Sukses

IPO, Saraswanti Indoland Development Bidik Dana Segar hingga Rp 68 Miliar

PT Saraswanti Indoland Development Tbk akan menerbitkan maksimal 340 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 20 per lembar dalam rangka IPO.

Liputan6.com, Jakarta - PT Saraswanti Indoland Development Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha properti & real estate akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Pada aksi ini, perseroan membidik dana segar hingga Rp 68 miliar.

Mengutip laman e-ipo.co.id, Senin (20/6/2022), PT Saraswanti Indoland Development Tbk akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 340 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp 20 per lembar. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 6,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham.

Perseroan menawarkan harga perdana di kisaran Rp 180— Rp 200 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar sekitar Rp 61,2 miliar atau sebanyak-banyaknya Rp 68 miliar melalui penawaran umum perdana.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 340 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 6,74 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal penjatahan.

Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 20 setiap sahamnya dengan Harga pelaksanaan sebesar Rp 250. Pelaksanaan waran seri I dapat dilakukan setelah enam bulan sejak diterbitkan sampai dengan 12 bulan berikutnya, yang berlaku mulai 6 Januari 2023 sampai dengan 6 Januari 2024.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Dana IPO

Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham dan waran seri I akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan. Meliputi pembayaran biaya pemeliharaan MICC dan hotel, pembelian bahan baku untuk makanan dan minuman, pembelian persediaan hotel, pembayaran tenaga kerja dan tertulis.

Selain itu, juga termasuk modal kerja pembayaran kepada pemasok dan kontraktor dalam rangka pembangunan proyek apartemen Arjuna dan Bima serta pembangunan proyek Banyu Bening.

Perseroan merupakan salah satu pengembang ternama yang berdiri sejak 2010. Perseroan merupakan anak perusahaan dari Kelompok Usaha Saraswanti, yang bergerak dalam bidang properti, khususnya dalam pengembangan High Rise Building, berupa Apartemen, Condotel, dan Convention Hall.

Ke depannya, perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen tergantung ada keuntungan perseroan pada tahun buku yang bersangkutan.

Sesuai dengan kebijakan itu, manajemen perseroan merencanakan pembayaran dividen kas sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih setelah pajak perseroan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 yang akan dibagikan pada 2022.

 

3 dari 4 halaman

Jadwal IPO

Berikut jadwal IPO perseroan:

- Masa penawaran awal: 17—23 Juni 2022

- Tanggal efektif: 30 Juni 2022

- Masa penawaran umum: 1–5 Juli 2022

- Tanggal penjatahan: 5 Juli 2022

- Tanggal distribusi saham dan waran seri I secara elektronik: 6 Juli 2022

- Tanggal pencatatan saham dan waran seri I : 7 Juli 2022

- Akhir perdagangan waran seri I Pasar reguler dan negosiasi: 4 Januari 2024

-Akhir perdagangan waran seri I Pasar tunai: 5 Januari 2024

- Awal pelaksanaan waran seri I: 6 Januari 2023

- Akhir pelaksanaan waran seri I: 6 Januari 2024

- Akhir masa berlaku waran seri I: 6 Januari 2024

 

 

4 dari 4 halaman

BEI Kantongi IPO 43 Perusahaan

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi 43 perusahaan dalam proses pencatatan saham di BEI hingga 6 Juni 2022. Total dana yang akan dihimpun dari 43 perusahaan itu Rp 14,1 triliun.

“Sampai dengan 6 Juni 2022, terdapat 43 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham BEI dengan total dana yang direncanakan sebesar Rp 14,1 triliun,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, kepada wartawan, Senin (6/6/2022).

Adapun rincian sektor perusahaan yang proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) antara lain:

-Tiga perusahaan dari sektor basic materials

-Tiga perusahaan dari sektor industrials

-Empat perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

-Sembilan perusahaan dari sektor konsumer non siklikal

-Delapan perusahaan dari sektor konsumer siklikal

-Dua perusahaan dari sektor teknologi

-Dua perusahaan dari sektor healthcare

-Tiga perusahaan dari sektor energi

-Empat perusahaan dari sektor properti dan real estate

-Lima dari sektor infrastruktur

Selain itu, BEI mencatat pipeline rights issue terdapat 33 perusahaan yang akan melakukan aksi korporasi itu hingga 3 Juni 2022. Perkiraan dana yang akan dihimpun dari rights issue mencapai Rp 25,2 triliun.

Kemudian pada pipeline pencatatan efek bersifat utang dan sukuk terdapat 36 emisi yang akan diterbitkan oleh 30 perusahaan dengan perkiraan total dana yang akan dihimpun Rp 44,9 triliun.