Sukses

Inarno Djajadi Resmi Jabat Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK

Inarno Djajadi ditetapkan sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK setelah ikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi DPR RI yang dilakukan pada 6-7 April 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Agung (MA) resmi melantik Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2022-2027. Pelantikan ini sekaligus menandai resminya Inarno Djajadi menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal. 

Inarno sebelumnya merupakan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RUPS pada 29 Juni 20219. Dia ditetapkan sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK setelah ikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi DPR RI yang dilakukan pada 6-7 April 2022.

Pelantikan dimulai pada pukul 08.00 WIB oleh Mahkamah Agung yang juga disiarkan secara melalui YouTube Jasa Keuangan TV. Deputi Komisioner hubungan masyarakat dan logistik OJK Anto Prabowo, membacakan surat keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 51 tahun 2022 tentang pemberhentian, dan pengangkatan keanggotaan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan.

“Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 51/P tahun 2022 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan. Presiden Republik Indonesia menimbang, mengingat dan seterusnya, memutuskan, menetapkan, kesatu memberhentikan dengan hormat dari keanggotaan dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2017-2022 terhitung sejak pengucapan sumpah janji anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2022-2027 disertai dengan ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut,” ucap Anto, Rabu (20/7/2022).

Kedua, mengangkat dalam keanggotan dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2022-2027 terhitung sejak saat pengucapan sumpah janji masing-masing.

Mahkamah Agung mengesahkan tujuh anggota dewan komisioner OJK yang baru periode 2022 sampai dengan 2027 dengan posisi sebagai berikut:

1. Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK

2. Mirza Adityaswara, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK

3. Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK  

4. Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal  

5. Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK  

6. Issabella Wattimena, Ketua Dewan Audit Merangkap ADK OJK.

7. Friderica Widyasari Dewi, Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK

8. Doni Primanto Joewono (Anggota Dewan Komisioner Ex Officio Bank Indonesia) 9. Suahasil Nazara (Anggota Dewan Komisioner Ex Officio Kementerian Keuangan).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Profil Inarno Djajadi

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi telah ditetapkan sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal itu setelah ikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi DPR RI yang dilakukan pada 6-7 April 2022.

Adapun Inarno ikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR pada Kamis, 7 April 2022.  Berikut profil singkat Inarno yang menjadi Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, mengutip laman BEI. Ia menjabat sebagai direktur utama BEI melalui RUPS pada 29 Juni 20219. Ia memulai karier pada 1991 di pasar modal.

Sebelumnya Inarno Djajadi menjabat sebagai treasury officer di PT Aspac Uppindo Sekuritas (1989-1991). Kemudian sebagai direktur PT Aspac Uppindo Sekuritas pada 1991-1997. Lalu menjabat direktur PT Mitra Duta Sekuritas pada 1997-1999.

Ia juga sempat menjadi direktur PT Widari Sekuritas pada 1999, dan menjabat sebagai Direktur Utama PT Madani Sekuritas pada 2000-2003.

Pria yang meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Gadjah Mada pada 1981 ini juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama dan kemudian Komisaris serta Komosaris Utama PT KPEI pada 2003-2016. Ia juga pernah menjadi Komisaris Utama PT Maybank Kim Eng Securities pada 2013-2014. Selanjutnya pada 2014-2017, ia menjabat sebagai Komisaris Utama PT CIMB Niaga Securities. Inarno juga pernah menjadi sebagai Komisaris BEI pada 2017-2018.

Inarno Djajadi memiliki pengalaman di berbagai organisasi sepanjang karier, termasuk sebagai anggota Ikatan Pialang Efek Indonesia (IPE) pada 1992-1994, anggota Dewan Pengawas Profesi Pasar Modal Indonesia pada 2017-2020. Ia juga saat ini menjabat sebagai Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Jakarta Raya (ISEI Jaya) sejak 2020.

3 dari 4 halaman

Bidik Kapitalisasi Pasar Rp 15.000 Triliun

Saat paparan di Komisi XI DPR RI,  Inarno menargetkan kapitalisasi pasar modal Indonesia bisa mencapai Rp 15.000 triliun pada 2027.

"Ini adalah aspirasi dari saya. Kita harapkan di 2027 kapitalisasi pasar kita bisa mencapai Rp 15.000 triliun, 60 persen dari PDB,” kata Inarno dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Dewan Komisioner OJK, Kamis, 7 April 2022.

Selain itu,rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) ditargetkan mencapai Rp 25 triliun per hari di 2027. Saat ini, Inarno mencatat RNTH adalah sebesar Rp 13,37 triliun per hari.

Dari sisi supply, Inarno juga membidik penambahan sekitar 60 perusahaan tiap tahun dan menjadi 1.100 perusahaan tercatat pada 2022. Begitu pula dari sisi demand juga akan digenjot hingga tembus 20 juta investor pada 2027.

"Jumlah perusahaan tercatat saat ini 778 perusahaan. Kita harapkan bisa tercapai 1.100 perusahaan di 2027. Dan jumlah investor saat ini sekitar 7,5 juta, kita harapkan di 2027 sudah mencapai lebih dari 20 juta investor pasar modal,” ujar Inarno.

Untuk mencapai target tersebut, Inarno menjabarkan lima rencana pengembangan pasar modal Indonesia 2022-2027. Pertama, yakni pengaturan untuk mengakselerasi pendalaman pasar melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien.

Kedua, meningkatkan akselerasi program yang berkaitan dengan ekonomi hijau. Selanjutnya, penguatan kerangka kebijakan untuk meningkatkan peran pelaku industri dalam pengembangan sektor keuangan yang sejalan dengan best practice market conduct.

Keempat, meningkatkan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan konsumen. Terakhir, memperkuat kerangka kebijakan layanan keuangan digital untuk penguatan kredibilitas sektor keuangan dan peningkatan kepercayaan masyarakat.

 

 

4 dari 4 halaman

Kinerja IHSG 11-15 Juli 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode 11-15 Juli 2022. Koreksi IHSG 1,31 persen selama sepekan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (16/7/2022), IHSG melemah ke posisi 6.651,90 dari pekan lalu 6.740,21. IHSG yang melemah juga diikuti penurunan kapitalisasi pasar. BEI mencatat kapitalisasi pasar merosot 0,88 persen menjadi Rp 8.772,66 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar susut Rp 78 triliun dari pekan lalu Rp 8.850,22 triliun.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 0,06 persen menjadi 17.618 miliar saham dari 17.607 miliar saham pada penutupan yang lalu. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian turun 4,1 persen menjadi Rp 10,39 triliun pada pekan ini dari pekan lalu Rp 10,83 triliun.

Selain itu, rerata frekuensi harian bursa merosot 3,31 persen menjadi 1.004.832 transaksi dari 1.039.217 transaksi pada penutupan pekan ini.

Investor asing mencatat aksi beli bersih Rp 56,7 miliar pada Jumat, 15 Juli 2022. Sepanjang 2022, investor asing melakukan pembelian saham Rp 56,90 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG masih cenderung dipengaruhi oleh sentimen global selama sepekan.  Sentimen itu datang dari inflasi Amerika Serikat yang masih tinggi. Tercatat inflasi Amerika Serikat pada Juni 2022 mencapai 9,1 persen.

“Masih adanya kekhawatiran investor akan adanya perlambatan ekonomi Amerika Serikat dan global juga masih dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas terutama dari sektor energi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Adapun pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG masih sideways atau mendatar tetapi rawan koreksi. IHSG akan bergerak di level support 6.600 dan resistance 6.767.