Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merombak susunan pengurus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 24 Juni 2022.
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menggelar RUPSLB dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menjelang akhir pekan ini.
Baca Juga
Dalam RUPS Tahunan tersebut pemegang saham menyetujui laporan tahunan perseroan tahun buku 2021 termasuk laporan tugas pengawasan dewan komisaris dan dewan pengawas syariah untuk tahun buku 2021 serta pengesahan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2021.Â
Advertisement
Sementara itu, RUPS Luar Biasa menyetujui pengunduran diri Ilham Akbar Habibie dari posisi komisaris utama dan komisaris independen Bank Muamalat Indonesia.Â
Lalu, perseroan juga melakukan perubahan susunan pengurus di level komisaris dan direksi. Iggi Haruman Achsien diangkat sebagai komisaris utama menggantikan Ilham Akbar Habibie.Â
Selain itu Bank Muamalat juga mengangkat KH Marsyudi Suhud, Amin Said Husni dan Sartono sebagai komisaris. Adapun Edy Setiadi dan Juni Supriyanto mundur dari posisi komisaris perseroan.
Pada posisi direksi Karno diangkat sebagai Direktur Kepatuhan menggantikan Andri Donny. Dengan demikian susunan pengurus perseroan setelah RUPSLB adalah sebagai berikut:
Dewan Pengawas Syariah
Ketua : Sholahudin Al Aiyub
Anggota : Siti Haniatunnissa
Anggota : Agung Danarto
Â
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Komisaris Independen : Iggi H. Achsien
Komisaris : Sulistyo Budi
Komisaris Independen : Sartono
Komisaris Independen : Amin Said Husni
Komisaris : Andre Mirza Hartawan
Komisaris : KH Marsudi Syuhud
Â
Direksi Direktur Utama : Achmad K. Permana
Direktur Kepatuhan : Karno
Direktur : Avianto Istihardjo       Â
Direktur : Hery Syafril
Direktur : Poernomo B. Soetadi Â
Direktur : Awaldi
Â
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BPKH Dorong Bank Muamalat IPO
Sebelumnya, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berkomitmen mendorong PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pasca menjadi pemegang saham pengendali.
Namun, Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan Bank Muamalat akan mencatatkan saham perdana dengan melakukan Initial Public Offering (IPO).
"Rencana (IPO) sih ada, tapi terlalu dini untuk dikatakan sekarang," kata Anggito dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Selasa,4 Januari 2022.
Secara aturan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebetulnya sudah mewajibkan semua perusahaan terbuka (Tbk) melantai di pasar modal. Pihak otoritas mencatat, ada enam perusahaan Tbk yang belum mencatat sahamnya di pasar bursa, salah satunya Bank Muamalat Indonesia.
Oleh karenanya, BPKH bersungguh-sungguh membawa Bank Muamalat melantai di BEI setelah jadi pemegang saham pengendali sebesar 78,45 persen.
Suntik Rp 3 Triliun
Komitmen BPKH juga diperkuat dengan rencana suntikan modal Rp 3 triliun dari rights issue dan pembelian instrumen subordinasi. Sehingga total pemilikan saham BPKH nantinya akan menguat jadi 82,7 persen.
"Jadi nanti pasca pencatatan rights issue, BPKH akan memiliki pemilikan saha 82,7 persen," ujar Anggito.
"Setelah seluruh rangkaian corporate action tersebut selesai, maka rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Muamalat diperkirakan sekitar 30 persen," tandasnya.
Â
Advertisement
BPKH Jadi Investor ke-32 Bank Muamalat
Sebelumnya, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kini telah resmi menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) dengan porsi 78,45 persen. Pemilikan saham ini bahkan akan membesar jadi 82,7 persen pasca aksi penambahan modal melalui skema rights issue.
Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia Achmad K Permana mengkonfirmasi, proses masuknya BPKH ke Bank Muamalat lebih prudent dibanding investor-investor sebelumnya.
"Saya menghadapi dewas (dewan pengawas, BPKH) itu sangat lebih sulit dibandingkan saya meng-convince investor dari Mesir maupun dari Hong Kong. Jadi ini betul-betul business to business (B2B)," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/1/2022).
Achmad mengatakan, investor luar telah banyak melihat opportunity business dari Bank Muamalat. Sebab, return saham yang nantinya akan didapat dari investor bukan hanya didapat dari dividen.
Model seperti itu juga yang kemudian coba dibawakan investor luar negeri kepada Bank Muamalat. Namun, dirinya lebih percaya diri dalam menawarkan bisnis model Bank Muamalat ke BPKH.
"BPKH adalah investor ke-32 dari 37 calon investor yang datang ke Bank Muamalat, lokal maupun global," kata Achmad.
"Jadi saya diajari oleh calon-calon investor itu, training gratis, praktis, saya dibawa ke Hong Kong diajarin 3 hari bagaimana membuat investment model di Bank Muamalat. Somehow mereka tidak