Sukses

Trivia Saham: Mengenal Sektor Consumer Cylical dan Non Cylical

Trivia saham kali ini membahas perbedaan sektor saham siklikal dan non siklikal.

Liputan6.com, Jakarta - Menelisik sektor-sektor saham, pelaku pasar mungkin akan menemukan sektor consumer cylical dan consumer non cyclical. Meski sama-sama sektor konsumer, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar.

Secara garis besar, consumer cyclical (siklis) adalah kelompok saham yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan siklus bisnis perusahaan. Ketika ekonomi tumbuh, harga saham siklikal naik. Sebaliknya, ketika ekonomi turun maka harga saham mereka akan turun.

Melansir Investopedia, ditulis Minggu (10/7/2022), saham siklis mewakili perusahaan yang membuat atau menjual barang dan jasa pilihan yang diminati saat ekonomi sedang baik.

Di antaranya seperti yang berkaitan dengan restoran, jaringan hotel, maskapai penerbangan, furnitur, pengecer pakaian kelas atas, dan produsen mobil.

Sederhananya, kelompok siklis dapat dilihat sebagai perusahaan yang memproduksi barang non pokok, atau kebutuhan sekunder dan tersier. Orang-orang bisa saja menghentikan pengeluaran untuk sektor ini ketika masa sulit. Ketika orang menunda atau berhenti membeli sesuatu, pendapatan perusahaan yang memproduksi dan menjual produk tersebut turun. Kondisi itu yang memberi tekanan pada harga saham perusahaan.

Lalu, bagaimana dengan saham non siklis?

Berkebalikan dengan sektor siklis yang bergantung pada perkembangan ekonomi makro, saham sektor non siklis masih masih mampu tumbuh bahkan saat ekonomi melambat. Sederhananya, sektor ini mencakup perusahana-perusahaan yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan pokok.

Saham perusahaan yang memproduksi barang dan jasa ini juga dinilai defensif karena dapat melindungi investor dari dampak penurunan ekonomi. Saham-saham di sektor ini adalah tempat yang bagus untuk berinvestasi ketika prospek ekonomi tengah suram.

Barang-barang produksi yang termasuk dalam sektor ini, seperti pasta gigi, sabun, shampo, dan deterjen. Barang-barang itu mungkin tak tampak seperti kebutuhan pokok (pangan).

Akan tetapi, kebanyakan orang tidak akan bisa menahan untuk tidak menggunakan produk-produk tersebut dalam jangka waktu yang lama. Perlu dicermati, kendati sektor ini cukup aman. Namun, harganya juga tidak akan tumbuh signifikan saat ekonomi tumbuh.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Trivia Saham: Siapkan Dana Healing Lewat Investasi, Kenapa Tidak?

Sebelumnya, padatnya aktivitas sehari-hari tak jarang membuat penat. Apalagi, setelah dua tahun dilakukan pembatasan sosial, rasanya tak apa untuk rehat sejenak. Kegiatan itu baru-baru ini populer dengan istilah healing.

Namun, rencana tersebut acap batal lantaran belum ada kesiapan dana. Untuk itu, perlu persiapan agar healing bisa dilakukan seoptimal mungkin.

Sehingga tujuan semula untuk refresh bisa berbuah manis dan siap menyongsong hari berikutnya dengan energi baru.

Kabar baik, persiapan dana untuk healing ini bisa dilakukan melalui investasi, lho. Caranya, tentukan dulu tujuan dan waktu liburan dilakukan.

Sebagai bahan pertimbangan, tentu liburan ke luar negeri akan lebih banyak dana yang dibutuhkan dibandingkan liburan di dalam negeri.

Ketika ingin berlibur ke luar negeri, tidak hanya memikirkan dana transportasi dan destinasi, tapi juga kebutuhan visa dan dokumen lainnya.

Perlu dipertimbangkan juga akomidasi yang mengacu pada hari kerja atau akhir pekan. Biasanya, biaya akomodasi untuk akhir pekan lebih mahal.

