Sukses

Sederet Proyek Waskita Beton Precast yang Masuk Penyidikan

Sekretaris perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Fandy Dewanto menuturkan, ada lima perkara yang masuk dalam lingkup penyidikan Kejaksaan Agung.

Liputan6.com, Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) menaikkan status penanganan perkara dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dan atau penyelewengan dalam penggunaan dana PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) 2016-2020, dari penyelidikan ke penyidikan.

Sekretaris perusahaan PT Waskita Beton Precast Tbk, Fandy Dewanto menuturkan, ada lima perkara yang masuk dalam lingkup penyidikan Kejaksaan Agung.

Di antaranya yakni, proyek pembangunan Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar, proyek penyediaan Tetrapod untuk Semut Tama Langgeng PTE, Ltd, pengadaan material dari PT Misi Mulia Metrical. Keempat, pengadaan material dari PT Mitra Usaha Rakyat, dan kelima akuisisi atau jual-beli Tanah Plant Bojonegara, Banten.

"Sejak ditingkatkan status dari penyelidikan menjadi penyidikan di tanggal 17 Mei 2022, proses penyidikan masih berlangsung dengan pemeriksaan terhadap saksi," kata Fandy dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (15/6/2022).

Menindaklanjuti adanya kasus ini, Fandy menyatakan perseroan senantiasa berkomitmen untuk mendukung dan menyerahkan sepenuhnya proses penegakan hukum oleh Kejaksaan Agung sebagai bagian dari proses perbaikan tata kelola perusahaan.

Bersikap kooperatif dan terbuka dengan memberikan akses bagi Kejaksaan untuk memperoleh data, informasi, dan keterangan yang dibutuhkan.

Perseroan juga akan memberikan bantuan hukum (dalam bentuk pendampingan) bagi personel WSBP yang dimintakan keterangan oleh Kejaksaan.

"Manajemen telah mengambil langkah tegas untuk meningkatkan dan memperkuat implementasi prinsip-prinsip GCG dan manajemen risiko di perusahaan," imbuh Fandy.

Sebelumnya, Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana mengungkapkan nilai kerugian negara akibat penyimpangan penggunaan dana yang tidak sesuai dengan ketentuan di beberapa kegiatannya oleh Waskita Beton mencapai triliunan rupiah. "Diperkirakan kerugian Rp 1,2 triliun," ujar dia.

Sejauh ini, penyidik telah melakukan penggeledahan di tiga lokasi, yakni Kantor Pusat PT Waskita Beton Precast pada 18 Mei 2022, Plant Karawang dan Plant Bojonegoro-Serang pada 19 Mei 2022.

"Kami amankan ribuan dokumen-dokumen dan melakukan pemeriksaan terhadap 17 orang saksi," Ketut menandaskan. 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kinerja Kuartal I 2022

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) menaikkan status kasus dugaan tindak pidana korupsi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) pada 2016-2021 dari penyelidikan ke tahap penyidikan.

Total kerugian yang ditimbulkan berkisar Rp 1,2 triliun. Perseroan saat ini tengah memasuki tahap PKPU. Baru-baru ini, Rapat Musyawarah Majelis Hakim pada 24 Mei 2022, Hakim Pengawas telah mengabulkan Permohonan perpanjangan waktu PKPU yang diajukan oleh Perseroan selama 30 hari dan menetapkan Perseroan memasuki tahap perpanjangan PKPU Tetap pada tanggal 24 Mei 2022 sampai dengan tanggal 22 Juni 2022.

Kondisi keuangan perseroan pada awal tahun juga tertekan. Perseroan mencatatkan peningkatan rugi tahun berjalan sepanjang kuartal I 2022 menjadi Rp 276,82 miliar.

Pada kuartal I 2022, perseroan mampu mencatatkan kenaikan pendapatan usaha menjadi Rp 290,42 miliar atau naik 44,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 200,96 miliar. 

Melansir laporan keuangan perseroan, Rabu (1/6/2022), pendapatan tersebut berasal dari penjualan precast senilai Rp 126,47 miliar, ready mix Rp 78,38 miliar, dan dari konstruksi senilai Rp 85,58 miliar.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan ikut naik menjadi Rp 245,54 miliar dari Rp 154,99 miliar. Sehingga perseroan memperoleh laba bruto Rp 44,89 miliar di kuartal I 2022, turun dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp 45,96 miliar.

