Sukses

Biayai Proyek Ekonomi Hijau, Pengamat Apresiasi BRI Terbitkan Green Bond Rp 5 Triliun

Pengamat menilai semangat BRI merilis obligasi hijau tersebut seiring dengan tren industri perbankan global.

Liputan6.com, Jakarta - Upaya dalam memitigasi perubahan iklim semakin ditunjukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), komitmen ini dibuktikan salah satunya lewat aksi korporasi terbaru, yakni merilis green bond atau obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I Bank BRI.

Adapun target penghimpunan dana sebesar Rp15 triliun dengan jumlah emisi tahap I 2022 sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun.

Chairman and Executive Director of the National Center for Sustainability Reporting (NCSR) , Ali Darwin mengatakan, semangat BRI merilis obligasi hijau tersebut seiring dengan tren industri perbankan global. Dia menuturkan, surat utang ini akan menjadi modal bagi BRI dalam membiayai proyek-proyek ekonomi hijau.

“Prospek green bond itu menarik sekali saat ini. Proyek hijau semakin banyak dan bank butuh sumber pendanaan yang besar,” ujar dia dalam keterangan resmi, ditulis Selasa (28/6/2022).

Ali menjelaskan, dengan menerbitkan green bond, artinya bank sudah berkomitmen kuat untuk menyalurkan pembiayaan ke proyek-proyek tersebut. Seperti diketahui, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 60/POJK.04/2017 mengatur, obligasi hijau hanya dapat diterbitkan untuk pembiayaan dan/atau pembiayaan Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

KUBL yang dimaksud adalah proyek yang berkaitan dengan energi terbarukan hingga bangunan hijau. Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan, estimasi terkait pembiayaan iklim di Indonesia pada 2016–2030 diperkirakan mencapai USD 458 miliar. Energi terbarukan dan bangunan hijau akan berkontribusi paling besar.

Senada, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto juga menilai prospek green bond sangat menarik. Secara global, green bond memiliki basis investor yang kuat. Dalam beberapa contoh, surat utang lingkungan itu tetap terserap optimal meskipun menawarkan kupon yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi konvensional dengan peringkat yang sama.

Obligasi hijau dinilai memberikan kesempatan bagi investor untuk ikut berkontribusi terhadap upaya membuat bumi lebih layak huni. Sementara bagi bank, hal ini akan menjadi nilai tambah dari segi citra.

“Perusahaan akan mendapatkan persepsi yang lebih baik. Terlebih saat ini banyak investor semakin peka terhadap isu lingkungan,” kata dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Komitmen BRI

Komitmen BRI dalam mendorong pembiayaan hijau tercermin dari realisasi kredit berkelanjutan perseroan. Hingga Maret 2022, BRI telah memberikan pembiayaan kepada kegiatan usaha yang berkelanjutan mencapai Rp 639,9 triliun, setara dengan 65,6 persen dari total pinjaman.

Jumlah tersebut meningkat 13,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 yang sebesar Rp 564,0 triliun atau dengan proporsi 62,9 persen dari total pinjaman. Pencapaian tersebut menjadikan BRI sebagai market leader ESG company di Indonesia.

Dari total Rp 639,9 triliun pembiayaan berkelanjutan tersebut, sebanyak Rp 71,5 triliun atau 7,2 persen disalurkan kepada usaha yang berwawasan hijau atau green project. BRI sangat berkomitmen untuk mengimplementasikan aspek-aspek ESG pada setiap aktivitas perbankan, baik dari sisi aset, liabilities, corporation, human capital. Komitmen ini juga dapat dilihat dari pencapaian pada masing-masing aspek ESG.

 

3 dari 4 halaman

BRI Tawarkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Rp 5 Triliun untuk Tahap I 2022

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) tegaskan komitmen dalam penerapan keuangan berkelanjutan di Indonesia.  Terbaru, perseroan menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I BRI dengan menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp15 triliun dengan jumlah emisi tahap I 2022 sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan, hasil penghimpunan dana tersebut akan digunakan sesuai ketentuan POJK60/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (green bond) dengan mengalokasikan paling sedikit 70 persen untuk kegiatan usaha dan atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) yang baru, sedang berjalan atau telah selesai sesuai dengan kerangka kerja obligasi.

"Jaminan dari Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2022 tersebut adalah Clean Basis dan memiliki tenor 370 hari, 3 tahun dan 5 tahun, dengan tingkat suku bunga yang belum ditentukan namun akan dibayarkan secara triwulanan dengan perhitungan 30/360. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat idAAA kepada BRI Green Bond tersebut," kata Sunarso dalam keterangan resminya, ditulis Kamis (23/6/2022).

Sementara itu, sektor KUBL yang akan menjadi sasaran obligasi berwawasan lingkungan BRI meliputi: energi terbarukan, efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, pengelolaan SDA dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, produk yang dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan menghasilkan lebih sedikit polusi, bangunan berwawasan lingkungan serta kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain yang berwawasan lingkungan lainnya.

4 dari 4 halaman

Isu Climate Change Masih Jadi Perbincangan

"Isu climate change saat ini masih menjadi perbincangan di berbagai negara dan munculnya berbagai dampak dari perubahan iklim tersebut banyak menyita perhatian berbagai perusahaan. Salah satunya adalah industri perbankan yang kini tidak hanya memperhatikan faktor profitabilitas, namun juga faktor ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola untuk mencapai keuangan berkelanjutan (sustainable finance),” ujar Sunarso.

"Karena sektor jasa keuangan, khususnya perbankan dan utamanya BRI, memiliki peran penting dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi melalui perubahan pola bisnis konvensional menjadi berkelanjutan," ia menambahkan.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana dalam emisi green bond tersebut adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Berikut adalah perkiraan periode Penawaran awal hingga tercatat di PT Bursa Efek Indonesia.

Tanggal Penawaran Awal : 23 Juni 2022 selambat-lambatnya 1 Juli 2022

Tanggal Pernyataan Efektif : 12 Juli 2022

Tanggal Penawaran Umum : 14-15 Juli 2022

Tanggal penjatahan : 18 Juli 2022

Tanggal pembayaran dari investor : 19 Juli 2022

Tanggal distribusi obligasi : 20 juli 2022

Tanggal Pencatatan : 21 Juli 2022