Sukses

Pengelola Klub Bali United Bidik Pendapatan Rp 370 Miliar hingga Akhir 2022

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA), pengelola Bali United juga akan fokus untuk mengembangkan e-sports.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) membidik pendapatan sekitar Rp 370 miliar hingga akhir 2022. Sedangkan, target laba bersih sekitar Rp 30 miliar.

Direktur Bali Bintang Sejahtera, pemilik klub Bali United Yohanes Ade BM mengatakan, target pendapatan perseroan pada 2022 pasti bertumbuh dibanding 2021 seiring kompetisi yang kembali digelar.

"Kami targetkan sekitar Rp 370 miliar pendapatannya, karena kompetisi sudah mulai dan juga sudah bisa dihadiri penonton,” ujar Yohanes dalam paparan publik BOLA, Jumat (22/7/2022).

Sementara itu, target laba bersih perseroan pada 2022 sekitar Rp 30 miliar.  "Target net income kami ada di sekitar Rp 30 miliar di tahun 2022,” ujar dia.

Sementara itu, Presiden  Direktur Bali Bintang Sejahtera, Yabes Tanuri juga menuturkan, terkait pengembangan bisnisnya ke depan. Salah satunya yakni fokus terhadap bisnis olah raga dan e-sports.

"Kita fokus di sport dan e-sport kita, juga akan memperbesar IP kami," kata Yabes Tanuri.

BOLA akan fokus kembali pada bisnis olahraga dan e-sports untuk melampaui level pra-pandemi. Kemudian, mengembangkan komunitas digital hingga 100 juta lebih  anggota melalui akuisisi dan pertumbuhan organik.

Selain itu, perseroan juga memperluas aliran pendapatan komunitas digital untuk menyertakan pemenang bernilai tinggi yaitu,platform, konten / IP, lini produk) untuk mempercepat pertumbuhan.

Bahkan, perseroan juga akan fokus pada pengembangan IP acara offline atau hybrid untuk setiap komunitas. Yabes Tanuri menyebutkan, perseroan akan melanjutkan kemitraan dengan perusahaan rintisan dan pemimpin pasar Indonesia terkemuka untuk sinergi komunitas digital serta berinvestasi dalam bisnis ekonomi baru di bidang teknologi, hiburan, dan olahraga.

Masih dalam kesempatan yang sama, Bali Bintang Sejahteramengumumkan jajaran komisaris dan direksi sebagai berikut:

Jajaran Komisaris

Presiden Komisaris: Jemy Wiyono Prihadi 

Komisaris: Edy Soehartono

Komisaris Independen: Andy Noya

Jajaran Direktur

Presiden Direktur: Yabes Tanuri 

Direktur: Putri Paramita Sudali

Direktur: Yohanes Ade BM

Direktur: Katharine Wianna

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Dapat Harga Diskon, Pieter Tanuri Beli 150 Juta Saham BOLA

Sebelumnya, Pieter Tanuri, pemegang saham mayoritas PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) membeli 150 juta saham BOLA dengan harga jauh lebih murah sebesar Rp 410 per saham.

Hal tersebut disampaikan oleh Pieter Tanuri sendiri kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dikutip Liputan6.com, Selasa, 28 September 2021.

Pembelian saham perusahaan klub sepak bola tersebut dilakukan pada 27 September 2021. Pembelian saham ini merupakan investasi langsung Pieter Tanuri atas saham BOLA.

Berdasarkan data BEI, harga terendah saham BOLA selama tiga puluh hari terakhir saja sebesar Rp 620 per saham. Dengan harga pembelian Rp 410 per saham, Pierter Tanuri mendapat harga diskon sebesar 33,87 persen. Total nilai transaksi atas pembelian saham seharga Rp 410 tersebut mencapai Rp 61,5 miliar. 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Sebelum pembelian 150 juta saham ini, Pierter Tanuri memiliki 2.208.953.320 saham atau setara 36,82 persen dari total seluruh saham BOLA. Setelah transaksi pembelian ini, kepemilikan Pieter Tanuri atas saham BOLA meningkat menjadi sebanyak 2.358.953.320 lembar atau setara 39,31 persen dari total saham BOLA. 

Sebelum transaksi ini, selain Pieter Tanuri, pemegang saham BOLA lainnya adalah PT Asuransi Central Asia, PT Indolife Pensiontama, dan Ayu Patricia Rahmat, dengan kepemilikan masing-masing sebesar 8,88 persen, 5,39 persen, dan 5,08 persen.

Sisa saham lainnya dimiliki oleh Direktur Utama Yabes Tanuri, Direktur Putri Paramita Sudali, dan Direktur Kathrine Wianna, masing-masing sebesar 2,5 persen, 0,54 persen, dan 0,04 persen. 

Saham publik atas BOLA ada sebesar 43,83 persen sebelum Pieter Tanuri membeli 150 juta saham BOLA tersebut. Tidak dijelaskan dari mana Pieter Tanuri membeli saham tersebut.