10 Saham Top Gainers pada 18-22 Juli 2022, Ada PTSP hingga BIPI

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada 18-22 Juli 2022. IHSG melonjak 3,5 persen ke posisi 6.886,96 pada pekan ini dari pekan lalu 6.651,90.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (23/7/2022), penguatan IHSG juga diikuti kinerja kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar bursa naik 3,37 persen menjadi Rp 9.067,93 triliun. Kapitalisasi pasar bursa tersebut Kapitalisasi pasar bursa bertambah sekitar Rp 295 triliun dari pekan lalu Rp 8.772,66 triliun.

Pada pekan ini, investor asing melakukan aksi beli saham. Investor asing beli saham Rp 17,27 triliun dan aksi jual sebesar Rp 17,23 triliun. Tercatat aksi beli bersih saham oleh investor asing sebesar Rp 40,93 miliar. Sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli bersih sebesar Rp 56,94 triliun.

Selain itu, mayoritas sektor saham menguat pada pekan ini. Namun, indeks sektor saham health IDXhealth turun 0,27 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham energi IDXenergy melonjak 6,05 persen, diikuti indeks sektor saham IDXtechno mendaki 5,82 persen, indeks sektor saham IDXbasic menanjak 5,4 persen. Kemudian indeks sektor saham keuangan IDXfinance melonjak 4,64 persen dan indeks sektor saham transportasi IDXtransportasi menguat 3,35 persen.

Selanjutnya, indeks sektor saham IDXnonsiklikal mendaki 3,01 persen, indeks sektor saham industri IDXindustry menguat 2,9 persen, indeks sektor saham properti IDXproperty bertambah 2,78 persen. Lalu indeks sektor saham IDXsiklikal naik 2,51 persen, dan indeks sektor saham infrastruktur IDXinfrastruktur bertambah 2,42 persen.

Pada pekan ini, di tengah IHSG yang meroket, ada sejumlah saham yang naik tajam bahkan menguat hingga ratusan persen. Berikut 10 saham yang masuk top gainers atau menguat tajam pada 18-22 Juli 2022 berdasarkan data BEI:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kiat Investasi Reksa Dana Saham Saat IHSG Bergejolak

2 dari 4 halaman

Top Gainers pada 18-22 Juli 2022

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama — Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

1.PT Pioneerindo Gourment International Tbk (PTSP)

Saham PTSP melambung 121,61 persen ke posisi Rp 6.050 per saham dari pekan lalu Rp 2.730 per saham.

2.PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA)

Saham MLIA melambung 89,01 persen dari Rp 555 per saham menjadi Rp 605 per saham.

3.PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP)

Saham AHAP melambung 70,69 persen menjadi Rp 99 per saham dari pekan lalu Rp 58 per saham.

4.PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS)

Saham YPAS melambung 64 persen menjadi Rp 820 per saham dari pekan lalu Rp 500 per saham.

5.PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK)

Saham CAKK melambung 42,14 persen menjadi Rp 199 per saham dari pekan lalu Rp 140 per saham.

6.PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE)

Saham UFOE menguat 40,32 persen dari Rp 930 per saham menjadi Rp 1.305 per saham.

7.PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI)

Saham BIPI menguat 39,39 persen menjadi Rp 184 per saham dari pekan lalu Rp 132 per saham.

8.PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA)

Saham TNCA menguat 31,17 persen menjadi Rp 585 per saham dari pekan lalu Rp 446 per saham.

9.PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID)

Saham SWID menguat 30,28 persen dari Rp 142 per saham menjadi Rp 185 per saham.

10.PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY)

Saham LUCY menguat 29,94 persen dari Rp 157 per saham menjadi Rp 204 per saham.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Kinerja IHSG pada 18-22 Juli 2022

Pembukaan-Saham — Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada periode 18-22 Juli 2022. Penguatan IHSG ditopang dari sentimen positif data ekonomi Indonesia dan harga komoditas.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (23/7/2022), IHSG melejit 3,53 persen ke posisi 6.886,96 pada pekan ini dari pekan lalu 6.651,90. Kapitalisasi pasar bertambah 3,37 persen menjadi Rp 9.067,93 triliun. Kapitalisasi pasar naik sekitar Rp 295 triliun dari pekan lalu Rp 8.772,66 triliun.

Adapun peningkatan signifikan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian yang mencapai Rp 11,72 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian itu naik 12,82 persen dari pekan lalu Rp 10,39 triliun. Rata-rata frekuensi harian bursa naik 11,82 persen menjadi 1.123.557 transaksi dari 1.004.832 transaksi pada penutupan pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian bursa juga meningkat 6,43 persen menjadi 18,75 miliar saham dari 17,61 miliar saham pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.

Pada Jumat, 22 Juli 2022, investor jual saham Rp 379,62 miliar. Sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli Rp 56,94 triliun.

4 dari 4 halaman

Prediksi IHSG Pekan Depan

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG didominasi pergerakan dan sentimen bursa global. Hal ini seiring laba perusahaan di Amerika Serikat cenderung berkinerja baik. “Selain itu, pergerakan harga komoditas juga turut mempengaruhi pergerakan IHSG,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Dari dalam negeri, rilis data ekonomi seperti surplus neraca perdagangan pada Juni 2022, suku bunga acuan bertahan di 3,5 persen dan ada kebijakan pungutan ekspor crude palm oil (CPO) bayangi IHSG.

Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG berpeluang naik terbatas dengan kisaran support 6.800 dan resistance 6.940.

“Untuk sentimen akan ada FOMC Meeting yang kami perkirakan kurang lebih akan mempengaruhi pergerakan IHSG,” kata dia.

Ia menambahkan, secara konsensus dapat diketahui The Federal Reserve atau the Fed akan meningkatkan kembali suku bunga acuannya. Selain itu, untuk rilis laporan keuangan emiten di Indonesia diperkirakan juga dapat mempengaruhi pergerakan emitennya.