Setelah menentukan tujuan dan waktu bepergian, buat perencanaan biayanya. Mulai dari transportasi, penginapan, perkiraan destinasi, dan biaya lain yang diperlukan.

Misalnya untuk membeli oleh-oleh dan sebagainya. Jika perlu, tambahkan dana cadangan di luar kebutuhan inti selama liburan.

Tapi, bagaimana caranya mempersiapkan dana liburan?

3 dari 5 halaman

Caranya

Melansir Koinworks, Sabtu (25/6/2022), cara pertama yang bisa dilakukan adalah membuka rekening baru yang dikhususkan untuk menabung dana liburan.

Setelah itu, langsung alokasikan dana pada rekening tersebut segera setelah memperoleh penghasilan bulanan (misalnya gaji).

Investasi juga bisa menjadi opsi menarik untuk menghimpun dana untuk liburan. Pilihan instrumen investasi dan jangka waktu bisa ditentukan calon investor, tergantung kapan jadwal berliburnya.

Persiapan dana liburan lewat investasi cenderung lebih cepat. Hal itu karena imbal hasil di pasar modal umumnya lebih besar dibanding hanya tabungan biasa.

Namun dengan catatan, instrumen yang dipilih memiliki fundamental yang baik atau dalam tren menguat.

 

4 dari 5 halaman

Trivia Saham: Kenali Istilah saat Perusahaan Proses IPO

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 43 perusahaan dalam proses penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) hingga 6 Juni 2022.

Total dana yang akan dihimpun dari 43 perusahaan tersebut Rp 14,1 triliun. Adapun rincian sektor perusahaan yang sedang proses IPO itu antara lain tiga perusahaan dari sektor basic materials, tiga perusahaan dari sektor industrial, empat perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.

Kemudian sembilan perusahaan dari sektor konsumer non siklikal, delapan perusahaan dari sektor konsumer siklikal, dua perusahaan dari sektor teknologi, dua perusahaan dari sektor healthcare, tiga perusahaan dari sektor energi. Selanjutnya empat perusahaan dari sektor properti dan real estate, serta lima dari sektor infrastruktur.

Kali ini trivia saham membahasi mengenai sejumlah istilah dalam proses IPO. Bagi Anda yang investor pemula mungkin istilah-istilah dalam proses IPO tersebut masih terdengar asing.

Meski demikian, sejumlah istilah tersebut pun perlu diketahui. Berikut sejumlah istilan dalam proses IPO yang dikutip dari Instagram resmi BCA Sekuritas yaitu bca_sekuritas, Minggu (19/6/2022):

-Publikasi pra-efektif

Perusahaan akan memberikan informasi penawaran umum atas saham yang ditawarkan di e-IPO. Publikasi dapat dilakukan setelah perusahaan mendapatkan izin publikasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saat publikasi perusahaan dapat menyampaikan rentang harga saham yang ditawarkan.

-Book building-masa penawaran awal

Anda sebagai calon investor dapat menyampaikan minat pemesanan saham dengan mengisi harga saham yang dikehendaki dan jumlah saham yang dipesan pada harga tersebut. Pada masa ini harga saham masih belum final.

5 dari 5 halaman

Masa Offering

-Offering-masa penawaran umum

Perusahaan sudah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK dan harga saham sudah final ditentukan. Investor harus dapat meneruskan pemesanan yang sudah dilakukan pada masa bookbulding dengan menekan tombol investor telah mengkonfirmasi pesanan ini dan telah membaca prospektus pada sistem e-ipo.

Jika investor belum mengajukan pemesanan pada masa bookbulding, bisa isi pemesanan pada masa offering.

-Allotment-penjatahan

Pada tanggal ini, investor akan mengetahui berapa jumlah saham yang didapatkan, dan bisa cek langsung di sistem e-ipo

-Distribusi

Saham akan dibagikan kepada investor yang melakukan pemesanan sesuai dengan hasil penjatahan, dan bisa cek di Akses KSEI

-Listing atau pencatatan

Saham telah tercatat di BEI jadi sekarang bisa transaksi saham

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.