Sukses

Mayora Bakal Tebar Dividen Rp 21 per Saham

Pemegang saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) sepakat pembagian dividen Rp 469 miliar untuk tahun buku 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 21 per lembar atas laba bersih perseroan tahun buku 2021. Hal itu disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan yang digelar hari ini.

“Jadi di dalam hasil RUPS tadi, kami ada agenda lain yaitu memberikan dividen Rp 21 per lembar, yang mana totalnya kurang lebih sebesar Rp 469 miliar,” ungkap Direktur PT Mayora Indah Tbk, Wardhana Atmadja dalam paparan publik usai RUPS, Selasa (28/6/2022).

Sepanjang tahun lalu, perseroan mencatatkan penjualan bersih Rp 27,9 triliun, naik 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 24,48 triliun. Pendapatan itu berasal dari makanan olahan dalam kemasan sebesar Rp 15,93 triliun. Sisanya Rp 13,06 triliun merupakan pendapatan yang berasal dari minuman olahan dalam kemasan. Dengan eliminasi sebesar Rp 1,09 triliun.

Dari raihan itu, Mayora mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,19 triliun, turun 42,42 persen dibanding posisi 2020 sebesar Rp 2,06 triliun. Laba per saham menjadi Rp 53 dari sebelumnya Rp 92.

Selain pembagian dividen, rapat juga menyetujui pengangkatan Ricky Afrianto sebagai Direktur Global Marketing. Penunjukan Ricky pada posisi itu dinilai sejalan dengan ekspor perseroan yang meningkat.

"Mengangkat Ricky Afrianto arifianto sebagai Direktur Global Marketing untuk memposisikan perusahaan yang ekspornya semakin besar dan mayora semakin menjadi perusahaan fast moving consumer goods internasional, dari perusahaan regional menjadi perusahana global,” ujar Wardhana.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menyampaikan kinerja untuk tiga bulan pertama 2022. Pada periode itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 306 miliar.

Sepanjang kuartal I 2022, perusahaan mencatatkan penjualan bersih Rp 7,6 triliun. Penjualan naik tipis 3,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,34 triliun.

Raihan itu berasal dari penjualan makanan olahan dalam kemasan Rp 4,45 triliun dan minuman olahan dalam kemasan Rp 3,57 triliun dengan eliminasi Rp 432,06 miliar.

Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp 5,93 triliun. Naik dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp 5,16 triliun. Dengan demikian, diperoleh laba bruto sebesar Rp 1,65 triliun. Turun 24 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,17 triliun.

Beban usaha tercatat sebesar Rp 1,2 triliun. Naik tipis dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp 1,18 triliun. Sehingga diperoleh laba usaha Rp 441,54 miliar, turun separuh dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 996,13 miliar.

Pada periode tersebut, beban lain-lain bersih tercatat Rp 38,67 miliar. Sehingga diperoleh laba sebelum pajak pada kuartal I 2022 sebesar Rp 402,87 miliar. Setelah dikurangi pajak, Mayora Indah mengukuhkan laba tahun berjalan Rp 313,56 miliar, turun 62,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 844,96 miliar.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 62,8 persen menjadi Rp 306 miliar pada kuartal I 2022 dari Rp 822,88 miliar pada kuartal I 2021.

 

3 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Aset perseroan hingga Maret 2022 tercatat sebesar Rp 22,07 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 19,92 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 15,07 triliun dan aset tidak lancar Rp 7 triliun.

Liabilitas sampai dengan Maret 2021 tercatat sebesar Rp 10,4 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 8,56 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 6 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 4,35 triliun.

Sementara ekuitas sampai dengan Maret 2022 naik tipis menjadi Rp 11,67 triliun dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 11,36 triliun.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 24 Mei 2022, saham MYOR naik 0,90 persen ke posisi Rp 1.690 per saham. Saham MYOR naik 15 poin ke posisi Rp 1.690 per saham. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 1.710 dan terendah Rp 1.660 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.619 kali dengan volume perdagangan 153.793 saham. Nilai transaksi Rp 26 miliar.

4 dari 4 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membukukan kinerja keuangan beragam selama kuartal I 2022. PT Mayora Indah Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan tetapi laba bersih merosot sepanjang kuartal pertama 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (2/5/2022), PT Mayora Indah Tbk mencatat penjualan Rp 7,58 triliun pada tiga bulan pertama 2022. Penjualan tersebut naik 3,41 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 7,33 triliun.

Beban pokok penjualan tercatat Rp 5,93 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,16 triliun. Beban pokok penjualan itu naik 14,97 persen selama tiga bulan pertama 2022.

Dengan demikian, laba kotor tercatat Rp 1,65 triliun pada kuartal I 2022. Laba kotor tersebut merosot 24,02 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,17 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan beban usaha 2,88 persen menjadi Rp 1,21 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,17 triliun.

Dengan demikian, laba usaha merosot 55,67 persen dari Rp 996,13 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 441,53 miliar pada kuartal I 2022.

PT Mayora Indah Tbk mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 306 miliar pada kuartal I 2022. Realisasi laba itu turun 62,81 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 822,87 miliar.

Laba per saham merosot 62,16 persen menjadi Rp 14 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 37.

Total ekuitas naik menjadi Rp 11,67 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 11,36 triliun.

Total liabilitas naik menjadi Rp 10,40 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 8,55 triliun.

Total aset Rp 22,07 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 19,91 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 4,36 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3 triliun.