Liputan6.com, Jakarta - PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan besar bahan dan barang kimia melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Proses IPO perseroan sudah memasuki masa penawaran awal pada 19 Juli 2022.
Mengutip laman e-ipo, ditulis Kamis (21/7/2022), PT Kusuma Kemindo Sentosa Tbk melepas 450 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 27,27 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Kisaran harga penawaran Rp 100-Rp 130 per saham. Dengan demikian, maksimal dana IPO yang diperoleh Rp 58,50 miliar.
Baca Juga
Dana hasil IPO sekitar 95 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan. Sedangkan sisanya lima persen digunakan untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi perseroan termasuk digitalisasi sistem IT untuk sales, delivery, inventory dan logistik.
Advertisement
Rincian pemakaian dana 95 persen untuk modal kerja itu antara lain sekitar 30 persen untuk biaya operasional antara lain gaji, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan dan laionnya. Sedangkan sekitar 65 persen untuk pembelian barang dagangan, pelunasan utang usaha kepada pemasok.
Perseroan juga melaksanakan program employee stock allocation (ESA) dengan jumlah maksimal 2,5 persen yang ditawarkan dalam penawaran umum. Jumlah saham itu sebanyak-banyaknya 11.250.000.
Dalam proses IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Sedangkan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Perseroan
Pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain PT Catur Sentosa Adiprana Tbk sebesar 37,09 persen, PT Budi Lestari Sentosa sebesar 10,18 persen, Retno Widyati Harsono sebesar 2,44 persen, Felicia Harsono sebesar 2,41 persen. Kemudian Kundy Wijaya sebesar 7,27 persen, Sri Lanty Totong sebesar 3,64 persen, Kiki Rusmin Sadrach sebesar 9,69 persen. Lalu masyarakat melalui saham sebesar 26,59 persen dan ESA sebesar 0,68 persen.
Perseroan mencatat penjualan bersih tumbuh 10,41 persen menjadi Rp 226,39 miliar hingga 2021. Jika dibandingkan 2020, perseroan mencatat penjualan bersih Rp 205,04 miliar. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 182,51 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 169,69 miliar.
Dengan demikian, laba bruto tumbuh 24,12 persen menjadi Rp 43,88 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 35,35 miliar. Beban usaha turun menjadi Rp 26,79 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 33,40 miliar.
Laba usaha perseroan melonjak 775,91 persen menjadi Rp 17,08 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,95 miliar. Perseroan mencatat laba tahun berjalan Rp 18,49 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 8,89 miliar.
Advertisement
Selanjutnya
Perseroan mencatat liabilitas turun menjadi Rp 80,73 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 90,94 miliar. Sementara itu, total ekuitas naik menjadi Rp 31,36 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,61 miliar.
Perseroan mencatat aset naik menjadi Rp 112,10 miliar pada 2021 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 103,56 miliar.
Perseroan menyatakan setelah IPO, mulai tahun buku 2022 dan seterusnya, manajemen perseroan bermaksud membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 35 persen atas laba bersih tahun berjalan perseroan. Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas perseroan serta prospek usaha.
Untuk jadwal IPO:
-Masa penawaran awal pada 19-27 Juli 2022
-Perkiraan tanggal efektif pada 29 Juli 2022
-Perkiraan masa penawaran umum perdana saham pada 2-4 Agustus 2022
-Perkiraan tanggal penjatahan pada 4 Agustus 2022
-Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 5 Agustus 2022
-Perkiraan tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2022
IHSG Terbang 2,06 Persen, Saham AXIO Pimpin Penguatan pada Rabu 20 Juli 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan bergerak perkasa pada perdagangan Rabu (20/7/2022). IHSG menguat ditopang seluruh sektor saham yang menghijau terutama indeks sektor saham IDXindustry.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melonjak 2,06 persen ke posisi 6.874,74. Indeks LQ45 menanjak 2,61 persen ke posisi 973,94. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.880,75 dan terendah 6.778,35.
Sebanyak 378 saham menguat dan 149 saham melemah. 159 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.239.750 kali dengan volume perdagangan 21,1 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan Rp 14,9 triliun.
Seluruh sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXindustry naik 2,45 persen, dan memimpin penguatan. Indeks sektor saham IDXfinance menanjak 2,41 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 2,38 persen, indeks sektor saham IDXtechnology melambung 2,18 persen, indeks sektor saham IDXhealth mendaki 1,25 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal menguat 1,03 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG sejalan dengan bursa global. Bursa saham Amerika Serikat menguat dengan didorong oleh harapan investor akan laba perusahaan yang cenderung membaik serta kondisi yang nampaknya sudah priced in dalam merespons sentimen negatif yang ada.
"Dari dalam negeri sendiri terdapat rilis data FDI yang naik menjadi 39,7 persen yang disebabkan ada relaksasi dari pemerintah seiring situasi COVID-19 yang membaik pada waktu lalu,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement