Liputan6.com, Jakarta - PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) menargetkan penyelesaian sejumlah akuisisi proyek baru pembangkit listrik berbasis EBT pada 2022.
Direktur Konstruksi Kencana Energy, Rusmin Cahyadi mengatakan, hal itu dimaksudkan guna mempercepat akselerasi proyek energi bersih di Indonesia.
Baca Juga
Beberapa proyek baru yang sudah selesai diakuisisi yakni pembangkit listrik mini hidro (mini hydroelectric power plant/PLTM) berkapasitas 10 Megawatt(MW) yang saat ini sudah mulai proses pembangunan PLTM dan biomassa berkapasitas 5 MW. Serta konstruksi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1,3 MW.
Advertisement
“Kami akan terus berupaya mengembangkan usaha secara berkesinambungan dan berkomitmen memberikan kontribusi bagi perkembangan sektor EBT di tanah air,” kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (29/6/2022).
Sejalan dengan target ini, Rusmin menegaskan Kencana Energi Lestariakan terus mengembangkan usaha di bidang EBT, mengingat saat ini bauran EBT yang dimanfaatkan baru sekitar 11 persen.
Direktur Operasional Kencana Energy, Karel Sampe Pajung, mengatakan hingga Desember 2021, perseroan menjalankan usaha Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) melalui tiga entitas usaha. Yaitu PT Energy Sakti Sentosa/ESS (PLTA Pakkat), PT Bangun Tirta Lestari (PLTA Air Putih) dan entitas anak tak langsung PT Nagata Dinamika Hidro Madong (PLTM Madong, Sulawesi Selatan).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
PLTM Madong
"Khusus PLTM Madong, hingga akhir 2021, proyek ini memang belum beroperasi komersial. PLTM ini dikembangkan dengan konsep run-of-river dan dibangun dengan kapasitas 10 MW. Target produksi energi listrik tahunan mencapai 59,28 GWh per tahun dengan faktor pembangkitan (capacity factor) sekitar 68 persen,” ungkap Karel.
Proses pembangunan masih berlangsung dan KEEN melalui NDHM sudah menyelesaikan pembangunan jalan akses. Hingga akhir 2021, pekerjaan konstruksi dan engineering di area PLTM Madong telah mencapai 99,82 persen. Adapun per 25 Maret 2022, PLTM Madong sudah mencapai tanggal operasi komersial.
Kinerja Kuartal I 2022
Direktur Keuangan Kencana Energy, Giat Widjaja, menyampaikan dari sisi kinerja, sepanjang kuartal I 2022, perseroan meraih laba bersih USD 3,24 juta atau setara dengan Rp 47 miliar (asumsi kurs Rp 14.500 per USD), meroket 145 persen dari kuartal I 2021 senilai USD 1,32 juta.
Kenaikan laba bersih ini seiring dengan pendapatan KEEN yang melonjak 37,41 persen menjadi USD 9,66 juta atau setara Rp 140 miliar, dari kuartal I 2021 sebesar USD 7,03 juta. KEEN juga mampu memangkas beban langsung hingga 81 persen menjadi USD 568.776 atau setara Rp 8,25 miliar dari sebelumnya USD 3,04 juta.
Advertisement
Kencana Energi Lestari Tebar Dividen 2021 Rp 5,46 per Saham
Sebelumnya, PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Rabu, 29 Juni 2022.
Wakil Direktur Utama Kencana Energy, Wilson Maknawi mengatakan, hasil RUPST tersebut yakni menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan 2021, menyetujui dan menetapkan penggunaan laba Tahun Buku 2021, termasuk pembagian dividen.
RUPST juga menyetujui perubahan susunan anggota direksi dan anggota dewan komisaris, dan melaporkan realisasi penggunaan dana IPO.
Wilson mengatakan, RUPST menyetujui pembagian dividen final sebesar USD 1,35 juta atau setara dengan rasio pembagian dividen 16,8 persen dari laba bersih 2021 sebesar USD 7,99 juta. Sehingga dividen per saham yakni Rp 5,46 per saham. Sementara itu, sisa laba bersih sebesar USD 6.649.468 akan digunakan untuk operasional perusahaan.
"Sebagai perbandingan, RUPST KEEN 31 Agustus 2021, juga menyetujui pembagian dividen 11,57 persen dari laba bersih 2020, atau sama dengan USD 1 juta, dengan dividen di angka Rp 3,88 per saham,” kata Wilson dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (30/6/2022).
Agenda RUPS Lainnya
Sesuai agenda RUPST, Tepco Renewable Power Incorporated telah tercatat sebagai salah satu pemegang saham Kencana Energi Lestari sebanyak 25 persen atau 916.578.200 lembar saham. Terbesar ketiga setelah PT Paramata Indah Lestari 30,30 persen dan pemegang saham publik 26,71 persen.
RUPST juga mengangkat Yamaguchi Masahiro sebagai anggota komisaris dan Takasawa Kazunori sebagai anggota direksi sebagai upaya Perseroan untuk meningkatkan GCG dan membantu mencapai komitmen Perseroan terhadap operational excellence.
Dengan demikian, susunan komisaris dan direksi perseroan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Albert Maknawi
Komisaris: Jeanny Maknawi Joe
Komisaris: Yamaguchi Masahiro
Komisaris Independen: Sim Idrus Munandar
Komisaris Independen: Freenyan Liwang
Direksi
Direktur Utama: Henry Maknawi
Wakil Direktur Utama: Wilson Maknawi
Direktur Konstruksi: Rusmin Cahyadi
Direktur Operasional: Karel Sampe Pajung
Direktur Keuangan: Giat Widjaja
Direktur: Takasawa Kazunori
Advertisement