Liputan6.com, Jakarta - PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) berencana bagikan dividen untuk tahun buku 2022. Pembagian dividen ini juga mempertimbangkan kondisi kinerja keuangan perseroan.
"Jadi mengenai dividen kita ada rencana distribusi sebanyak-banyaknya 30 persen dari laba bersih tahun buku 2022," ujar Direktur Keuangan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk, Lim Chi Yin saat virtual meeting, Kamis (30/6/2022).
Baca Juga
Untuk mencapai target kinerja keuangan, Sumber Tani Agung Resources pun siapkan strategi mulai dari perkebunan, pabrik hingga industri hilir. Strategi pertumbuhan untuk perkebunan dengan meningkatkan luas tanam menjadi 50.000 hektar pada 2025 dengan akuisisi perkebunan dari perusahaan lain.
Advertisement
Kedua, strategi pertumbuhan melalui pabrik baru di anak perusahaan PT Flora Nusa Perdana (FNP), PT Paten Alam Lestari (PAL), dan PT Sumatera Candi Kencana (SCK).
Perseroan juga meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan inti sawit dan pengadaan fasilitas self mobile conveyor PKE di KSJA.Ketiga, strategi pertumbuhan untuk industri hilir antara lain ekspansi ke hilir dengan produksi olein dan stearin melalui pembangunan fasilitas kilang di Lubuk Gaung-STAOF, pendirian fasilitas pelabuhan dan tangki penyimpanan di Lubuk Gaung-STAOF. Selain itu, ada juga pembangunan fasilitas tangki penyimpanan di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan pendirian pabrik biodiesel.
PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), grup usaha kelapa sawit swasta yang berkantor pusat di Sumatera Utara, Indonesia. Per kuartal I 2022, perseroan memiliki perkebunan dengan luas sebesar 42,1886 hektar (Ha) yang terdiri dari 38,008 kebun inti dan 4,178 kebun plasma, dengan rata-rata hasil FB yield c 22,8 (Ton/Ha) pada 2021.
Sedangkan, profil umur perkebunan yang menarik, dengan 72 persen (30,581 ha) didominasi oleh umur sawit prima dan 15 persen (6,179 ha) didominasi oleh sawit muda. Potensi besar untuk berkembang dengan rata-rata usia saat ini, yaitu 13 tahun.
Sementara itu, penjualan perseroan pada kuartal I 2022 Rp 1,63 triliun, EBITDA Rp 712 miliar, PATMI Rp 432 miliar. Lalu, total aset pada kuartal I 2022 Rp 7 triliun, total liabilitas Rp 2,8 triliun, serta total ekuitas Rp 4,1 triliun.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sumber Tani Agung Resources Patok Harga Perdana Rp 600, Simak Jadwal IPO
Sebelumnya, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk menetapkan harga saham perdana Rp 600 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Harga saham perdana yang ditetapkan tersebut berada di batas atas dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 470-Rp 605 per saham.
Mengutip prospektus perseroan di laman e-ipo.co.id, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk menawarkan 877.072.000 saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham yang diterbitkan tersebut 8,06 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.
PT Sumber Tani Agung Resources Tbk menetapkan harga perdana Rp 600 per saham. Dengan demikian, dana yang diperoleh dari IPO sebesar Rp 526,24 miliar.
Perseroan juga mengadakan program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan atau management and employee stock option program (MESOP) dengan jumlah 1,28 persen saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Jumlah saham yang ditetapkan dalam MESOP sebanyak 141.176.000 saham.
Apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, perseroan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 85.870.100 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu setara 0,78 persen dari modal ditempatkan dan disetor penih setelah IPO. Harga penawaran Rp 600 per saham. Jumlah keseluruhan IPO sebanyak-banyaknya 962.942.100 saham dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 577,76 miliar.
Advertisement
Dana Hasil IPO
Perseroan akan memakai dana hasil IPO ini antara untuk pembangunan industri hilir oleh PT Sumber Tani Agung Oils and Fats (STAOF) yang berlokasi di Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Dumai, Riau.
Selain itu, dana IPO akan digunakan untuk belanja modal antara lain sekitar 56 persen untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 MT/CPO per hari, dan diperkirakan selesai Oktober 2023. Selanjutnya sekitar 22 persen untuk pembangunan fasilitas dermaga membutuhkan waktu 22 bulan yang diperkirakan selesai Oktober 2023.
Sekitar 22 persen akan digunakan untuk tangka timbun berkapasitas 35.000 MT tersebut membutuhkan waktu 22 bulan yang diperkirakan selesai Oktober 2023.
Perseroan telah menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Sesudah IPO, pemegang saham perseroan antara lain PT Malibu Indah Lestari sebesar 36,78 persen, PT Kedaton Perkasa sebesar 28,94 persen, Russel Maminta Wijaya sebesar 13,26 persen. Selain itu, Gani sebesar 6,35 persen, Lele Tanjung sebesar 3,76 persen, Hardi Mistani sebesar 2,85 persen dan masyarakat sebesar 8,06 persen.
Bidik Rp 530 Miliar dari IPO
Sebagai upaya mendukung program pemerintah di bidang hilirisasi, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) berencana mengembangkan usaha di bidang refinery. Untuk merealisasikan rencana itu, Sumber Tani Agung Resources akan menghimpun dana dari pasar modal melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Direktur Utama Sumber Tani Agung Resources, Mosfly Ang menuturkan, Perseroan akan menawarkan sebanyak banyaknya 877.072.000 saham dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah itu mewakili sebanyak-banyaknya 8,06 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO, dengan harga penawaran Rp 470-605 setiap saham.
Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana hingga Rp 530,63 miliar. Adapun PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT CIMB Niaga Sekuritas akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi tersebut.
"Perseroan akan menggunakan seluruh dana dari Penawaran Umum Perdana Saham untuk belanja modal (capital expenditure) pembangunan industri hilir anak usaha yaitu PT Sumber Tani Agung Oils & Fats (STAOF) di atas lahan seluas 42,6 Ha,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (9/2/2022).
Secara rinci, sekitar 54 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pembangunan refinery dengan kapasitas 2.000 MT CPO per hari.
Kemudian sekitar 23 persen akan digunakan untuk pembangunan fasilitas dermaga. Sisanya, sekitar 23 persen digunakan untuk tangki timbun dengan kapasitas 35.000 MT. Ketiga proyek tersebut akan digarap selama 22 bulan dan diperkirakan rampung pada Oktober 2023.
Advertisement