Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatat pertumbuhan positif meski naik terbatas ditopang sentimen optimisme pemulihan ekonomi.Hingga 15 Juli 2022, IHSG mencapai 6.651.91 atau meningkat 1,07 persen.
"Pergerakan indeks selama dua tahun terakhir, Indeks (IHSG-red) kita di tahun 2022 ini mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data 15 Juli 2022, masih plus 1,07 persen,” kata Kepala Divisi Riset BEI, Verdi Ikhwan dalam Edukasi Wartawan terkait Market Update, Rabu (20/7/2022).
Baca Juga
Dia menuturkan, pasar modal Indonesia terus didorong oleh optimisme berkelanjutan. Optimisme didorong oleh pemulihan ekonomi yang kokoh di tengah risiko global dan domestik antara lain risiko stagflasi, tren pengetatan kebijakan moneter, eskalasi konflik geopolitik, varian baru COVID-19, dan lain-lain.
Advertisement
Verdi menambahkan, terdapat empat indikator likuiditas di pasar modal Indonesia yakni, volume, nilai, frekuensi, dan kapitalisasi pasar.
"Volume transaksi saat ini rata-rata ada 23 miliar lembar saham (hingga 15 Juli 2022) ditransaksikan per hari dan meningkat sangat signifikan dari 10 tahun yang lalu,” ujar dia.
Untuk nilai transaksi Rp 15,6 triliun ditransaksikan per hari, dan disebut transaksi harian paling tinggi selama sejarah pasar modal Indonesia.
Frekuensi transaksi menunjukkan indikator investor yang paling banyak dilakukan dari investor ritel selama pandemi COVID-19
"Sampai 15 Juli 2022, 1,4 juta kali transaksi per hari meningkat jauh dari 2013,” ujar dia.
Sedangkan, kapitalisasi pasar menunjukkan besarnya pasar modal Indonesia mencapai Rp 8.773 triliun hingga 15 Juli 2022.
Verdi juga mengungkapkan terkait aktivitas transaksi khusus pada masa pandemi COVID-19 dua tahun terakhir ini.
"Aktivitas transaksi selama pandemi justru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan,” kata dia.
Di sisi lain, selama PPKM terakhir, pada 1 Juli 2021- 15 Juli 2022 dana asing masuk ke pasar modal Indonesia tercatat Rp 78,2 triliun.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IHSG Melemah 1,3 Persen pada 11-15 Juli 2022 Imbas Inflasi AS
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada periode 11-15 Juli 2022. Koreksi IHSG 1,31 persen selama sepekan.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (16/7/2022), IHSG melemah ke posisi 6.651,90 dari pekan lalu 6.740,21. IHSG yang melemah juga diikuti penurunan kapitalisasi pasar. BEI mencatat kapitalisasi pasar merosot 0,88 persen menjadi Rp 8.772,66 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar susut Rp 78 triliun dari pekan lalu Rp 8.850,22 triliun.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 0,06 persen menjadi 17.618 miliar saham dari 17.607 miliar saham pada penutupan yang lalu. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian turun 4,1 persen menjadi Rp 10,39 triliun pada pekan ini dari pekan lalu Rp 10,83 triliun.
Selain itu, rerata frekuensi harian bursa merosot 3,31 persen menjadi 1.004.832 transaksi dari 1.039.217 transaksi pada penutupan pekan ini.
Investor asing mencatat aksi beli bersih Rp 56,7 miliar pada Jumat, 15 Juli 2022. Sepanjang 2022, investor asing melakukan pembelian saham Rp 56,90 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG masih cenderung dipengaruhi oleh sentimen global selama sepekan. Sentimen itu datang dari inflasi Amerika Serikat yang masih tinggi. Tercatat inflasi Amerika Serikat pada Juni 2022 mencapai 9,1 persen.
“Masih adanya kekhawatiran investor akan adanya perlambatan ekonomi Amerika Serikat dan global juga masih dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas terutama dari sektor energi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Adapun pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG masih sideways atau mendatar tetapi rawan koreksi. IHSG akan bergerak di level support 6.600 dan resistance 6.767.
Advertisement
Pencatatan Obligasi pada 11-15 Juli 2022
Pada pekan ini terdapat pencatatan enam obligasi dan satu sukuk di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pencatatan yang pertama pada Senin, 11 Juli 2022 adalah Obligasi Berkelanjutan IV Bank Maybank Indonesia Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) dengan nilai nominal sebesar Rp1 triliun. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah idAAA (Triple A) dan bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan V Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Indomobil Finance Indonesia mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 600 miliar. Hasil pemeringkatan Pefindo untuk obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Selanjutnya Obligasi Berkelanjutan IV Summarecon Agung Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Summarecon Agung Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 448,45 miliar, tingkat bunga 8 persen, dan jangka waktu jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.
Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus) dan bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Pencatatan Obligasi Lainnya
Terdapat pula pencatatan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Sinarmas Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Bank Sinarmas Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp 500 miliar, tingkat bunga 6,50 persen dan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.
Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk Obligasi adalah irA (Single A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Obligasi ke-5 yang dicatatkan di BEI pada Senin, 11 Juli 2022, adalah Obligasi II Perusahaan Pengelola Aset Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dengan nilai nominal sebesar Rp 1,68 triliun. Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi ini adalah AA(idn) (Double A) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.
Advertisement
Penerbitan Obligasi Sentuh Rp 80,1 Triliun
Pada Jumat, 15 Juli 2022, Obligasi II Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah I Pindo Deli Pulp and Paper Mills Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills mulai dicatatkan di BEI.
Adapun nilai nominal Obligasi yang dicatatkan adalah sebesar Rp 2 triliun dan Sukuk sebesar Rp 1 triliun. Hasil pemeringkatan Pefindo adalah idA (Single A) untuk Obligasi ini dan idASy (Single A Syariah) untuk Sukuk. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.
Dengan seluruh pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2022 adalah sebanyak 67 emisi dari 52 emiten senilai Rp80,18 triliun.
Sedangkan, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 496 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp441,73 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 121 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp4.880,15 triliun dan USD211,84 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,03 triliun.