Sukses

Alasan Produsen Sepatu Bata Tak Buka Gerai Baru pada 2022

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) masih belum akan membuka gerai baru pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sepatu Bata Tbk (BATA) tidak akan membuka gerai baru dan akan lebih fokus untuk memelihara terhadap gerai yang sudah ada. 

Direktur BATA, Hatta Tutuko mengatakan, perseroan fokus memelihara toko yang ada.

"Kita fokusnya adalah memelihara toko yang ada,” ujar Hatta dalam paparan publik PT Sepatu Bata Tbk, Kamis (21/7/2022).

Selain itu, BATA memiliki target untuk bisa mendapatkan keuntungan yang diraih pada 2019. "Targetnya adalah kita kembali bisa berjualan sebesar di tahun 2019. Itu yang kita ingin capai seperti di tahun 2019, kalau kita melewati itu berarti kita sudah cukup baik karena sangat profitable,” kata dia.

Namun, akibat terjadinya pandemi COVID-19 sehingga BATA mengalami kerugian pada 2020 dan 2021.

"Karena ada masalah COVID-19 kita rugi, tapi rugi 2020 sangat besar, 2021 sudah cukup besar tapi berkurang sangat banyak,” ungkapnya.

Meskipun demikian, Hatta melihat kondisi penjualan mulai signifikan dengan momen Lebaran dan sekolah sudah mulai dibuka kembali pada 2022.

"Melihat kondisi penjualan lebaran sangat signifikan dari 2021, kita melihat tahun ini anak-anak mulai dibuka sekolah,” ujar dia.

Sebelumnya, pada semester I 2022 proyeksi penjualan meningkat 30-40 persen dari tahun sebelumnya. Bahkan, Hatta juga cukup percaya diri proyeksi penjualan pada semester II 2022 akan meningkat jika tidak ada permasalahan terkait COVID-19. 

“Kita cukup confidence, harapannya tentu dengan proyeksi penjualan yang tinggi sampai semester I kita diatas 30-40 persen dari tahun sebelumnya, kalau tidak ada lagi masalah COVID-19 berarti akan lebih tinggi di semester II,” kata Hatta.

Sementara itu, Hatta berharap BATA tidak mengalami kerugian kembali pada tahun ini.

"Berharap tidak merugi di 2022 dengan kondisi pasar yang ada dan anak sekolah kembali bersekolah baik segi penjualan dan laba akan menjadi positif,” ucapnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Absen Bagi Dividen 2021

Sebelumnya, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) absen bagikan dividen untuk tahun buku 2021. Hal itu karena produsen sepatu Bata ini masih mengalami kerugian  Rp 51,23 miliar.

"Karena rugi 2020 dan 2021, kita tidak ada pembagian dividen 2021 karena rugi Rp 51,23 miliar,” kata Direktur BATA Hatta Tutuko dalam paparan publik BATA, Kamis (21/7/2022).

Penjualan pada 2021 turun menjadi Rp 438 miliar dari Rp 459 miliar pada 2020. “Penjualan turun dibandingkan 2020 karena masih dari dampak pandemi COVID-19,” ujar Hatta.

Laba kotor Bata pada 2021 mencapai Rp 195 miliar meningkat 200 persen dari 2020, yakni Rp 97,9 miliar. Sedangkan, BATA mengalami kerugian sebanyak Rp 51,23 miliar pada 2021, sebelumnya pada 2020 kerugiannya mencapai Rp 177 miliar.

Sementara itu, penjualan BATA didominasi oleh domestik sebanyak 99 persen dan 1 persen ekspor.

"Penjualan lebih ke domestik, hanya 1 persen ekspor,” kata dia.

Hatta Tutuko menuturkan, terkait susunan manajemen BATA menjadi sebagai berikut:

Jajaran Komisaris

Presiden Komisaris: Rajeev Gopalakrishnan

Komisaris: Shaibal Sinha

Komisaris Independen: Agus Nurudin

 

Jajaran Direktur

Presiden Direktur: Ajay Ramachandran

Direktur: Hatta Tutuko

Direktur: Susan

Direktur: Yosie Kuranji

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

BATA Bikin Anak Usaha Sepatu Bata Online

Sebelumnya, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mendirikan anak usaha bernama PT Sepatu Bata Online. Saat ini baru beroperasi parsial.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 September 2021, yang dikutip Senin, 4 Oktober 2021, PT Sepatu Bata Online bergerak di bidang perdagangan eceran melalui media untuk komoditi tekstil, pakaian, alas kaki dan barang keperluan pribadi dan portal web atau platform digital.

“PT Sepatu Bata Online sampai saat ini baru mulai beroperasi secara parsial,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Sepatu Bata Tbk, Theodorus Warlando dalam keterbukaan informasi BEI.

Perseroan menyatakan fokus pada digital business pada 2021 melalui chat hop dan lainnya.  Berdasarkan manteri paparan public perseroan pada Juni 2021 disebutkan, kontribusi segmen bisnis dari segmen e-commerce meningkat dari Rp 12,25 miliar pada Desember 2019 menjadi Rp 23,58 miliar pada Desember 2020.

“Tahun ini kami berfokus kepada peningkatan penjualan double digit dibandingkan 2020. Dengan fokus kepada penjualan digital, kami mengemban kerja sama dengan franchise dan juga pada retail yang semoga bisa terus berjalan,” ujar Accounting Manager BATA Sanusi Kamad saat paparan publik, Juni 2021.

4 dari 4 halaman

Optimalkan Saluran Bisnis Digital

Sebelumnya, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) bakal mengoptimalkan penjualan dari saluran bisnis digital pada 2021. Dengan strategi tersebut, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan double digit.

"Fokus penjualan double digit dari 2020, ini target realistis. Kami fokus kembangkan kerja sama franchise, dan ritel terus berjalan," ujar Direktur PT Sepatu Bata Tbk, Hatta Tutuko saat paparan publik pada Rabu (16/6/2021).

Target kinerja penjualan tersebut juga disumbang dari momen Lebaran pada 2021. Hatta menuturkan, kinerja pada Lebaran cukup baik sehingga mendorong perseroan optimistis kinerja 2021 jauh lebih baik dari 2020.

"Semester ini Lebaran kami berhasil, cukup memuaskan. Semester ini bisa ditutup dengan posisi optimis. Jauh lebih baik dari sebelumnya," kata dia.

PT Sepatu Bata Tbk mencatat penjualan turun 49 persen menjadi Rp 459,58 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 931,27 miliar. Perseroan pun alami rugi Rp 177,76 miliar pada 2020 dari periode 2019 untung Rp 23,44 miliar. Saluran bisnis dari ekspor turun menjadi Rp 2,9 miliar pada 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 9,81 miliar.

Sedangkan dari domestik merosot menjadi Rp 456,67 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 921,45 miliar.

Sementara itu, Direktur PT Sepatu Bata Tbk, Susan Amin menuturkan, perseroan fokus untuk mengoptimalkan pengeluaran biaya pemasaran dengan tiga area antara lain melalui interaksi di media sosial, berkolaborasi dengan influencer, dan melalui online seperti layanan ChatShop, website Bata dan kolaborasi bersama e-commerce, serta Bata Club Customer.