Liputan6.com, Jakarta - PT Dewi Shri Farmindo Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (18/7/2022) di papan pengembangan dengan kode saham DEWI.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, Dewi Shri Farmindo resmi menjadi perusahaan tercatat ke-26 pada 2022 dan menjadi perusahaan tercatat saham ke 792.
Baca Juga
"Pencapaian ini merupakan bagian dari kerja keras segenap manajemen dan karyawan PT Dewi Shri Farmindo serta menjadi langkah awal bagi perusahaan itu scale up bertumbuh menjadi lebih besar,” kata I Gede Nyoman, dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham DEWI, Senin (18/7/2022).
Advertisement
Sementara itu, Direktur Utama Dewi Shri Farmindo, Aditiya Fajar Junus mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu kelancaran pencatatan saham perusahaan di BEI.
"Kami senang sekali dapat menjadi salah satu perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,” kata Aditiya.
Dia menuturkan, terkait kebutuhan dan konsumsi daging ayam di Indonesia meningkat setiap tahun.
"Ayam seperti kita ketahui adalah salah satu sumber protein hewani di Indonesia yang favorit dan juga ekonomis. Kebutuhan dan konsumsi daging ayam di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya,” ungkapnya.
Dewi Shri Farmindo telah melakukan budidaya ayam broiler dan pemotongan ayam broiler sejak 2019. Bahkan, DEWI juga berkomitmen untuk selalu menjaga mutu dan kepuasan pelanggan.
"Visi dan misi perusahaan kami ingin menjadi perusahaan yang berpengaruh terhadap kontribusi untuk pemenuhan kebutuhan protein di Indonesia. Dengan ini, kami mengajak seluruh publik untuk berinvestasi bersama kami dengan kode saham DEWI,” ujar dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dewi Shri Farmindo Jadi Pendatang Baru di BEI Hari Ini 18 Juli 2022
Sebelumnya, PT Dewi Shri Farmindo Tbk akan mencatatkan saham di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 18 Juli 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Dewi Shri Farmindo Tbk mencatatkan saham dengan kode saham DEWI sebagai perusahaan tercatat ke-26 di BEI pada 2022.
Perseroan mencatatkan saham 2 miliar saham DEWI dengan rincian saham pendiri sebesar 1,3 miliar saham dan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 700 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Perseroan mematok harga IPO sebesar Rp 100 per saham. Dana hasil IPO yang diraih sekitar Rp 70 miliar.
Sebelumnya Perseroan memakai dana IPO antara lain sekitar Rp 7,48 miliar atau 11,71 persen untuk pembelian tanah afiliasi, sekitar Rp 3,67 miliar atau 5,74 persen untuk pembelian tanah non-afiliasi seluas 10.773m2.
Kemudian sekitar Rp 6,5 miliar atau 10,17 persen untuk pembangunan fasilitas RPA di atas tanah afiliasi, sekitar Rp 9,98 miliar atau 15,62 persen untuk pembangunan fasilitas broiler commercial di atas tanah non-afiliasi, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang akan digunakan untuk pembelian ayam DOC dan pembelian ayam karkas.
Untuk menggelar IPO, Dewi Shri Farmindo telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas.
Untuk jumlah saham free foat perseroan per 12 Juli 2022 sebesar 700 juta saham atau 35 persen yang terdiri jumlah saham yang tidak di-lock up sebesar 700 juta saham atau 35 persen dari saham yang ditawarkan.
Advertisement
Patok Harga IPO
Sebelumnya, PT Dewi Shri Farmindo Tbk, perusahaan bergerak di bidang usaha ayam ras pedaging dan perdagangan eceran hewan ternak menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp 100 per saham. Harga yang dipatok tersebut batas bawah dari kisaran harga perdana yang ditawarkan di kisaran Rp 100-Rp 110 per saham.
Mengutip laman e-ipo, Selasa, (12/7/2022), PT Dewi Shri Farmindo Tbk melepas 700 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 35 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Dengan demikian, dana hasil IPO yang akan didapat sebesar Rp 70 miliar.
Perseroan memakai dana IPO antara lain sekitar Rp 7,48 miliar atau 11,71 persen untuk pembelian tanah afiliasi, sekitar Rp 3,67 miliar atau 5,74 persen untuk pembelian tanah non-afiliasi seluas 10.773m2.
Kemudian sekitar Rp 6,5 miliar atau 10,17 persen untuk pembangunan fasilitas RPA di atas tanah afiliasi, sekitar Rp 9,98 miliar atau 15,62 persen untuk pembangunan fasilitas broiler commercial di atas tanah non-afiliasi, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yang akan digunakan untuk pembelian ayam DOC dan pembelian ayam karkas. Untuk menggelar IPO itu, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas.
Jadwal penawaran umum perdana saham:
-Tanggal efektif pada 11 Juli 2022
-Masa penawaran umum pada 12-14 Juli 2022
-Tanggal penjatahan pada 14 Juli 2022
-Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 15 Juli 2022
-Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Juli 2022
Gelar IPO
Sebelumnya, PT Dewi Shri Farmindo Tbk, emiten bergerak di usaha budidaya ayam ras pedaging dan perdagangan eceran hewan ternak akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Mengutip laman e-ipo, Senin (27/6/2022), PT Dewi Shri Farmindo Tbk akan melepas 700 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 35 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Perseroan menawarkan harga perdana Rp 100-Rp 110 per saham. Dengan demikian, dana IPO yang akan diperoleh sebesar Rp 70 miliar-Rp 77 miliar.
Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk pembelian tanah afiliasi sebesar Rp 7,48 miliar atau sekitar 11,88 persen. Kemudian sebesar Rp 3,67 miliar atau 5,83 persen untuk pembelian tanah non-afiliasi seluas 10.773m2. Selanjutnya sekitar Rp 6,5 miliar atau 10,32 persen untuk pembangunan fasilitas RPA di atas tanah afiliasi, sekitar Rp 9,98 miliar atau 15,85 persen untuk pembangunan fasilitas broiler commercial farm di atas tanah non-afiliasi, dan sisanya digunakan untuk modal kerja perseroan untuk pembelian ayam day old chick (DOC) dan pembelian ayam karkas.
Perseroan pun telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka IPO yaitu PT KGI Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas.
Advertisement