Liputan6.com, Jakarta - PT Blue Bird Tbk (BIRD) akan optimalkan serapan belanja modal (capital expenditure/capex) pada paruh kedua tahun ini. Hal itu merujuk pada tren mobilitas masyarakat pada semester II 2022 yang kian ramai.
Sehingga asumsinya permintaan untuk jasa transportasi juga akan meningkat. "Kita belanja tahun ini skeitar Rp 1,2 triliun. Kita baru realisasian sebagian kecil dari situ. Sesuai budget yang kita canangkan untuk realisasi capex pada recovery period yang lebih normal di semester II,” kata Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono kepada Liputan6.com, Senin (4/7/2022).
Baca Juga
Dalam waktu dekat, Andrianto mengatakan belanja modal itu akan dialokasikan untuk total 1.000 armada. Secara keseluruhan tahun, perseroan menargetkan operasional 5.000 unit armada, baik melalui penambahan maupun peremajaan.
Advertisement
"Seluruh kendaraan sampai dengan 5.000 unit tahun ini. Termasuk peremajaan. Jadi bukan hanya penambahan. Untuk berapa yang bertambah dan berapa yang peremajaan, kami masih menyesuaikan dengan demand,” imbuhnya.
Saat ini, Blue Bird memiliki 15 anak perusahaan dan tersebar di 18 lokasi di Indonesia. Yakni Jadetabek, Cilegon, Medan, Manado, Bandung, Palembang, Padang, Pangkalpinang, Batam, Bali, Lombok, Semarang, Surabaya, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan, Solo dan Yogyakarta.
Jaringan distribusi perusahaan yang ekstensif mencakup lebih dari 600 titik eksklusif di hotel, mal, pusat perbelanjaan, dan lokasi lainnya. Integrasi bisnis Blue Bird terdiri dari empat pilar utama meliputi layanan taksi reguler di bawah merek Blue Bird dan Pusaka.
Kemudian layanan taksi eksekutif di bawah merek Silver Bird, layanan kendaraan limusin dan sewa mobil di bawah merek Golden Bird, dan layanan sewa bus di bawah merek Big Bird.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Blue Bird Siap Sebar Dividen Rp 150,12 Miliar
Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk akan membagikan dividen Rp 150,12 miliar untuk tahun buku 2021. Pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 23 Juni 2022.
Komisaris Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Sri Ayati menuturkan,RUPST menetapkan pembagian dividen tunai yang berasal dari sebagian laba ditahan perseroan yang belum ditentukan penggunaannya untuk tahun bulu yang berakhir pada 31 Desember 2021 sebesar Rp 150,12 miliar, 6,72 persen dari seluruh laba ditahan. Pembagian dividen akan dilaksanakan pada 22 Juli 2022.
"Sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya," ujar Noni dikutip dari keterangan tertulis, Senin (27/6/2022).
Selain penetapan pembagian dividen, RUPST juga membahas sejumlah agenda, yaitu persetujuan atas laporan tahunan perseroan, termasuk laporan Direksi dan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2021, penunjukan akuntan publik independen untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian perseroan dan entitas anak untuk tahun buku 2022, persetujuan atas perubahan dan pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris perseroan serta penetapan remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2022.
Dalam RUPST juga disetujui untuk menunjuk kembali KAP Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan, member of Crowe Global untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas Anak untuk tahun buku 2022.
Advertisement
Rombak Susunan Pengurus
Dalam kesempatan yang sama, RUPST juga menyetujui pengangkatan kembali Drs. Gunawan Surjo Wibowo sebagai Komisaris perseroan, dan Rinaldi Firmansyah, MBA sebagai Komisaris Independen perseroan.
RUPST Blue Bird juga mengangkat tiga anggota Dewan Komisaris baru, yaitu Irjen Pol, (Purn.) Drs. Budi Setiyadi, SH, M.Si, Komjen Pol. (Purn.) Drs. Setyo Wasisto, SH dan Alamanda Shantika, S.Kom. S.Si, masing-masing sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Selain itu, perseroan menetapkan remunerasi kotor bagi semua anggota Dewan Komisaris perseroan untuk tahun buku 2022, sama dengan keputusan RUPS Tahunan perseroan tahun 2019, yaitu keseluruhan maksimum sebesar Rp 5.655.000.000.
RUPST juga menyetujui untuk memberikan wewenang kepada dewan Komisaris perseroan untuk menetapkan besarnya remunerasi bagi seluruh anggota Direksi perseroan untuk tahun buku 2022 dan menetapkan pembagiannya diantara para anggota Direksi perseroan.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono menuturkan, Bluebird berkomitmen untuk terus bertransformasi menyesuaikan kebutuhan pelanggan demi menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan.
"BIRD telah menunjukkan keberhasilan strategi pertumbuhan jangka panjang yang mencakup pertumbuhan organik, menangkap peluang tren mobilitas ramah lingkungan melalui peremajaan dan pengadaan armada berbahan bakar gas alam terkompresi (CNG) dan mobil listrik di berbagai kota besar di Indonesia," ujar dia.
Ia menambahkan, ekspansi layanan dengan menggandeng mitra strategis, serta meningkatkan efektivitas operasional Perseroan. Hal ini direalisasikan melalui pemanfaatan kekuatan neraca dan arus kas perusahaan serta memaksimalkan sinergi Group Bluebird.
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatat kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. PT Blue Bird Tbk membukukan pertumbuhan pendapatan dan mencetak laba bersih selama tiga bulan pertama 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (2/5/2022), PT Blue Bird Tbk mencatat pendapatan bersih Rp 673,98 miliar pada kuartal I 2022. Realisasi pendapatan itu naik 40,39 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 480,05 miliar.
Beban langsung naik 26,21 persen menjadi Rp 500,75 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 396,76 miliar.
Dengan demikian, laba bruto naik 107,97persen menjadi Rp 173,22 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 83,29 miliar. Beban usaha bertambah 6,47 persen menjadi Rp 138,30 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 83,29 miliar.
Perseroan mencetak laba usaha Rp 34,92 miliar pada kuartal I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 46,60 miliar.PT Blue Bird Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 47,14 miliar pada kuartal I 2022.
Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya rugi Rp 28,25 miliar.PT Blue Bird Tbk mencatat laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 18 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 11.
Total ekuitas naik menjadi Rp 5,19 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 5,14 triliun. Total liabilitas tercatat Rp 1,45 triliun pada Maret 2022.
Perseroan mencatat aset naik menjadi Rp 6,65 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 6,59 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,06 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 945,63 miliar.
Advertisement