Liputan6.com, Jakarta - PT Chemstar Indonesia Tbk, perusahaan bergerak dalam industri dan perdagangan bahan kimia sosialisasi untuk industri tekstil menetapkan harga perdana Rp 150 per saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Harga penawaran saham perdana itu di batas bawah dari kisaran yang ditawarkan Rp 150-Rp 190 per saham. PT Chemstar Indonesia Tbk menawarkan 500 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu 29,41 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum. Dengan demikian, perseroan akan peroleh dana IPO Rp 75 miliar.
Baca Juga
Perseroan juga menerbitkan sebanyak 250 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 20,83 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan secara cuma-Cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Advertisement
Setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Demikian mengutip dari laman e-ipo, ditulis Senin (4/7/2022).
Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama satu tahun. Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 25 per saham.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rencana Penggunaan Dana IPO
Harga pelaksanaan waran sebesar Rp 200 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek dimaksud diterbitkan yang berlaku mulai 9 Januari 2023-7 Juli 2023. Adapun total dana dari waran seri I sebanyak-banyaknya Rp 50 miliar.
Rencana penggunaan dana IPO antara lain sekitar 27,87 persen untuk pembelian tanah dan bangunan yang saat ini digunakan perseroan sebagai pabrik dan kantor perseroan.
Kemudian sisanya sekitar 72,13 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan antara lain pembeliaan persediaan, pengembangan usaha dan pemasaran. Modal kerja itu tergolong dalam operating expenditure (opex).
“Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I jika dilaksanakan oleh pemegang waran, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yaitu pembeliaan persediaan,” tulis perseroan.
Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Advertisement
Jadwal IPO
Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO dan waran antara lain Kwee Sutrimo sebesar 0,62 persen, Eko Muljono Suprapto sebesar 0,62 persen, Wim Zulkarnaen sebesar 0,62 persen, PT Tunas Bahtera Harum sebesar 59,69 persen, masyarakat melalui saham sebesar 25,64 persen dan waran sebesar 12,82 persen.
Untuk jadwal IPO antara lain:
-Tanggal efektif pada 30 Juni 2022
-Masa penawaran umum perdana saham pada 4 Juli 2022-6 Juli 2022
-Tanggal penjatahan pada 6 Juli 2022
-Tanggal distribusi pada 7 Juli 2022
-Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2022
-Masa perdagangan waran seri I di pasar regular dan pasar negosiasi pada 8 Juli 2022-4 Juli 2023
-Masa perdagangan waran seri I pada pasar tunai pada 8 Juli 2022-6 Juli 2023
-Periode pelaksanaan waran seri I pada 9 Januari 2023-7 Juli 2023
-Akhir masa berlakunya waran seri I pada 7 Juli 2023