Liputan6.com, Jakarta - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp 99 miliar, atau setara Rp 6 per lembar saham. Besaran dividen mengacu pada total penghasilan komprehensif tahun berjalan pada 2021 sebesar Rp 548,92 miliar.
Rencana pembagian dividen itu telah mendapatkan restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Summarecon Agung yang diselenggarakan pada 7 Juli 2022. Sepanjang tahun lalu, perseroan mengantongi total penghasilan tahun berjalan sebesar Rp 548,92 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 232,41 miliar.
Baca Juga
Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 323,70 miliar pada 2021. Tumbuh 80 persen dari periode 2020 sebesar Rp 179,83 miliar. Raihan itu sejalan dengan pendapatan yang tumbuh 10,69 persen menjadi Rp 5,56 triliun pada 2021, dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 5,02 triliun.
Advertisement
Selain sebagai dividen, sebesar Rp 5,48 miliar dari total penghasilan komprehensif tahun berjalan 2021 akan disisihkan sebagai dana cadangan. Lalu sisanya sekitar Rp 444,38 miliar akan dicatatkan sebagai laba ditahan.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/7/2022), berikut jadwal pembagian dividen SMRA:
- Tanggal Efektif: 7 Juli 2022
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 15 Juli 2022
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 18 Juli 2022
- Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 19 Juli 2022
- Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 20 Juli 2022
- Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 19 Juli 2022 pukul 16.00
- Tanggal Pembayaran Dividen: 5 Agustus 2022
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Summarecon Agung Bakal Sebar Dividen Rp 6 per Saham
Sebelumnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) akan bagikan dividen dari laba tahun buku 2021 sebesar Rp 99 miliar. Dividen yang dibagikan itu setara Rp 6 per lembar saham.
Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Summarecon Agung pada 7 Juli 2022.
"Untuk dividen, kita akan bagikan Rp 6 per lembar saham dengan total Rp 99 miliar atas tahun buku 2021,” kata Sekretaris Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk, Jemmy Kusnadi dalam paparan publik virtual, Kamis (7/7/2022).
PT Summarecon Agung Tbk mencatatkan pendapatan sebanyak Rp 5,56 triliun pada 2021. Pendapatan tersebut diperoleh 75 persen dari pengembangan properti atau 4,14 triliun, 16 persen dari investasi manajemen dan properti atau 918 miliar, serta 9 persen dari rekreasi dan hospitality atau 502 miliar.
Perseroan mencatatkan laba usaha senilai Rp 1,55 triliun pada 2021 dengan operating profit margin sebesar 28 persen. Sedangkan, laba bersih SMRA mencapai Rp 550 miliar.
Selain itu, RUPST SMRA juga mengumumkan jajaran dewan komisaris dan direksi, sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Ir. Soetjipto Nagaria
Komisaris: Harto Djojo Nagaria
Komisaris Independen: Drs Edi Darnadi
Komisaris Independen: Lexy Arie Tumiwa
Komisaris Independen : Ge Lilies Yamin
Direksi
Direktur Utama: Adrianto P. Adhi
Direktur: Liliawati Rahardjo
Direktur: Soegianto Nagaria
Direktur: Herman Nagaria
Direktur: Sharif Benyamin
Direktur: Lidya Tjio
Direktur: Nanik Widjaja
Direktur: Jason Lim
Advertisement
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang 2021. Ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (27/3/2022), PT Summarecon Agung Tbk mencatat pendapatan Rp 5,56 triliun pada 2021. Pendapatan itu tumbuh 10,69 persen dari periode 2020 sebesar Rp 5,02 triliun.
Beban pokok penjualan dan beban langsung naik 8,62 persen menjadi Rp 2,97 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,73 triliun. Dengan demikian, laba kotor tumbuh 13,17 persen menjadi Rp 2,59 triliun pada 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan mencatat laba kotor Rp 2,29 triliun.
PT Summarecon Agung Tbk membukukan beban penjualan naik 11,15 persen menjadi Rp 306,21 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 275,47 miliar Beban umum dan administrasi turun tipis 1,7 persen dari Rp 746,61 miliar pada 2020 menjadi Rp 733,35 miliar pada 2021.
Perseroan membukukan laba usaha Rp 1,55 triliun pada 2021, atau naik 22,08 persen dari periode 2020 sebesar Rp 1,27 triliun. Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 323,70 miliar pada 2021.
Laba tersebut tumbuh 80 persen dari periode 2020 sebesar Rp 179,83 miliar. Laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 20,82 pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,47.
PT Summarecon Agung Tbk membukukan total liabilitas Rp 14,81 triliun pada 2021 atau turun 6,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,83 triliun. Total ekuitas Rp 11,23 triliun pada 2021, naik 23,60 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,08 triliun.
Total aset perseroan Rp 26,04 triliun pada 2021. Aset naik 4,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 24,9 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 2,77 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,65 triliun.
Realisasi Prapenjualan Semester I 2022
Sebelumnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) meraih marketing sales atau prapenjualan Rp 1,4 triliun hingga kuartal I 2022. Prapenjualan tersebut 29 persen dari target Rp 5 triliun pada 2022.
"Untuk pencapaian marketing sales kami Januari-Maret 2022 adalah sebesar Rp 1,4 triliun atau 29 persen dari target sebesar Rp 5 triliun," kata Sekretaris Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk, Jemmy Kusnadi saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (17/5/2022).
Dia menambahkan, prapenjualan tersebut disumbang dari proyek yang berada di kawasan Jabotabek. Untuk ke depan, Summarecon Agung menargetkan 70 persen proyeknya untuk landed house atau rumah tapak pada 2022. "Dari target tahun ini, 70 persen kami target dari proyek landed house," ujar dia.
Landed house tersebut berada di beberapa kawasan, yakni Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang, Bogor dan Makassar. Sedangkan, 30 persen dari targetnya untuk proyek adalah proyek apartemen dan kavling.
“Apartemen hanya ada di Kelapa Gading, Serpong dan Bekasi,” ujar dia.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 17 Mei 2022, saham SMRA naik 0,74 persen ke posisi Rp 685 per saham. Saham SMRA dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 710 per saham.
Saham SMRA berada di level tertinggi Rp 710 dan terendah Rp 670 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.197 kali dengan volume perdagangan 313.828 saham. Nilai transaksi Rp 21,4 miliar.
Advertisement