Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyatakan voting atau pemungutan suara dalam proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang mencapai sekitar 95,07 persen disetujui kreditur menunjukkan kepercayaan yang tinggi.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra menuturkan, hasil voting kreditur dalam proses PKPU pada Jumat, 17 Juni 2022 merupakan momen penting proses restrukturisasi Garuda Indonesia. Persetujuan kreditur dalam voting terhadap proposal perdamaian Garuda Indonesia ini menurut Irfan, hasil kerja sama baik antara kreditur, tim pengurus dan hakim pengawas. Persetujuan kreditur itu juga menunjukkan kepercayaan terhadap rencana bisnis Garuda Indonesia ke depan.
Baca Juga
”6 bulan siang malam hasilkan proposal perdamaian. Alhamdulilah diterima lebih dari 96 persen yang hadir tunjukkan kepercayaan tinggi dari kreditur terhadap rencana ke depan dan proposal perdamaian Garuda Indonesia,” saat ditemui usai putusan hasil voting di gedung Garuda Indonesia Kebon Sirih, Jumat (17/6/2022).
Advertisement
Ia menuturkan, hasil voting tersebut membuat bangga tetapi juga beban bagi manajemen. Hal ini untuk memastikan janji dan komitmen dalam negosiasi untuk dapat dilaksanakan. Irgan juga mengapresiasi terhadap tim Garuda Indonesia yang terlibat langsung dalam penanganan PKPU.
“Membuat kami bangga dan beban baru pimpinan Garuda untuk memastikan janji-janji kami sampaikan baik yang tertulis dan maupun yang terjadi dalam negosiasi kita laksanakan,” kata dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pastikan Jadi Perusahaan yang Pantas Dipertahankan
Irfan memastikan kalau pihaknya akan membuat Garuda Indonesia menjadi perusahaan yang pantas dibanggakan dengan mencatat keuntungan. “Garuda terus memastikan sebuah perusahaan yang pantas dipertahankan, terus berikan layanan prima, jasa dan lainnya. Ini sebuah perkembangan yang menarik,” kata dia.
Ia menambahkan, setelah 20 Juni 2022 akan masuk proses homologasi atau kesepakatan perdamaian. Irfan pun mengundang kreditur lain yang belum berpartisipasi untuk eksekusi perjanjian dan proposal perdamaian yang disepakati. Perseroan akan fokus ke depan untuk menciptakan rencana bisnis yang hasilkan keuntungan. Irfan menilai, hal tersebut yang menarik kreditur yakin terhadap Garuda Indonesia.
"Mudah-mudahan bagian penting sejarah Garuda Indonesia ke depan semakin baik business plan. Kreditur percaya katakan yes (karena-red) sebuah business plan yang profitable, kita memastikan keuntungan. Bukan yang terbang kemana-mana, bukan memiliki pesawat beragam. Perusahaan yang pantas dipertahankan konsisten hasilkan keuntungan,” kata dia.
Mengutip keterangan tertulis, rapat dihadiri 365 kreditur dengan jumlah hak suara sebanyak 12.479.432 suara. Kreditur konkuren yang menyetujui rencana perdamaian sebanyak 347 kreditur atau 95,07 persen dari jumlah kreditur konkuren yang hadir dan dengan total suara 12.162.455 yang bersama mewakili 97,46 persen dari seluruh suara kreditur.
Adapun kreditur konkuren yang menolak rencana perdamaian sebanyak 15 kreditur atau 4,11 persen dari jumlah kreditur konkuren yang hadir dengan total suara sebanyak 302.528 yang secara bersama mewakili 2,424 persen dari seluruh suara kreditur konkuren yang hadir dalam rapat.
Adapun kreditur konkuren yang abstain rencana perdamaian sebanyak 3 atau 0,82 persen dari jumlah kreditur konkuren yang hadir dan total suara 14.449 yang bersama mewakili 0,11 persen dari seluruh suara kreditur konkuren yang hadir dalam rapat.
