Liputan6.com, Jakarta - PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd dan produsen mobil dunia Ford Motor Co, menandatangani nota kerja sama yang tidak mengikat dalam kerja sama tiga pihak di Indonesia. Kerja sama tersebut terkait dengan pemrosesan bijih nikel yang ditambang oleh PT Vale Indonesia.
Mengacu pada kerangka perjanjian yang telah disepakati antara PT Vale dan Huayou pada 27 April 2022, terkait pengembangan fasilitas pengolahan High-Pressure Acid Leaching (HPAL) di Blok Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara dengan total kapasitas produksi mencapai 120.000 metrik ton kandungan nikel per tahun dalam bentuk mixed hydroxide precipitate.
Baca Juga
"Proyek ini semakin menegaskan jika keberadaan Indonesia dalam industri mobil listrik dunia begitu penting. Didukung masyarakat dan sumber daya alam yang tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi dengan tetap mengedepankan praktik pertambangan berkelanjutan,” kata CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (22/7/2022).
Advertisement
Wakil presiden Ford Model e EV Industrialization, Lisa Drake mengatakan, kerja sama tiga pihak ini dinilai sebagai cara yang kreatif untuk memastikan kebutuhan nikel Ford, sehingga jutaan pelanggan kendaraan listrik Ford bisa terpenuhi.
"Hal ini juga selaras dengan apa yang ingin dicapai Ford dalam setiap prosesnya, yakni senantiasa berkomitmen menjaga lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) saat ini dan di masa depan," kata dia.
Sementara, sebagai salah satu penghasil material baterai Li-ion dunia terdepan, Huayou telah melakukan upaya-upaya yang konsisten dalam menjalankan keseluruhan cakupan industri dari nikel dan kobalt untuk menjadi material baterai katoda dengan emisi karbon sangat rendah.
"Kemitraan bersama Ford dan PT Vale ini tidak hanya akan menjamin suplai yang stabil dan berkelanjutan untuk pelanggan, namun juga akan membawa dampak positif pada perkembangan industri EV dan ekonomi Indonesia," kata Executive Vice Chairman dari Huayou, George Q. Fang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ford Gandeng Vale Indonesia
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan keterlibatan Ford Motor Co dalam proyek High-Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara (Proyek HPAL Pomalaa). Sebelumnya, perseroan telah bermitra dengan Huayou Cobalt Company Limited.
"Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa Ford Motor Co bergabung dengan kemitraan kami dengan Huayou untuk Proyek HPAL Pomalaa. Hubungan tiga arah ini unik karena akan menghubungkan perusahaan pertambangan dan pemrosesan dengan pembuat mobil," kata Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy melalui laman Linkedin, Jumat, 22 Juli 2022.
Dia menambahkan, kemitraan ini menjadi proyek landasan yang menunjukkan pentingnya Indonesia, baik dari sisi sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya untuk mendukung dekarbonisasi. Ketiga pihak juga sepakat untuk mengedepankan tujuan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di depan dan di tengah dalam prosesnya.
"Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah Indonesia untuk PT Vale Indonesia Tbk serta proyek ini. Kami berharap dapat terus bekerja dengan para pemangku kepentingan kami dalam menciptakan nilai dan peluang berkelanjutan jangka panjang terutama bagi masyarakat tempat kami beroperasi," tutur Febriany.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Dongkrak Produksi Kendaraan Listrik
Secara terpisah, Ford juga mengumumkan serangkaian kesepakatan untuk mempercepat peralihannya ke kendaraan listrik, termasuk sumber kapasitas baterai dan bahan baku dari berbagai perusahaan.
Kesepakatan Ford dengan Vale Indonesia dan Huayou Cobalt ini merupakan bagian dari dorongan Ford untuk mencapai tingkat produksi EV tahunan secara global mencapai 600.000 kendaraan pada akhir 2023, dan lebih dari 2 juta pada akhir 2026.
Ford mengatakan pihaknya mengharapkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan untuk EV mencapai 90 persen hingga 2026, lebih dari dua kali lipat perkiraan tingkat pertumbuhan industri.
"Tim kami telah secara aktif terlibat dengan mitra di Amerika Serikat dan di seluruh dunia," kata wakil Presiden Ford, Lisa Drake.
"Kami akan bergerak cepat di pasar dan wilayah utama di mana pasokan penting tersedia, bertemu dengan pejabat pemerintah, perusahaan pertambangan dan pengolah, serta menandatangani MOU dan perjanjian yang mencerminkan harapan ESG Ford dan mendukung rencana Ford untuk menghadirkan jutaan EV,” imbuh dia.
Saham INCO Menguat
Dalam kerja sama dengan PT Vale Indonesia dan Huayou Cobalt, Ford bermaksud untuk menjajaki proyek pemrosesan nikel tiga arah. Sekaligus secara terpisah melakukan perjanjian off-take dengan Huayou yang secara kolektif akan memberi Ford hak setara dengan 84 kiloton per tahun (ktpa) nikel.
Selain Indonesia, Ford juga melakukan MoU dengan Vale Canada Ltd untuk mengeksplorasi peluang potensial pada seluruh rantai pasok EV. Serta MoU dengan BHP Billiton (BHP) untuk pasokan nikel dari operasi Nickel West BHP di Australia.
Pada perdagangan Jumat, 22 Juli 2022 pukul 13.52 WIB, saham INCO melonjak 6,73 persen ke posisi Rp 5.525 per saham.
Saham INCO dibuka naik 75 poin ke posisi Rp 5.275 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi Rp 5.550 dan terendah Rp 5.250 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.758 kali dengan volume perdagangan 240.132 saham. Nilai transaksi Rp 129,7 miliar.
Sepanjang 2022, saham INCO melesat 11,11 persen ke posisi Rp 5.200 per saham. Saham INCO berada di level tertinggi Rp 8.800 dan terendah Rp 4.240 per saham. Total volume perdagangan 4.335.349.907 saham dengan nilai transaksi Rp 28 triliun. Total frekuensi perdagangan 1.108.306 saham.
Advertisement