Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengantongi dividen hingga Rp 41 triliun dari perusahaan BUMN untuk tahun buku 2021. Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan, perolehan dividen itu telah melampaui target pemerintah di kisaran Rp 35 triliun.
"Dengan kerja keras perusahaan, target di 2022 ini yang tadinya Rp 36 triliun, sekarang kita bisa berikan dividen Rp 40 triliun yang kalah sedikit dari 2020,” kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI, dikutip Minggu (19/6/2022).
Baca Juga
Erick menjabarkan, pada 2019, kontribusi pendapatan negara dari dividen mencapai hampir Rp 50 triliun. Tahun berikutnya Rp 44 triliun. Kemudian pada 2021, dividen turun drastis menjadi Rp 29,5 triliun dari target Rp 40 triliun karena adanya covid-19. Meski begitu, seiring dengan pemulihan ekonomi selama transisi pandemi menjadi endemi, pemerintah juga memasang target dividen yang lebih tinggi untuk tahun depan.
Advertisement
“Kita yakini tahun depan kita akan mengejar di Rp 43-45 triliun, sama dengan 2020. Tapi di 2024 kita ingin dorong lebih tinggi dividen. Kalau yang dulu bisa Rp 50 triliun, di 2024 kalau bisa di atas itu," imbuh Erick.
Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, dividen yang diperoleh pemerintah berasal dari sejumlah emiten BUMN. Di antaranya dari sektor bank, pertambangan, dan telekomunikasi. Berikut rinciannya:
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 14,04 Triliun
BRI membagikan total dividen Rp 26,4 triliun untuk tahun buku 2021. besaran dividen tersebut setara 85 persen dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2021, yakni sebesar Rp 31,6 triliun.
Pembagian dividen untuk Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sekurang-kurangnya 53,19 persen saham sebesar Rp 14,04 triliun yang disetorkan ke rekening kas umum negara.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BMRI-PGAS
2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 8,75 Triliun
Pemegang saham BMRI menetapkan dividen 60 persen dari laba bersih konsolidasi 2021. Besaran dividen itu setara Rp 16,82 triliun.
Dari nilai tersebut, dividen kepada Pemerintah atas kepemilikan sebesar 52 persen saham Bank Mandiri atau sebesar Rp 8,75 triliun akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara.
3. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 5,21 Triliun
PTBA membagikan dividen untuk tahun buku 2021 sebesar 100 persen dari laba bersih 2021 yang mencapai Rp 7,9 triliun.
Pemerintah Indonesia melalui Inalum dengan porsi kepemilikan di PTBA sebesar 65,93 persen, menerima dividen sebesar Rp 5,2 triliun. Pemerintah merupakan pemegang saham tunggal Inalum.
4. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 7,74 Triliun
Pemegang saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 14,86 triliun. Besaran itu setara 60 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2021.
Pemerintah dengan porsi kepemilikan 52,09 persen akan menerima dividen sebesar Rp 7,74 triliun.
5. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 1,72 Triliun
Pemegang saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN menyetujui pembagian dividen tahun buku 2021 sebesar USD 205,96 juta atau Rp 3,02 triliun atau Rp 124,42 per lembar saham. Besaran itu setara 67,8 persen dari laba bersih perseroan pada 2021.
Pemerintah Indonesia melalui Pertamina dengan porsi kepemilikan 56,96 persen akan menerima dividen sebesar Rp 1,72 triliun. Pemerintah merupakan pemegang saham tunggal dengan porsi 100 persen di Pertamina.
Advertisement
BBNI-SMGR
6. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 1,63 Triliun
RUPST BNI menyetujui pembagian dividen 25 persen dari laba bersih tahun buku 2021 atau setara Rp 2,72 triliun.
Dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60 persen, BNI akan menyetorkan dividen senilai Rp 1,63 triliun ke kas umum negara.
7. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 604,5 Miliar
Pemegang saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 930 miliar. besaran dividen tunai tersebut setara 50 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.
Pemerintah melalui Inalum dengan porsi kepemilikan 65 persen saham ANTM, akan menerima dividen sebesar Rp 604,5 miliar. Pemerintah merupakan pemegang saham tunggal Inalum dengan kepemilikan 100 persen.
8. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 522,34 Miliar
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) membagikan dividen tunai Rp 1,02 triliun untuk tahun buku 2022.PT Semen Indonesia Tbk membagikan dividen 50,66 persen dari laba bersih 2021 sebesar Rp 2,02 triliun.
Dividen yang dibagikan tersebut setara Rp 172,64 per saham. Adapun dividen bagian negara RI atas kepemilikan 51,01 persen saham sebesar Rp 522,34 miliar.
MTEL-BBTN
9. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) Rp 362 Miliar
Pemegang saham Mitratel menyetujui pembagian dividen 2021 sebesar Rp 966,7 miliar. Dividen itu setara 70 persen dari laba bersih 2021 sebesar Rp 1,38 triliun.
Pemerintah melalui Telkom Indonesia (TLKM) juga memiliki porsi kepemilikan di MTEL. Secara total, TLKM genggam 71,87 persen saham MTEL. Dengan porsi tersbeut, TLKM memperoleh dividen sebesar Rp 694,76 miliar.
Dari besaran dividen yang diterima TLKM, pemerintah akan menerima Rp 362 miliar dari kepemilikan 52,09 persen di TLKM.
10. PT Timah Tbk (TINS) Rp 295,75 Miliar
Pemegang saham PT Timah Tbk (TINS) menyetujui pembagian dividen tunai 35 persen dari laba bersih 2021 atau sekitar Rp 455 miliar.
Pemerintah melalui Inalum akan menerima dividen sebesar Rp 295,75 miliar atas kepemilikan 65 persen saham TINS. Pemerintah merupakan pemilik tunggal Inalum dengan porsi kepemilikan 100 persen.
11. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 142,57 Miliar
Pemegang saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN (BBTN) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 237,62 miliar atau Rp 22,438 per lembar saham. Besaran itu setara 10 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.
Advertisement