Advertisement
Voting PKPU Mulai 17 Juni 2022
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mulai tahap pemungutan suara atau voting dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada Jumat, 17 Juni 2022.
Voting ini dengan para kreditur yang terdiri dari lessor, bank, hingga UMKM. Melalui voting ini, perseroan dihadapkan dengan keputusan akhir untuk menentukan metode pembayaran utangnya.
Sebelumnya Garuda Indonesia telah ajukan permohonan penundaan tahapan voting dalam proses PKPU selama dua hari dari tanggal yang sudah ditetapkan sebelumnya menjadi 17 Juni 2022. Sedangkan pengumuman keputusan voting tersebut pada 20 Juni 2022.
"Voting dimulai (17 Juni 2022-red)," ujar Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra, saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Irfan mengaku, proses PKPU ini juga baru pertama kali dijalaninya.
Sebelumnya, mengutip Kanal Bisnis Liputan6.com, Irfan menuturkan, proses PKPU Garuda Indonesia cukup kompleks. Hal ini mengingat jumlah utang terhitung besar dan jumlah perusahaan yang banyak.
Mengutip laman PKPU Garuda Indonesia, jumlah total utang yang terdaftar dalam DPT mencapai Rp 142 triliun. Daftar ini dibagi menjadi tiga kategori, yakni lessor, kategori preferen dan non preferen.
Rinciannya, untuk piutang kategori lessor sebesar Rp 104,37 triliun, DPT Preferen sebanyak Rp 3,95 triliun, dan DPT Non Preferen sebesar Rp 34,09 triliun. Angka yang tercantum ini telah melalui proses konversi bagi nilai utang dengan mata uang asing.
Mengutip daftar tersebut, tim pengurus PKPU Garuda Indonesia baru mencatat sebanyak 501 entitas. Terdiri dari 123 lessor, 23 preferen, dan 355 non preferen.
“Jadi ini diakui salah satu restrukturisasi yang kompleks karena nilainya gede, yang keterlibatan banyak pihaknya besar,” ujar dia kepada wartawan di kantornya, dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, Kamis, 16 Juni 2022.
Meski demikian, ia menuturkan, dalam negosiasi yang telah dijalankan kepada semua pihak, hasilnya cenderung positif. Ia optimistis mendapat hasil yang baik pada voting Jumat, 17 Juni 2022.
“Overall saya lihat positif kok. wajar kalau dia (kreditor) mau maksimalkan return,” ujar dia.
Ia menuturkan, ini menjadi upaya yang melelahkan untuk membangun negosiasi yang bisa menguntungkan bagi Garuda Indonesia. “Saya tetap anggap bahwa ini upaya konstruktif,” tutur dia.
Optimistis terhadap Voting
Irfan Setiaputra optimistis voting yang dilakukan 17 Juni 2022 berjalan lancar. Ia mengaku yakin ada lebih dari 50 persen dari total kreditor setuju jalan damai.
Sebelumnya, Irfan telah membagikan proposal perdamaian kepada seluruh kreditor Garuda Indonesia. Isinya mengenai sejumlah langkah yang akan ditempuh kedepannya pasca Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
“Kita ini hari ini confidence level kita di atas 50 persen yangdukung kita dari total kreditor,” ujar dia kepada wartawan di kantornya.
Informasi, agenda voting kreditor Garuda Indonesia pada Jumat, 17 Juni 2022 akan menentukan nasib maskapai penerbangan pelat merah itu ke depan. Selanjutnya, keputusannya akan diumumkan pada 20 Juni 2022, sesuai dengan tenggat waktu terakhir yang disepakati.
Meski begitu, ia mengungkap, untuk pengadilan bisa memutuskan langkah perdamaian, diperlukan setidaknya 67 persen kreditor menyepakati dalam voting. Jadi, masih ada selisih 17 persen dengan asumsi Irfan yakin di angka 50 persen.
“Pada dasarnya dengan confidence level ini semakin meningkat, insya Allah semua bisa dilalui,” ungkapnya.
Advertisement