Sukses

Adaro Energy Kembali Perpanjang Buyback Saham hingga September 2022

Pembelian kembali (buyback) saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada periode perpanjangan kembali akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana memperpanjang periode pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Kali ini, perseroan memperpanjang periode buyback pada 20 Juni 2022-19 September 2022.

"Perseroan bermaksud untuk melakukan perpanjangan kembali selama tiga bulan sejak tanggal keterbukaan informasi ini karena akan berakhirnya periode perpanjangan kedua pembelian kembali saham perseroan pada 21 Juni 2022,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy indonesia Tbk, Mahardika Putranto dalam keterbukaan informasi bursa, Senin (20/6/2022).

Selain itu, Mahardika menyebutkan masih terdapat sejumlah saham yang dapat dibeli kembali oleh perseroan dari ketentuan jumlah maksimal pembelian kembali saham, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor 2/POJK.04/2013 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahana publik dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.

"Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan pada periode perpanjangan kembali tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja dan pendapatan perseroan. Itu karena saldo laba dan arus kas perseroan yang tersedia saat ini sangat mencukupi untuk kebutuhan dana pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan pada periode perpanjangan kembali,” ujar Mahardika.

Pembelian kembali saham perseroan pada periode perpanjangan kembali akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh perseroan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan membeli kembali (buyback) saham yang dilakukan bertahap mulai 27 September-26 Desember 2021. Periode itu kemudian diperpanjang pada 24 Desember 2021 sampai 23 Maret 2022.

Perpanjangan kembali dilakukan untuk periode 22 Maret-21 Juni 2022. PT Adaro Energy Tbk akan buyback saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun.

Sesuai POJK Nomor 2/2013 dan SEOJK Nomor 3/2020, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Kinerja Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. Ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih selama tiga bulan pertama 2022.

Mengutip keterbukaan informasi perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (1/5/2022), PT Adaro Energy Indonesia Tbk mencatat pendapatan usaha bersih USD 1,22 miliar atau sekitar Rp 17,74 triliun (asumsi kurs Rp 14.493 per dolar AS) hingga kuartal I 2022.

Realisasi pendapatan itu tumbuh 77 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 692 juta atau sekitar Rp 10,02 triliun.

Pendapatan Adaro tumbuh seiring kenaikan harga jual rata-rata (aSP) 86 persen secara yoy berkat harga batu bara yang tinggi.

Beban pokok pendapatan naik 24 persen dari USD 502 juta pada kuartal I 2021 menjadi USD 623 juta pada kuartal I 2022. Beban pokok pendapatan naik 24 persen you seiring kenaikan beban royalti yang didorong kenaikan ASP secara yoy.

Total biaya bahan bakar naik 64 persen yang sejalan dengan kenaikan biaya bahan bakar per liter, walaupun konsumsi bahan bakar turun secara yoy.

AEI mencatat pengupasan lapisan penutup sebesar 48,22 Mbcm pada kuartal I 2022 atau turun 8 persen yoy dan nisbah kupas 3,97 kali selama kuartal I 2022.

"Musim hujan yang normal di kuartal ini mengurangi aktivitas pengupasan lapisan penutup. Biaya kas batu bara per ton (tidak termasuk royalti) turun 17 persen yoy," tulis perseroan.

 

 

3 dari 5 halaman

Laba Perseroan

Dengan demikian, laba kotor tumbuh 217 persen dari USD 190 juta pada kuartal I 2021 menjadi USD 602 juta pada kuartal I 2022.

Perseroan mencatat laba usaha USD 554 juta hingga kuartal I 2022 atau tumbuh 313 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 134 juta.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 400,07 juta atau setara Rp 5,79 triliun pada kuartal I 2022.

Realisasi laba itu tumbuh 457,61 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 71,74 juta atau setara Rp 1,03 triliun. Laba per saham dasar diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar sebesar USD 0,01282 pada kuartal I 2022 atau naik 472 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,00224.

4 dari 5 halaman

Ekuitas hingga Operasional

Total ekuitas tercatat naik menjadi USD 4,90 miliar pada kuartal I 2022 dari periode Desember 2021 sebesar USD 4,45 miliar. Total liabilitas turun dari USD 3,12 miliar pada Desember 2021 menjadi USD 2,72 miliar pada Maret 2022.

Total aset naik menjadi USD 7,62 miliar pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 7,58 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 1,55 miliar pada Maret 2022 dari periode Desember 2021 sebesar USD 1,81 miliar.

Perseroan telah merealisasikan belanja modal USD 70 juta atau sekitar Rp 1,01 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 41 juta atau sekitar Rp 594,23 miliar.

Untuk operasional, PT Adaro Energy Indonesia Tbk mencatat total produksi 12,15 juta ton pada kuartal I 2022. Produksi itu turun 6 persen dibandingkan kuartal I 2021. Volume penjualan batu bara pada kuartal I 2022 mencapai 12,20 juta ton atau susut 3 persen yoy.

Meski kuartal pertama memang lebih lemah karena musim hujan, perseroan menyebutkan musim hujan yang lebih parah pada kuartal I 2022 sehingga mempengaruhi aktivitas penambangan.

Total pengupasan lapisan penutup pada tiga bulan pertama 2022 mencapai 48,22 juta bank cubic meter (Mbcm) atau turun 8 persen yoy sehingga nisbah kupas kuartal ini menjadi 3,97 kali.

 

5 dari 5 halaman

Didukung Kenaikan Harga Batu Bara

Perseroan menyampaikan Indonesia menjadi tujuan pasar terbesar pada kuartal I 2022 yang sejalan dengan tingginya permintaan domestik pada kuartal ini.

Asia Timur Laut dan Asia Tenggara merupakan dua tujuan penjualan tertinggi pada kuartal I 2022. India meliputi 13 persen penjualan AEI, sementara China meliputi 10 persen penjualan pada periode ini.

Presiden Direktur dan CEO PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir menuturkan, model bisnis yang solid dan terintegrasi tetap terbukti efektif.

Ia mengatakan, kenaikan harga batu bara pada kuartal ini ditambah dengan keunggulan operasional perseroan membawa keuntungan bagi Perseroan.

"Sehingga kami dapat mencatat profitabilitas yang tinggi pada kuartal I 2022. Kami membukukan EBITDA operasional USD 755 juta dan laba inti USD 484 juta yang mencerminkan kekuatan operasi maupun laba," kata dia.

Ia mengatakan, pihaknya akan fokus pada keunggulan operasional dan disiplin dalam hal biaya dan penggunaan modal.