Sukses

Grup Tolaram Kembali Jual Saham AMAR Rp 4,29 Miliar

Kepemilikan saham oleh Tolaram menjadi 54,92 persen setelah transaksi penjualan saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR).

Liputan6.com, Jakarta - Grup Tolaram Inc kembali mengurangi kepemilikannya di PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR). Kali ini, Grup Tolaram Inc melepas 13.910.600 lembar saham AMAR pada tiga periode sepanjang 10–15 Juni 2022.

"Tolaram telah menjual sejumlah 12.400.000 saham pada 10 Juni 2022, 1.460.500 saham pada 14 Juni 2022, dan 50.100 saham pada 15 Juni 2022,” ungkap Direktur grup Tolaram Inc, Navin Nahata dalam keterbukaan informasi Bursa efek indonesia (BEI), Senin (20/6/2022).

Rinciannya, 12.400.000 lembar saham dijual pada 10 Juni dengan harga Rp 309,55 per lembar atau total senilai Rp 3,84 miliar. Lalu pada 14 Juni dilakukan penjualan 1.460.500 dengan harga Rp 300 per lembar atau total senilai Rp 438,15 juta.

Terakhir pada 15 Juni dilakukan penjualan 50.100 lembar saham dengan harga Rp 300 per lembar atau senilai Rp 15,03 juta. Dengan demikian, total transaksi ini adalah Rp 4,29 miliar.

Kepemilikan saham Tolaram setelah transaksi menjadi sebanyak 7.590.623.899 saham, mewakili 54,923 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar.

Dibanding sebelumnya sebanyak 7.604.534.499 lembar saham Bank Amar atau mewakili 55,024 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar.

Sebelumnya, Investree Singapore Pte. Ltd telah membeli 1.507.234.162 lembar saham saham AMAR dari Tolaram Group Inc. Harga saham yang ditawarkan dalam transaksi yakni Rp 280 per lembar, sehingga nilai transaksi tersebut mencapai Rp 422,03 miliar.

Investree Singapore Pte. Ltd telah melakukan pembelian 1.507.234.162 lembar saham saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) dari Tolaram Group Inc. Harga saham yang ditawarkan dalam transaksi yakni Rp 280 per lembar, sehingga nilai transaksi tersebut mencapai Rp 422,03 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Bank Amar Gandeng Equine Global Genjot Kematangan Digital

Sebelumnya, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) berkolaborasi dengan Equine Global untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sistem TI dengan menerapkan tata kelola TI dan menilai kematangan TI (ITMA) berdasarkan Kerangka COBIT 2019.

Hal itu merupakan upaya untuk meningkatkan kematangan digitalnya sesuai dengan standar cetak biru transformasi digital perbankan OJK.

Chief Technology Officer (CTO) Bank Amar, Kevin Kane percaya sistem TI yang lebih matang dan efisien diperlukan untuk meningkatkan tingkat kematangan bank digital. Hal itu juga nantinya akan mendukung kinerja dua produk digital unggulan perseroan, yakni Tunaiku dan Senyumku.

"Kami menyelaraskan tata kelola TI berdasarkan kerangka COBIT 2019 tahun ini untuk mendapatkan gambaran tentang keandalan sistem serta layanan. Dengan menerapkan prinsip, model, dan praktik terbaik COBIT 2019, kami dapat meningkatkan efisiensi bisnis dan produktivitas sistem TI dengan tetap menjaga kepatuhan dan keamanan informasi, yang nantinya akan meningkatkan nilai layanan TI dan sumber daya sekaligus juga kepercayaan dari nasabah,” kata Kevin dalam keterangan resmi, Sabtu (11/6/2022).

Dikembangkan oleh ISACA (Information Systems Audit and Control Association), sebuah organisasi internasional yang diakui dengan lebih dari 150.000 anggota di seluruh dunia, COBIT 2019 adalah kerangka kerja komprehensif yang selaras dengan praktik, alat analisis, dan model yang diterima secara global yang dapat membantu Amar Bank menangani permasalahan bisnis secara efektif melalui tata kelola dan manajemen informasi dan teknologi (Enterprise Governance of IT/EGIT).

 

3 dari 5 halaman

Penilaian

Penilaian Kematangan Teknologi Informasi (ITMA) berdasarkan kerangka COBIT 2019 oleh Equine Global untuk Amar Bank terdiri dari dua tujuan utama. Yakni memperkuat struktur dan keunggulan kompetitif, serta memperkuat tata kelola TI dan manajemen risiko.

Penilaian berdasarkan kerangka ini diharapkan dapat lebih menyelaraskan sistem TI dengan tujuan perusahaan, meningkatkan nilai dan kepercayaan terhadap sistem informasi perusahaan, meningkatkan efisiensi dan produktivitas TI.

Selain itu, menyediakan tata kelola dan kerangka kerja untuk sistem TI, memenuhi standar kualifikasi TI di industri serta meningkatkan efisiensi dan kinerja infrastruktur digital Amar Bank, baik untuk operasional perusahaan secara keseluruhan maupun kinerja produk digital unggulannya, Tunaiku dan Senyumku.

“Sebagai perwakilan dari manajemen Equine Global, kami berharap pengukuran teknologi informasi dan semua proses dapat dilakukan dengan lancar, membuat Amar Bank lebih siap lagi untuk memenuhi kebutuhan nasabah, meningkatkan kinerja  bisnis, dan daya saing," kata COO Equine Global, Hendra Kusumawidjaja.

4 dari 5 halaman

Investree Borong 10,9 Miliar Saham Bank Amar Rp 422 Miliar

Sebelumnya, Investree Singapore Pte. Ltd telah membeli 1.507.234.162 lembar saham saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) dari Tolaram Group Inc. Harga saham yang ditawarkan dalam transaksi yakni Rp 280 per lembar, sehingga nilai transaksi tersebut mencapai Rp 422,03 miliar.

"Investree telah membeli sejumlah 1.507.234.162 saham pada 7 Juni 2022 dari Tolaram Group Inc. Dengan demikian kepemilikan saham Investree Group setelah transaksi menjadi sebanyak 1.507.234.162 saham, mewakili 10,9 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar," ungkap Direktur Investree Group dan Co-Founder sekaligus CEO Investree  Adrian Gunadi dalam keterbukaan informasi bursa, ditulis Kamis (9/6/2022).

Sebelumnya, Investree Group dan Tolaram telah menandatangani perjanjian transaksi terkait dengan rencana akuisisi atas saham minoritas di PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank).

5 dari 5 halaman

Dorong Inklusi Keuangan

Investree akan membeli 18,4 persen saham Amar Bank yang dipegang oleh Tolaram. Investree Group sangat antusias dengan besarnya potensi pasar perbankan Indonesia serta peluang untuk mendorong inklusi keuangan di negara ini.

Ada sekitar 92 juta orang dewasa yang tidak memiliki rekening bank atau unbanked dan 47 juta yang kurang terlayani bank (underbanked) di Indonesia.

Sementara segmen UMKM yang tengah berkembang pesat tetapi kurang terlayani bank, menyumbang sekitar 60 persen dari PDB.

Secara khusus, melalui sinergi yang kuat dengan Amar Bank, Investree bermaksud untuk mengembangkan produk-produk pembiayaan dan menawarkan solusi bisnis digital yang lebih luas untuk mengangkat level operasional UMKM di seluruh negeri.

"Komitmen ini sejalan dengan salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia, yaitu mendorong inklusi keuangan, khususnya bagi komunitas UMKM yang belum terlayani dengan baik oleh bank di masa lalu.” ujar dia.