Harapan Cinta Laura Usai Jadi Komisaris OASA

Dia menegaskan, yang dibutuhkan sebenarnya untuk menghijaukan dunia ini, tapi membirukan udara dan lautan agar kualitas hidup masyarakat bisa didapatkan kembali.

“Visi ini hanya bisa menjadi realitas jika ada intervensi teknologi dan disinilah biru berdiri menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi terbaik untuk mengubah sampah menjadi energi dan mempercepat pelestarian bumi,” ujar Cinta.

Cinta Laura mengungkapkan, sangat termotivasi untuk mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan upaya ramah lingkungan.

“Sementara itu, saya ada disini karena sangat termotivasi untuk mengajak masyarakat semua apalagi anak muda untuk terus meningkatkan upaya ramah lingkungan, bukan hanya sekadar untuk mengikuti tren tapi karena keputusan dan tindakan yang kita ambil sekarang krusial dalam menentukan masa depan umat manusia di muka bumi,” ujar dia.

Ia menegaskan, jangan sampai menjadi generasi yang penuh janji tanpa menepati janji tersebut. 

“Oleh karena itu ayo kita tingkatkan kesadaran masyarakat mulai dengan tindakan kita sendiri menjalani hidup yang disiplin sustainable agar kita bisa menikmati kembali bukan hanya lingkungan yang hijau dan asri tapi juga lautan dan langit yang biru. Bukan lagi let’s go green tapi let’s go blue,” ujar dia.

Sebelumnya, PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) atau yang sekarang berganti nama menjadi PT Maharaksa Biru Energi Tbk absen membagikan dividen 2021. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada Senin, 27 Juni 2022.

“Dividen tidak (dibagikan) karena seluruh keuntungan tahun lalu akan kami alokasikan untuk tambahan modal dan investasi yang ke rencana kami,” Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk, Bobby Gafur Utama dalam konferensi pers virtual, Senin (27/6/2022).

Dalam RUPS Tahunan OASA, Bobby juga menyampaikan sejumlah hal terkait kinerja sepanjang 2021. Pada 2021, untuk pertama kalinya sejak mencatatkan sahamnya di bursa, perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp 1,32 miliar.

Kini, Perseroan telah menyiapkan serangkaian strategi untuk menghadapi 2022 yang diyakini memiliki prospek baik. Laba perseroan dimanfaatkan seluruhnya untuk optimalisasi pengembangan usaha perseroan pada 2022.

Jejak Perseroan di bursa efek pun semakin baik, setelah Bobby menguasai mayoritas kepemilikan perseroan akhir 2021. Harga saham Perseroan pada akhir 2021 tercatat sebesar Rp 650 per lembar saham. 

Hal tersebut merupakan harga tertinggi sejak perseroan melantai di bursa. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada periode 13-17 Desember 2021, saham perseroan melesat 116,67 persen secara mingguan menjadi Rp 650. 

Meskipun perdagangan di bursa didera isu inflasi global dan kenaikan suku bunga The Fed yang signifikan, saham Perseroan masih dalam kisaran angka yang stabil. 

“Ini mencerminkan kepercayaan capital market terhadap prospek bisnis berkelanjutan Perseroan di masa depan,” ujar Bobby dalam keterangan resminya.