Liputan6.com, Jakarta - PT Aldiracita Sekuritas prediksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai kisaran 7.200-7.500 hingga akhir 2022. Sejumlah sentimen dalam negeri dan luar negeri bayangi IHSG.
“Target IHSG 7.200-7.500. Kita berada di area yang tidak pasti,” kata Head of Research Aldiracita Sekuritas Agus Pramono dalam Media Gathering Literasi dan Inklusi Keuangan 2022, ditulis Rabu (29/6/2022).
Baca Juga
Sentimen yang akan bayangi IHSG pada semester II 2022 salah satunya pertumbuhan earning emiten.Hal ini didukung pemulihan ekonomi.
Advertisement
Meski demikian, Agus menilai, ada sejumlah risiko yang dapat guncang pasar modal antara lain perlambatan ekonomi global dapat sebabkan koreksi harga komoditas. Kemudian perang dagang Amerika Serikat-China, perang Rusia-Ukraina, dan gangguan rantai pasokan akibat tingginya permintaan tapi penjualan rendah.
Dia menuturkan, penopang IHSG mulai dari sektor komoditas, consumer staple, komunikasi dan bank.
Untuk saham pilihan, Agus memilih saham antara lain, Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). “BBTN, JPFA, INCO, PTBA, dan TLKM,” kata Agus.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penutupan IHSG Selasa 28 Juni 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Selasa (28/6/2022). Sebagian besar sektor saham tertekan.
Pada penutupan perdagangan, mengutip data RTI, IHSG melemah 0,28 persen ke posisi 6.969,45. Indeks LQ45 merosot 0,31 persen ke posisi 1.007,63. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.012,20 dan terendah 6.960,07.
Sebanyak 296 saham melemah sehingga menekan IHSG. 219 saham menguat dan 175 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.133.043 kali dengan volume perdagangan 19,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.823.
Sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXbasic melemah 1,45 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance turun 1,03 persen, indeks sektor saham IDXtechno melemah 0,99 persen, indeks sektor saham IDXproperty tergelincir 0,67 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 0,47 persen. Sedangkan indeks sektor saham IDXenergy naik 1,19 persen dan catat penguatan terbesar.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, secara teknikal, pergerakan IHSG masih rawan koreksi karena masih tertahan oleh level moving average (MA)20 dan MA60-nya. Untuk katalis, ia mnenilai, pergerakan IHSG dipengaruhi harga komoditas energi.
"Kalau kita cermati pergerakan IDX energy hari ini menguat, kemudian dari global lainnya investor masih waspadai ancaman inflasi yang tinggi di Amerika Serikat dan Eropa yang berakibat ke ancaman resesi dan perlambatan ekonomi global,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham TGRA melonjak 19,05 persen
-Saham ABBA melonjak 18,95 persen
-Saham BOLT melonjak 16,24 persen
-Saham DSFI melonjak 10,53 persen
-Saham ESSA melonjak 10,24 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham HITS melemah 6,99 persen
-Saham BEBS melemah 6,99 persen
-Saham YPAS melemah 6,96 persen
-Saham ASHA melemah 6,94 persen
-Saham ESTA melemah 6,94 persen
Saham-saham paling aktif ditransaksikan secara nilai:
-Saham BBCA senilai Rp 872,2 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 693,2 miliar
-Saham MDKA senilai Rp 491,3 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 452,1 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 393,3 miliar
Saham-saham yang aktif ditransaksikan secara frekuensi:
-Saham MPOW ditransaksikan 54.997 kali
-Saham BBCA ditransaksikan 29.284 kali
-Saham WOWS ditransaksikan 28.141 klai
-Saham ADMR ditransaksikan 24.103 kali
-Saham ANTM ditransaksikan 20.571 kali
Bursa Saham Asia pada 28 Juni 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia menguat pada perdagangan Selasa, 28 Juni 2022 seiring investor khawatir kondisi ekonomi. Indeks Hong Kong Hang Seng menguat 0,7 persen, dan indeks Hang Seng teknologi bertambah 0,73 persen.
Di sisi lain, investor teknologi Prosus NV akan jual sebagian sahamnya di Tencent untuk mendanai pembelian kembali sahamnya dan induknya Naspers. Tencen turun 4,02 persen.
Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,66 persen ke posisi 27.049,47. Indeks Topix bertambah 1,06 persen ke posisi 1.907,38. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,84 persen ke posisi 2.422,09. Indeks Kosdaq melemah 0,14 persen ke posisi 769,51.
Bursa saham China menguat. Indeks Shanghai bertambah 0,89 persen ke posisi 3.409,21. Indeks Shenzhen menguat 1,23 persen ke posisi 12.982,69. Indeks MSCI Asia Pasifik bertambah 0,29 persen. Indeks Australia naik 0,86 persen menjadi 6.763,6.
“Apa yang sebenarnya mulai kami lihat adalah sedikit bukti, ini sangat tentatif, tetapi sedikit bukti, dari investor yang mencari waktu paling bawah dalam hal pasar saham pada khususnya,” ujar Head of APAC Macro Strategy State Street Global Markets, Dwyfor Evans, dikutip dari laman CNBC, Selasa pekan ini.
Indeks dolar AS berada di posisi 103,938. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 135,73 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,6938. Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 1,39 persen menjadi USD 111,09 per barel. Harga minyak Brent bertambah 1,38 persen ke posisi USD 116,68 per barel.
Advertisement