” tulis manajemen BEI, Senin, 13 Juni 2022.
Baca Juga
BEI menyatakan berdasarkan hasil pemantauan Bursa diketahui perusahaan tidak memenuhi kelengkapan laporan keuangan tahunan audited 2021 sebagaimana Peraturan Bursa nomor III- D tentang Pelaporan Anggota Bursa Efek.
Advertisement
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang menuturkan, sesuai kewajiban di peraturan III-D laporan keuangan auditan wajib disampaikan sekurang-kurangnya 1 eksemplar dalam bentuk hard copy yang ditandangani oleh seluruh direksi dan salah satu dewan komisaris.
"AB (anggota bursa-red) tersebut tidak lengkap tanda tangan direksi pada LK Auditan 2021,” ujar Kristian, Selasa (14/6/2022).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belum Rilis Laporan Keuangan Kuartal I 2022, 98 Emiten Dapat Peringatan Tertulis BEI
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 98 perusahaan tercatat hingga 31 Mei 2022 belum menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir per 31 Maret 2022.
Mengutip keterbukaan informasi bursa , Senin (13/6/2022), mengacu pada ketentuan II.6.1 Peraturan Bursa Nomor I-H tentang sanksi, BEI telah memberikan peringatan tertulis I kepada 98 perusahaan tercatat yang tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan interim yang berakhir per 31 Maret 2022 secara tepat waktu.
Sebelumnya berdasarkan catatan BEI, dari 899 perusahaan tercatat, 757 perusahaan tercatat wajib menyampaikan laporan keuang yang berakhir per 31 Maret 2022, termasuk tiga perusahaan tercatat beda tahun buku yaitu Juni.
Kemudian tiga perusahaan tercatat yang berbeda tahun buku yaitu Maret yang belum wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang berakhir per 31 Maret 2022.
Satu perusahaan tercatat yang berbeda tahun buku yaitu Januari yang belum wajib menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir per 30 April 2022. Di sisi lain, 138 efek dan perusahaan tercatat tidak wajib menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir per 31 Maret 2022.
Advertisement
Selanjutnya
Adapun 646 perusahaan tercatat telah menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir per 31 Maret 2022. Sedangkan tiga perusahaan tercatat berbeda tahun buku yaitu Juni untuk laporan keuangan interim per 31 Maret 2022.
Di sisi lain, 112 perusahaan belum menyampaikan laporan keuangan antara lain 98 perusahaan tercatat belum menyampaikan laporan keuangan interim dan dikenakan peringatan tertulis I. Selain itu, lima perusahaan tercatat akan menyampaikan laporan keuangan interim per 31 Maret 2022 yang ditelaah secara terbatas oleh akuntan publik.
Kemudian lima perusahaan tercatat akan menyampaikan laporan keuangan interim per 31 Maret 2022 yang diaudit oleh akuntan publik, tiga perusahaan tercatat berbeda tahun buku yaitu Maret akan menyampaikan laporan keuangan tahunan per 31 Maret 2022.
Selanjutnya satu perusahaan tercatat berbeda tahun buku yaitu Januari akan menyampaikan laporan keuangan interim per 30 April 2022.
Penutupan IHSG Selasa 14 Juni 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Selasa (14/6/2022). Namun, investor asing melakukan aksi jual saham.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melonjak 0,78 persen ke posisi 7.049,88. Indeks LQ45 melonjak 0,93 persen ke posisi 1.019,53. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.049,88 dan terendah 6.932,71.
Sebanyak 273 saham melemah dan 250 saham menguat. 157 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.370.059 kali dengan volume perdagangan 25,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 551,43 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.776.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,10 persen dan IDXindustri tergelincir 0,10 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melonjak 1,71 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno melambung 1,05 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal menanjak 1 persen dan indeks sektor saham IDXenergy menguat 0,62 persen.
Advertisement