 

 

 

3 dari 5 halaman

Aset Perseroan

Pada kuartal I 2022, perseroan mencatatkan beban penjualan Rp 14,12 miliar, beban umum dan administrasi Rp 91,22 miliar, beban non contributing plant Rp 67,91 miliar, dan beban pajak penghasilan final Rp 2,43 miliar.

Perseroan mencatatkan keuntungan selisih kurs bersih senilai Rp 23,1 juta, pendapatan bunga Rp 237,4 juta, beban lainnya Rp 33,02 juta, serta beban keuangan tercatat sebesar Rp 146,26 miliar.

Dari rincian tersebut, perseroan mencatatkan rugi bersih tahun berjalan yang membengkak menjadi Rp 276,82 miliar dibandingkan kuartal I 2021 dengan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 17,55 miliar.

Aset perseroan sampai dengan akhir Maret 2022 tercatat sebesar Rp 6,8 triliun, turun dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 6,88 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 4,19 triliun dan aset tidak lancar Rp 2,61 triliun.

Liabilitas hingga akhir Maret 2022 sebesar Rp 9,85 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 9,66 triliun. Terdiri liabilitas jangka pendek Rp 9,81 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 36,74 miliar. Sementara ekuitas hingga Maret 2022 minus makin dalam. Yakni menjadi minus Rp 3,06 triliun dibanding posisikahir Desember 2021 yang minus Rp 2,78 triliun.

4 dari 5 halaman

Produksi 3,7 Juta Ton Precast

Sebelumnya,guna mendukung Proyek Strategis Pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur, PT Waskita Beton Precast Tbk (Kode Saham : WSBP) memiliki investasi berupa Plant yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan.

Saat ini perusahaan tercatat memiliki 9 plant, di mana 5 plant yang telah terintegrasi dalam PlantIntegrasi Jawa Barat (Plant Sadang, Plant Cibitung, Plant Subang, Plant Kalijati, dan PlantKarawang), dan 4 plant antara lain Plant Bojonegara, Plant Klaten, Plant Prambon, dan Plant Gasing.

“Hingga saat ini total kapasitas produksi WSBP sebesar 3,7 juta ton per tahun,” ungkap FX Poerbayu Ratsunu, President Director WSBP.

Sejalan dengan berbagai proyek yang tengah dikerjakan dandidapat oleh perusahaan, berdampak pada adanya aktivitas produksi di seluruh plant.

Berbagai produk precast yang berkualitas diproduksi di plant-plant ini, di antaranya Spun pile hingga diameter 1,2 m, Girder (PCI, PCU, PCT, Box girder), CCSP, FCSP, Full slab, RC Pipe, square pile, barrier, u-ditch, tetrapod, rumah modular, panel RISHA hingga inovasi bantalan jalan rel tipe 1435dan 1067, dan tiang listrik beton.

Melalui plant-plant ini WSBP mewujudkan komitmen terhadap pembangunan infrastruktur diIndonesia. Beberapa proyek besar yang diperoleh dari Waskita Grup maupun eksternal dari Pemerintah, BUMN, dan swasta.

“Kami jeli dalam melihat peluang yang ada baik dari proyek internal maupun eksternal, yang dapat meningkatkan kinerja WSBP untuk semakin bertumbuh,” kata Poerbayu.

 

5 dari 5 halaman

Dukung Proyek Tol

WSBP juga akan melakukan improvement untuk meningkatkan utilitas dan mampu memproduksi inovasi produk lainnya.

WSBP siap untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek yang juga merupakan Proyek Investasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) khususnya Proyek Tol Transjawa dan Sumatera.

Adapun ruas tol yang menjadi fokus utama penyelesaian yaitu Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, Tol Cimanggis – Cibitung, Tol Ciawi – Sukabumi, Tol Pejagan – Pemalang, Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar dan satu ruas tol di Pulau Sumatera yaitu Tol Kayu Agung – Palembang – Betung.

Selain itu, WSBP juga menyuplai produk untuk berbagai proyek gedung, jembatan, perumahan, bendungan dan bandara. Adapun proyek-proyek tersebut sebelumnya juga telah disuplai oleh WSBP dan ke depannya akan menjadi potensi nilai kontrak baru bagi Perusahaan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.