Liputan6.com, Jakarta - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal lima persen dari modal disetor perseroan. Buyback saham itu maksimal sebanyak-banyaknya 360 juta saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (22/7/2022), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk akan siapkan dana Rp 200 miliar termasuk biaya perantara pedagang efek, dan biaya lainnya untuk buyback saham.
Baca Juga
Buyback saham akan dilakukan melalui BEI setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Agustus 2022. Pelaksanaan buyback saham ini paling lama 18 bulan terhitung sejak tanggal persetujuan RUPSLB.
Advertisement
Adapun perseroan melaksanakan buyback dengan ketentuan POJK Nomor 30 antara lain rencana dilakukan melalui satu anggota bursa. Selain itu, harga penawaran untuk pelaksanaan rencana harus lebih rendah dan sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mempertimbangkan buyback saham seiring perseroan mengalami keuntungan untuk tahun buku 2021 dan direksi perseroan telah berhasil memelihara kecukupan likuiditas sehingga perseroan bermaksud untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan mengembalikan kelebihan arus kas kepada pemegang saham melalui buyback.
“Persetujuan atas rencana akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien,” tulis perseroan.
Perseroan yakin pelaksanaan buyback saham tidak akan mempengaruhi pembiayaan kegiatan usaha perseroan mengingat mempunyai modal kerja dan arus kas yang cukup dan memadai untuk melaksanakan buyback saham.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 21 Juli 2022, saham RALS menguat 0,88 persen ke posisi Rp 575 per saham. Saham RALS dibuka naik lima poin ke posisi Rp 575 per saham.
Saham RALS berada di level tertinggi Rp 595 dan terendah Rp 575 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.261 kali dengan volume perdagangan 65.390 saham. Nilai transaksi Rp 3,8 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Kuartal I 2022
Sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membukukan kinerja positif sepanjang tiga bulan pertama 2022. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan dan meraih laba bersih selama kuartal I 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mencatat pendapatan Rp 600,53 miliar pada kuartal I 2022. Realisasi pendapatan itu naik 22,32 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 490,94 miliar.
Rincian pendapatan itu antara lain dari penjualan barang beli putus naik menjadi Rp 483,05 miliar pada kuartal I 2022 dari periode kuartal I 2021 sebesar Rp 397,89 miliar. Sementara itu, komisi penjualan konsinyasi naik menjadi Rp 117,47 miliar pada kuartal I 2022 dari periode saham tahun sebelumnya Rp 93,04 miliar.
Perseroan mencatat kenaikan beban pokok penjualan barang beli putus sebesar 18,77 persen menjadi Rp 329,08 miliar pada kuartal I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan mencatat beban pokok penjualan barang beli putus Rp 277,06 miliar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kinerja Laba
Melihat kondisi itu, laba bruto perseroan Rp 271,44 miliar,atau tumbuh 26,91 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 213,88 miliar.Perseroan menekan sejumlah beban antara lain beban penjualan turun menjadi Rp 1,81 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,44 miliar.
Beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 244,96 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 302,77 miliar.
Namun, pendapatan lainnya merosot dari Rp 10,59 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp 1,19 miliar pada kuartal I 2022.Perseroan pun mencatat laba usaha Rp 25,87 miliar hingga Maret 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 93,74 miliar.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk membukukan laba tahun berjalan Rp 30 miliar. Kondisi ini berbeda dari tahun sebelumnya rugi Rp 85,66 miliar. Dengan demikian, perseroan mencatat laba per saham sebesar Rp 4,76 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 12,71.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk membukukan ekuitas Rp 3,60 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,59 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 1,80 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,48 triliun.
Dengan demikian, perseroan membukukan aset naik menjadi Rp 5,40 triliun hingga Maret 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 5,08 triliun. Perseroan mencatat kas dan setara kas Rp 1,16 triliun pada 31 Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 1,58 triliun.
Kinerja 2021
Sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mencatat pendapatan naik tipis 2,56 persen pada 2021. Perseroan membukukan pendapatan Rp 2,59 triliun sepanjang 2021 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,52 triliun.
Beban pokok penjualan barang beli putus Rp 1,38 triliun pada 2021, atau turun 4,67 persen dari periode 2020 sebesar Rp 1,45 triliun.
Perseroan membukukan laba bruto naik 12,2 persen menjadi Rp 1,21 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,07 triliun.
Perseroan menekan sejumlah beban antara lain beban penjualan susut menjadi Rp 104,60 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 106,96 miliar. Beban umum dan administrasi merosot menjadi Rp 1,17 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,26 triliun.
Perseroan mencatat pendapatan lainnya naik menjadi Rp 239,55 miliar pada 2021 dibandingkan 2020 sebesar Rp 78,24 miliar. Beban lainnya susut menjadi Rp 18,38 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 36,30 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba usaha Rp 155,36 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya alami rugi Rp 254,10 miliar.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk membukukan laba tahun berjalan Rp 170,57 miliar pada 2021. Pada 2020, perseroan alami rugi Rp 138,87 miliar. Dengan melihat kondisi itu, perseroan membukukan laba per saham Rp 26,12 pada 2021 dari periode 2020 rugi Rp 20,60.
Total ekuitas perseroan turun 3,27 persen menjadi Rp 3,59 triliun pada 2021 dibandingkan 2020 sebesar Rp 3,71 triliun. Total liabilitas turun 4,9 persen menjadi Rp 1,48 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 1,56 triliun.
Dengan demikian, total aset merosot 3,78 persen menjadi Rp 5,08 triliun pada 2021 dari 2020 sebesar Rp 5,28 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,58 triliun pada 2021.
Advertisement