Sukses

Bukalapak Realisasikan Dana IPO Rp 5,7 Triliun hingga Juni 2022

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) memiliki sisa dana IPO Rp 15,54 triliun hingga 30 Juni 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) telah merealisasikan dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 5,77 triliun hingga 30 Juni 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (18/7/2022), PT Bukalapak.com Tbk merealisasikan dana IPO Rp 5,77 triliun antara lain untuk modal kerja perseroan sebesar Rp 2,52 triliun atau 35,86 persen.

Selanjutnya modal kerja entitas anak yaitu PT Buka Mitra Indonesia sebesar Rp 964,88 miliar atau 30,16 persen, PT Buka Pengadaan Indonesia sebesar Rp 28,11 miliar atau 13,18 persen.

Selain itu, Bukalapak Pte Ltd sebesar Rp 1,05 miliar atau 0,49 persen, dan modal kerja entitas anak PT Five Jack sebesar Rp 10 miliar atau 4,69 persen. Kemudian pertumbuhan dan atau pengembangan usaha perseroan dan entitas anak serta modal kerja entitas anak selain yang sudah disebutkan sebesar Rp 2,24 triliun atau 31,97 persen.

Sebelumnya, PT Bukalapak.com Tbk telah meraup dana IPO Rp 21,32 triliun. Rencana dana IPO itu antara lain untuk modal kerja perseroan sebesar Rp 7.03 triliun, modal kerja entitas anak yaitu PT Buka Mitra Indonesia sebesar Rp 3,19 triliun, PT Buka Usaha Indonesia sebesar Rp 3,19 triliun, dan PT Buka Investasi Bersama sebesar Rp 213,25 miliar.

Kemudian PT Buka Pengadaan Indonesia sebesar Rp 213,25 miliar, Bukalapak Pte Ltd sebesar Rp 213,25 miliar, dan PT Five Jack sebesar Rp 213,25 miliar.  Selanjutnya rencana IPO juga untuk pertumbuhan dan atau pengembanagn usaha perseroan dan entitas anak dan modal kerja entitas anak selain yang sudah disebutkan sebesar Rp 7,03 triliun.

Adapun sisa dana IPO Bukalapak sebesar Rp 15,54 triliun ditempatkan di deposito, giro, reksa dana, dan obligasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Bukalapak Incar Pendapatan hingga Rp 3 Triliun pada 2022

Sebelumnya, PT Bukalapak.com (BUKA) membidik pendapatan hingga Rp 3 triliun hingga akhir 2022. Keyakinan itu merujuk pada tren pemulihan ekonomi saat ini yang berdampak positif bagi pendapatan perseroan, khususnya pada kuartal I 2022.

"Pendapatan tahun ini diestimasikan akan tumbuh antara 44 sampai 61 persen, yaitu Rp 2,7 sampai Rp 3 triliun. Hal ini juga sejalan dengan ekspektasi para analis yaitu sekitar Rp 2,961 triliun," ungkap Presiden PT Bukalapak.com, Teddy Oetomo dalam paparan publik perseroan, Rabu (29/6/2022).

Ia menjabarkan, pada kuartal I tahun ini, perseroan telah mengantongi Rp 788 miliar, raihan itu setara 28 persen dari estimasi pendapatan untuk satu tahun penuh pada 2022. Sementara TPV atau total processing value sampai dengan akhir tahun, diestimasikan akan tumbuh sekitar 39 sampai 47 persen dari tahun atau setara Rp 170—Rp 180 triliun.

"Angka ini sewajarnya adalah kurang lebih sesuai dengan ekspektasi dari para analis yang saat ini berada di rata-rata sekitar Rp 170 triliun. Pada kuartal 1 2022 kita sudah melakukan pencapaian untuk kira-kira 19 persen dari target ini,” imbuh Teddy.

Teddy mengatakan, pendapatan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini utamanya disokong dari produk mix. Di mana perusahaan memiliki strategi untuk meningkatkan kontribusi dari produk-produk atau fitur-fitur yang memiliki take rate yang lebih tinggi.

"Ini sudah mulai kita nikmati, dapat kita lihat dari beberapa kuarter terakhir. Kita juga melihat bahwa progres ini akan terus continue di 2022,” kata Teddy.

3 dari 4 halaman

EBITDA

Adapun EBITDA yang disesuaikan pada 2022 diperkirakan minus Rp 1,5—Rp1,4 triliun pada 2022, hampir sama seperti 2021 senilai minus Rp 1,41 triliun. Sementara ptoyeksi analis tercatat lebih baik yakni sebesar Rp 1,35 triliun.

"Ini karena kami terus mengembangkan fitur-fitur dengan pendapatan yang lebih tinggi. Namun sebagai fitur baru tentunya diperlukan sedikit support untuk launching, sehingga di tahun ini untuk konservatif kita memberikan guidance EBITDA yang disesuaikan relatif flat," Teddy.

Namun, setelah melihat perkembangan sampai dengan saat ini, perseroan melihat kemungkinan EBITDA yang disesuaikan berada di bawah estimasi perseroan.

"Apabila perseroan mampu mendapatkan EBITDA yang disesuaikan dari bulan Juni sampai Desember per bulan setara dengan EBITDA yang disesuaikan bulan Mei, maka ada kemungkinan kerugian tersebut bisa di bawah 1,4 triliun,” ujar dia.

 

4 dari 4 halaman

Pendapatan Mitra Bukalapak Naik 227 Persen pada Kuartal I 2022

Sebelumnya, PT Bukalapak.com (BUKA) atau Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif pada awal tahun ini. Hal itu tercermin dari nilai pemrosesan total (Total Processing Value/TPV) atau total transaksi yang terealisasi selama kuartal pertama ini tumbuh 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 34,1 triliun.

Sekretaris Perusahaan Bukalapak, Perdana Arning Saputro menjelaskan, raihan itu salah satunya ditopang pertumbuhan transaksi oleh Mitra Bukalapak. TPV Mitra Bukalapak pada kuartal I 2022 bertambah sebesar 78 persen menjadi Rp 17,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kontribusi Mitra terhadap TPV Perseroan meningkat dari 35 persen pada kuartal I 2021 menjadi 51 persen pada kuartal I 2022,” ungkap Deno dalam keterangan resmi, ditulis Jumat (29/4/2022).

Pertumbuhan Mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir Maret 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 13,1 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021.

Adapun pendapatan Bukalapak pada kuartal I 2022 tumbuh sebesar 86 persen menjadi Rp 788 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pendapatan Mitra pada kuartal I 2022 meningkat sebesar 227 persen menjadi Rp 472 miliar.

“Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan menunjukkan peningkatan dari 34 persen pada kuartal I 2021 menjadi 60 persen pada kuartal I 2022,” kata Deno.

Pada periode tersebut, Bukalapak juga berhasil membukukan laba operasional sebesar Rp 14,42 triliun. Meningkat 4.497 persen dari minus Rp 328 miliar pada kuartal I 2021 terutama disebabkan oleh laba nilai investasi dari PT Allo Bank Tbk.

Oleh karena itu, Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 14,54 triliun pada kuartal I 2022, atau meningkat sebesar 4.593 persen dari minus Rp 324 miliar pada kuartal I 2021.