Sukses

Jurus Blue Bird Tetap Eksis di Tengah Gempuran Transportasi Online

Jalanan meski kini dibanjiri pengemudi transportasi online, hal itu tak menyurutkan semangat Blue bird untuk terus melaju beriringan.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki era disrupsi teknologi, masyarakat dihadapkan dengan berbagai layanan yang dipermudah melalui kanal digital. Mobilitas masyarakat di tengah bonus demografi juga memerlukan terobosan untuk mengurai riuh di kota-kota besar.

Jalanan meski kini dibanjiri pengemudi transportasi online, hal itu tak menyurutkan semangat Blue bird untuk terus melaju beriringan. Bukan hanya sekadar perusahaan taksi, Blue bird bahkan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di kota-kota besar utamanya.

Jika New York terkenal dengan yellow taxi dan London dengan black cab, Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia memiliki Blue Bird, taksi biru yang selalu menghiasi jalan-jalan Ibukota nan sibuk.

Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk (BIRD), Adrianto Djokosoetono mengatakan, eksistensi Blue Bird hingga hari ini tak lepas dari nilai-nilai yang dibangun perusahaan. Blue Bird berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan kebahagiaan. Bukan hanya bagi pelanggan, tetapi juga bagi keluarga besar Blue Bird.

“Saya pikir salah satu yang utama adalah selama ini kita tetap berikan pelayanan yang konsisten, nyaman, dan aman. Itu semua bisa kita lakukan karena bertahun-tahun sudah menjadi budaya di perusahaan. Di mana sebenarnya setiap tahun kita memberikan apresiasi kepada pengemudi dan karyawan kita,” Kata Andrianto dalam wawancara ekslusif bersama Liputan6.com, Sabtu (9/7/2022).

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Blue Bird Peduli

Melalui Blue Bird Peduli, sejak 1998 perseroan telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 35 ribu anak pengemudi dna anak karyawan yang berprestasi. Baik di tingkat SMP, SMA, maupun universitas.

Selain itu, melalui program Kartini Bluebird, perseroan telah melaksanakan program kewirausahaan bagi lebih dari 400 ibu rumah tangga yang merupakan istri pengemudi dan karyawan. Blue Bird Peduli juga telah memberangkatkan haji dan umrah lebih dari 200 pengemudi.

Serta telah memvaksinasi lebih dari 23 ribu jiwa dan mendonorkan 40 donor plasma convalescence salama pandemi Covid-19.

Selain itu, menjawab tantangan perkembangan era, Blue Bird juga berinovasi untuk bisa beradaptasi. Alih-alih memandang sebagai persaingan, Blue Bird melihat kehadiran transportasi online sebagai media pembelajaran bagi Blue Bird agar bisa terus berkembang ke depannya.

"Kompetitor itu penting buat Blue Bird karena kita bisa melihat dan belajar apa yang dilakukan kompetitor supaya bisa jadi lebih baik,” kata Andrianto.

Sehubungan dengan itu, perseroan memiliki tiga visi strategis, yakni multi channel atau akses, multi product, dan multi payment. Perseroan melakukan pengembangan pada aplikasi online My Bluebird.

Selain itu, erusahana melakukan kerja sama dengan banyak pihak yang memiliki layanan digital untuk mengintegrasikan layanan My Bluebird. Misalnya, kerja saham dengan GoTo Grup, Traveloka BCA hingga Shopee untuk pembayaran. Kerjasama dengan pihak-pihak tersebut meliputi akses pemesanan maupun pembayaran.

 

3 dari 4 halaman

Blue Bird Bakal Punya Minimal 100 Unit Kendaraan Listrik pada 2022

Sebelumnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) berencana menambah kendaraan listrik (electric vehicle/EV), sekurang-kurangnya menjadi 100 unit hingga akhir tahun.

Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono mengatakan, jumlah tersebut kemungkinan masih akan bertambah, menyesuaikan perkembangan terkini di tanah air.

"Saat ini kita punya sekitar 60 kendaraan listrik sampai dengan akhir tahun kita targetkan mungkin mungkin 100-125 total armadanya. Kita akan tambah sekitar 50 mobil, mungkin bisa lebih, tergantung situasi nantinya,” kata Adrianto dalam wawancara eksklusif bersama Liputan6.com, ditulis Selasa, 5 Juli 2022.

Adapun kendaraan listrik tidak hanya digunakan untuk armada taksi, melainkan juga untuk persewaan atau rental. Hal itu merujuk pada minat masyarakat yang tinggi terhadap kendaraan listrik, sehingga perseroan menginisiasi rental kendaraan listrik.

Secara garis besar, perseroan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1,2 triliun untuk penambahan dan peremajaan armada, termasuk untuk kendaraan listrik.

Namun, Adrian belum bisa merinci porsi untuk belanja kendaraan listrik. Menurunnya, belanja modal untuk pengadaan kendaraan listrik saat ini masih relatif kecil.

"Belanja modal untuk kendaraan listrik masih sebagian kecil dari capex yang kita akan lakukan di semester II,” kata dia.

Perseroan mengakui, implementasi kendaran listrik ini masih belum bisa dilakukan secara masif. Alasannya, pertama dari sisi harga yang lebih mahal dibanding mobil konvensional. Di sisi lain, ketersediaan unit yang secara fungsional bisa digunakan untuk taksi masih minim.

"Jadi limitasi dari jenis kendaraan membuat kita masih menunggu kapan untuk implementasi kendaraan listrik secara masif ke depannya,” tutur Adrianto.

4 dari 4 halaman

Operasikan Kendaraan Listrik

Di sisi lain, penggunaan kendaraan listrik itu sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mewujudkan agenda visi berkelanjutan 50/30. Perseroan bertekad mengurangi 50 persen emisi karbon dan buangan operasional pada 2030.

Sejak 2019, perusahaan mulai mentransformasi armadanya dengan kendaraan listrik mobil bermerek Tesla dan BYD. Hingga 2021, perusahaan juga telah menambahkan unit mobil listrik armada sewaannya.

Blue Bird juga melengkapi jajaran armadanya dengan menggunakan kendaraan berbahan bakar CNG (Gas Bumi Terkompresi) sebagai salah satu solusi alternatif ramah lingkungan.

Untuk itu, Blue Bird melakukan proses transformasi armadanya ke kendaraan berbahan bakar CNG, yang hingga 2021 mencapai 2,200 armada dan memiliki emisi karbon lebih rendah hingga 75 persen dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak.

Sebagai salah satu perusahaan transportasi darat terbesar di Indonesia, Blue Bird secara konsisten melaksanakan pengecekan emisi rutin dua kali dalam setahun untuk memastikan 100 persen dari total armadanya aman, nyaman, dan telah lulus pengecekan uji emisi.